10 Cockatiel Warning Signs You Should NEVER Ignore #cockatiel #cockatielbird #cockatiels

10 Cockatiel Warning Signs You Should NEVER Ignore #cockatiel #cockatielbird #cockatiels

Ringkasan Singkat

Video ini membahas 10 tanda penting yang ditunjukkan burung kakatua untuk mengomunikasikan emosi, stres, atau masalah kesehatan mereka. Memahami tanda-tanda ini dapat membantu pemilik hewan peliharaan untuk merespons dengan tepat, membangun kepercayaan, dan memastikan kesejahteraan burung mereka.

  • Jambul yang pipih menandakan ketakutan, kemarahan, atau agresi.
  • Desisan adalah peringatan defensif.
  • Posisi jongkok agresif adalah ancaman yang serius.
  • Menerjang dan membentak adalah peringatan terakhir sebelum menggigit.
  • Mata yang menyipit menunjukkan gairah emosional yang ekstrem.
  • Mengepakkan sayap bisa menandakan kekesalan atau kemarahan.
  • Kicauan yang berlebihan bisa menjadi teriakan minta tolong.
  • Bulu yang terus mengembang sering kali merupakan tanda penyakit.
  • Ekor yang bergoyang-goyang dapat mengindikasikan masalah pernapasan.
  • Keheningan yang tiba-tiba bisa menjadi tanda penyakit serius.

Intro

Video ini membahas tentang bagaimana burung kakatua berkomunikasi melalui berbagai tanda dan perilaku. Seringkali, pemilik burung peliharaan mungkin tidak menyadari bahwa ekspresi atau perilaku tertentu pada burung kakatua mereka bisa menjadi indikasi dari ketidaknyamanan, stres, atau bahkan masalah kesehatan yang serius. Video ini bertujuan untuk membantu pemilik burung kakatua untuk lebih memahami bahasa tubuh dan sinyal-sinyal yang diberikan oleh burung mereka.

1. Jambul yang Pipih

Jambul pada burung kakatua sangat ekspresif. Jambul yang menempel datar pada kepala menandakan bahwa burung tersebut tidak rileks dan merasakan emosi yang kuat seperti ketakutan, kemarahan, atau agresi. Jambul yang pipih disertai dengan desisan adalah peringatan yang jelas untuk menjauh. Jika diabaikan, kemungkinan besar burung akan menggigit. Penting untuk menghentikan apa pun yang menyebabkan stres pada burung dan memberi mereka ruang. Mencari tahu penyebab stres dan menghindarinya akan membangun kepercayaan antara burung dan pemiliknya.

2. Desisan yang Tak Salah Lagi

Desisan pada burung kakatua adalah suara peringatan yang jelas. Ini bukan suara yang ceria, melainkan tanda bahwa burung tersebut takut, marah, atau merasa terancam. Desisan adalah peringatan vokal terakhir sebelum burung menggigit. Jika burung kakatua mendesis, penting untuk mundur dan tidak memaksakan interaksi. Jangan menghukum burung karena mendesis, karena itu sama dengan menghilangkan peringatan sebelum menggigit. Sebaliknya, cari tahu apa yang membuat burung tersebut takut dan hormati desisannya untuk membangun kepercayaan.

3. Posisi Jongkok Agresif

Posisi jongkok agresif adalah ancaman yang lebih serius daripada jambul datar dan desisan. Ini adalah salah satu perilaku agresif paling serius yang dapat dilakukan oleh burung kakatua dan sering kali terjadi tepat sebelum serangan atau gigitan. Burung akan berjongkok rendah, menundukkan kepala, mengembangkan bulunya agar terlihat lebih besar, dan terkadang mengibaskan ekornya. Pupil mata mungkin mengecil menjadi tatapan yang tajam dan mengintimidasi. Dalam kondisi ini, satu-satunya langkah aman adalah memberi burung ruang dan menjauh dari kandang. Setelah burung rileks, cobalah mencari tahu apa yang memicu reaksi kuat tersebut untuk mencegahnya terjadi lagi.

4. Menerjang dan Membentak

Menerjang (lunging) adalah gerakan menyentakkan kepala ke depan dengan tajam, sedangkan membentak (snapping) adalah gerakan cepat ke udara ke arah Anda. Ini adalah tindakan agresif yang dimaksudkan untuk membuat Anda mundur dan menunjukkan bahwa Anda telah melewati batas. Perilaku ini biasanya terjadi setelah Anda melewatkan semua sinyal halus sebelumnya. Jika seekor kakatua menerjang atau membentak Anda, berhentilah dan tarik tangan Anda segera ke belakang dengan tenang. Jangan memarahi burung tersebut, tetapi gunakan ini sebagai momen pembelajaran untuk lebih memperhatikan bahasa tubuhnya.

5. Mata yang Menyipit (Pupil Dilation)

Mata burung kakatua sangat ekspresif. Mata yang menyipit, di mana pupil mata mengecil dan membesar dengan cepat, adalah tanda gairah emosional yang ekstrem. Emosi ini bisa baik, seperti kegembiraan, atau buruk, seperti agresi atau ketakutan. Penting untuk membaca sinyal ini bersama dengan bahasa tubuh burung lainnya. Jika burung kakatua menyipitkan matanya dengan jambul datar dan tubuh tegang, ia sedang dalam kondisi yang sangat agresif atau takut. Sebaliknya, seekor burung yang matanya terpejam sambil berkicau dengan gembira mungkin sekadar gembira.

6. Mengepakkan dan Mengepakkan Sayap

Sayap burung kakatua dapat memberi tahu banyak hal tentang suasana hatinya. Kepakan sayap yang lembut mungkin hanya sekadar peregangan atau kegembiraan, tetapi gerakan sayap yang tajam dan agresif merupakan tanda jelas adanya rasa kesal. Kibasan sayap yang cepat dan tiba-tiba sering kali merupakan tanda kekesalan. Kepakan sayap yang lebih dramatis, membentangkan sayap lebar-lebar tanpa terbang, merupakan bentuk kemarahan dan peringatan untuk menjauh. Jika Anda mendekati burung Anda dan ia mengepakkan sayapnya dengan marah, ia ingin ditinggal sendirian.

7. Kicauan Normal atau Teriakan Minta Tolong?

Burung kakatua pada dasarnya berisik, dengan kicauan, siulan, dan panggilan kawanan yang normal. Namun, ada perbedaan besar antara celoteh biasa dan teriakan tertekan yang tak henti-hentinya. Suara bernada tinggi dan kasar semacam ini menandakan kesusahan, kebosanan, kesepian, atau bahkan kesakitan. Ini adalah cara mereka berteriak minta tolong karena kebutuhan kritis tidak terpenuhi. Saat burung Anda menjerit, cobalah cari tahu alasannya, seperti kesepian, kandang yang tidak memadai, atau masalah kesehatan.

8. Bulu yang Terus Mengembang

Seekor kakatua yang bulunya sedikit mengembang dan menggeretakkan paruhnya biasanya sedang gembira dan siap untuk tidur siang. Namun, burung yang tetap menggembung dalam waktu lama, terutama saat tampak lelah atau bungkuk, sedang mengirimkan sinyal bahaya besar. Ini adalah salah satu tanda penyakit yang paling umum. Burung secara naluriah menyembunyikan kelemahan, jadi saat mereka terlihat sakit, mereka sering kali memang sakit parah. Jika Anda melihat burung kakatua Anda terus-menerus menggembung, tidak aktif, atau duduk di dasar kandang, segera hubungi dokter hewan.

9. Ekor yang Bergoyang-goyang yang Harus Anda Khawatirkan

Burung kakatua yang gembira mungkin akan mengibaskan ekornya seperti anjing, tetapi gerakan ekor yang naik turun secara ritmis saat burung tersebut sedang beristirahat merupakan tanda yang jauh lebih serius. Jenis anggukan ekor seperti ini sering kali menandakan gangguan pernapasan atau kesulitan bernapas. Jika Anda melihat ekor burung kakatua Anda bergoyang-goyang saat beristirahat, perhatikan baik-baik tanda-tanda penyakit lainnya dan segera hubungi dokter hewan.

10. Keheningan Tiba-tiba: Teriakan Minta Tolong

Bagi burung yang biasanya sangat aktif, perubahan mendadak menjadi diam merupakan tanda bahaya besar. Seekor kakatua yang anehnya pendiam, lesu, atau terus-menerus tidur, kemungkinan sedang sakit dan sedang menyimpan seluruh energinya. Tanggapi tanda ini dengan sangat serius karena sering kali berarti penyakit burung Anda sudah pada stadium lanjut. Perubahan energi yang drastis merupakan keadaan darurat yang jelas pada tingkat dokter hewan.

Share

Summarize Anything ! Download Summ App

Download on the Apple Store
Get it on Google Play
© 2024 Summ