BANGBANG WETAN ‼️TANDA ALAM INI YANG AKAN MEMBUKA TABIR SATRIO PININGIT

BANGBANG WETAN ‼️TANDA ALAM INI YANG AKAN MEMBUKA TABIR SATRIO PININGIT

Ringkasan Singkat

Video ini adalah obrolan antara para sesepuh dari berbagai wilayah di Nusantara, membahas kondisi terkini dan masa depan Nusantara. Mereka mengungkapkan keprihatinan atas perilaku keras kepala dan kesombongan generasi muda yang mengabaikan petunjuk leluhur. Sanghyang Putra Batara telah menegaskan bahwa sosok yang dinanti akan datang sendiri, namun banyak yang masih berambisi mencari dan bahkan mengaku sebagai sosok tersebut. Para sesepuh merasa malu karena gagal membimbing keturunan mereka, terutama dalam menghadapi ancaman dari bangsa siluman dan jiwa lampo. Mereka berharap agar kebintangan Sanghyang Putra Batara segera bersinar untuk menyelamatkan Nusantara dari kegelapan.

  • Para sesepuh prihatin dengan kondisi Nusantara dan perilaku generasi muda.
  • Sanghyang Putra Batara akan datang sendiri, namun banyak yang masih mencari atau mengaku sebagai sosok tersebut.
  • Ancaman dari bangsa siluman dan jiwa lampo semakin nyata.
  • Diharapkan kebintangan Sanghyang Putra Batara segera bersinar untuk menyelamatkan Nusantara.

Pembukaan

Video dimulai dengan sapaan "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Rahayu" kepada seluruh Tanah Jawa Dwipa. Video ini menjanjikan sebuah dongeng tentang situasi di Nusantara, yang berhubungan dengan sosok yang dinanti dan kondisi-kondisi lainnya. Dongeng ini disampaikan dalam bentuk dialog antara sesepuh dari wilayah Kulon, Timur, Utara, dan Selatan.

Kondisi Nusantara Saat Ini

Seorang sesepuh mengungkapkan keterharuannya sekaligus keprihatinannya terhadap kondisi Nusantara yang semakin memburuk. Ia menyayangkan keras kepalanya keturunannya yang tidak mengindahkan peringatan dan petunjuk yang telah diberikan melalui berbagai cara, seperti rasa, batin, mimpi, dan perantara. Sesepuh lain dari wilayah lain membenarkan bahwa mereka juga merasakan hal yang sama, sedih melihat keturunan mereka yang keras kepala, angkuh, sombong, bahkan bebal terhadap petunjuk dan bimbingan.

Pesan Pemimpin Tertinggi Nusantara

Pemimpin tertinggi Nusantara telah menyampaikan bahwa tidak perlu mencari sosok yang selalu diceritakan oleh para leluhur. Sosok tersebut akan mencari sendiri dengan menebarkan getaran vibrasi kebangkitan Nusantara dengan penuh Welas Asih. Namun, anak keturunan masih saja berambisi mencari, bahkan ada yang berani tampil sebagai sosok yang dinanti.

Kegagalan Membimbing Keturunan

Para sesepuh sudah berulang kali mengingatkan untuk mengolah rasa dan batin, serta tidak perlu mencari sosok yang memegang amanah tertinggi Nusantara. Sosok tersebut akan menyebar vibrasinya dan mengumpulkan lewat panggilan rasa yang akan merasuk di pori-pori semangat, pikiran, dan batin. Namun, semua itu tidak diindahkan. Mereka merasa menyesal dan malu karena gagal membimbing keturunan mereka agar memiliki kemampuan dan kelebihan untuk menjadi pemimpin Nusantara. Jika kondisi ini terus berlanjut, mereka bisa jadi musuh pertama para pemimpin Nusantara.

Tugas Leluhur dan Penataan Ulang Astronomis

Para leluhur hanya bertugas untuk membimbing dan memberi petunjuk, namun tidak bisa menentukan jalan yang dipilih oleh anak keturunannya. Hal ini sangat memalukan bagi para sesepuh yang diamanahi untuk membimbing keturunan mereka selama Sanghyang Putra Batara melakukan penataan ulang secara astronomis dan mendatangi para Keraton gaib untuk menyatukan visi, misi, rasa, dan tujuan.

Ancaman dari Luar Nusantara

Sanghyang Putra Batara sudah mempersiapkan semua untuk kebangkitan Nusantara, karena lawan yang dihadapi bukanlah main-main, melainkan bangsa-bangsa siluman dari luar Nusantara dan bangsa-bangsa jiwa lampo yang dipenuhi dengan Hawa Angkara Durjana dan kedholiman yang telah merasuki putra-putri Nusantara. Waktu semakin mepet dan sulit untuk menyadarkan keturunan yang semakin jauh dan mudah diadu domba.

Perbedaan Latar Belakang dan Tujuan

Sanghyang Putra Batara sudah menegaskan bahwa perbedaan latar belakang bukanlah masalah, asalkan jangan berbeda tujuan dengan negara. Jika berbeda tujuan, maka mereka adalah barisan yang patut untuk dihancurkan. Saat ini, Nusantara menghadapi musuh yang tampak, yang memiliki wadah yang sama sebagai putra-putri Nusantara, namun secara Sukma dan power energy berbeda, antara hitam dan putih. Tidak ada abu-abu, karena pada masa ini pilihan hanya ada dua: berjalan untuk kebangkitan Nusantara atau menjadi pengganjal kebangkitan Nusantara.

Keterharuan dan Dilema Nusantara

Para Pamong dari Wetan, Timur, Selatan, Utara, dan Barat merasa terharu dan dilema melihat kondisi keturunan mereka. Mereka berhadapan langsung dengan Sanghyang Putra Batara sebagai pemimpin tertinggi astronomis dan alam ghaib Nusantara. Nusantara sedang menghadapi segala gemblingan dan ujian. Ada tiga matahari yang muncul, sedangkan Sanghyang Putra Batara menjadi matahari terakhir yang masih tertutupi kebintarannya.

Harapan dan Tanda-Tanda Kebangkitan

Jika jalan takdir mempercepat kebangkitan, maka selaput kabut yang menutupi kebintangan Sanghyang Putra Batara akan dihancurkan dengan bunyi petir yang menggelegar tujuh kali tanpa henti dan terdengar di seluruh Nusantara. Itu artinya asap dari mana Sanghyang Putra Batara telah terbuka dan pancaran kebintangan-Nya telah siap menyinari Bumi Nusantara.

Pesan Penutup

Apa yang disampaikan bukanlah sebuah kebenaran mutlak, melainkan sebuah dongeng untuk menambah literasi dan berpikir. Nusantara sekarang sedang kelam secara astral dan akan berpengaruh secara nyata. Akan banyak kekeringan, mata air yang tak bisa diminum, mata air yang menebar aroma logam, panas bumi yang naik, sumber air panas yang muncul dengan bau sulfur dan belerang, mendung yang tidak bisa diduga, angin puting beliung, banjir, dan guncangan di luar Jawa. Diharapkan kondisi perairan tetap stabil.

Vibrasi Positif dan Kesadaran Tinggi

Tetaplah berpikir positif, jaga diri, jaga kesehatan, dan tetap pada kesadaran tinggi serta selalu melekat pada sang Ilahi. Pancarkan vibrasi positif untuk mengurai energi negatif yang sedang menaungi Nusantara, serta mengurai semua bentuk kezaliman dan keangkaramurkaan yang memanaskan putra-putri Nusantara agar mudah diadu domba dan berbenturan satu sama lain. Jangan lupakan saudara, teman, dan kawan. Kita memasuki zaman edan, zaman peralihan. Bagi yang memiliki energi yang berhubungan dengan koneksi hati semesta, pancarkanlah agar alam sedikit menurunkan tensinya.

Share

Summarize Anything ! Download Summ App

Download on the Apple Store
Get it on Google Play
© 2024 Summ