Ringkasan Singkat
Khotbah ini membahas tentang kebiasaan buruk yang menghalangi berkat Tuhan, khususnya kebiasaan mengeluh dan tidak bersyukur seperti yang dilakukan bangsa Israel. Pentingnya menjaga perkataan dan menggunakannya untuk memberkati orang lain serta memuliakan nama Tuhan ditekankan.
- Jaga lidah dan perkataan.
- Bersyukur dalam segala kondisi.
- Gunakan perkataan untuk memberkati dan memuliakan Tuhan.
Pendahuluan
Khotbah ini membahas kebiasaan buruk yang menghalangi bangsa Israel memasuki tanah perjanjian, yang juga menjadi peringatan bagi orang Kristen di akhir zaman. Salah satu kebiasaan buruk yang sering tidak disadari adalah perkataan yang tidak terkontrol, seperti mengomel, menggerutu, dan tidak bersyukur.
Kendalikan Mulutmu
Seringkali konflik dan masalah muncul karena ketidakmampuan mengendalikan lidah dan bibir. Bangsa Israel sering mengeluh dan tidak bersyukur meskipun telah melihat kemuliaan Tuhan. Mulut seharusnya digunakan untuk memberkati orang lain dan memuliakan nama Tuhan, bukan untuk mengeluh dan mengomel. Orang Kristen harus bisa mengendalikan diri dan tidak menjadi orang yang cerewet dan suka komplain.
Akibat Bersungut-sungut
Dalam 1 Korintus 10:10, diingatkan untuk tidak bersungut-sungut seperti yang dilakukan bangsa Israel sehingga mereka dibinasakan. Orang yang suka mengomel, menggerutu, dan mengeluh disebut "bajingan" dalam Alkitab. Bilangan 16:41-49 menceritakan bagaimana bangsa Israel bersungut-sungut kepada Musa dan Harun, yang membuat Tuhan murka dan hendak menghancurkan mereka.
Kuasa Perkataan
Firman Tuhan dalam Bilangan 14:28 menyatakan bahwa apa yang kita katakan akan terjadi. Mulut memiliki kuasa untuk mendatangkan hidup dan mati. Oleh karena itu, mulai hari ini, kita harus berbicara yang baik, bahkan ketika melihat hal yang buruk. Alih-alih mengomel dan mengeluh, kita harus memperkatakan janji Tuhan dan hal-hal positif.
Hati yang Penuh Firman
Perkataan yang keluar dari mulut berasal dari hati. Jika hati diisi dengan firman Tuhan, maka perkataan yang keluar juga akan menjadi berkat. Menjadi orang Kristen harus serius dan mengalami perubahan karakter. Lidah dan bibir harus digunakan dengan kuasa dan otoritas untuk menyampaikan firman Allah.
Konsekuensi Negatif dan Peringatan
Kebiasaan buruk berbicara negatif tentang orang lain akan berdampak buruk pada hidup kita. Bangsa Israel yang mengeluh dan menggerutu mengalami konsekuensi berupa kematian di padang gurun. Jika kita menjaga lidah dan bibir, kita akan mencapai garis akhir dengan baik dan menerima berkat besar dari Tuhan. Mulut harus digunakan untuk memberkati dan memuliakan nama Tuhan.
Bersyukur dalam Segala Hal
Salah satu kebiasaan buruk adalah kurang bersyukur dan tidak menikmati berkat Tuhan. Padahal, Tuhan sangat baik kepada kita. Kita harus bersyukur karena masih hidup dan memiliki tujuan dari Tuhan. Hidup ini bukan untuk mengomel, melainkan untuk melakukan kehendak Tuhan.
Dampak Perkataan dan Tindakan Sederhana
Hidup kita harus menjadi berkat dan memberi dampak bagi banyak orang, bukan hanya berisi komplain dan keributan. Kita harus merenungkan firman Tuhan setiap hari agar hidup kita semakin berdampak dan berotoritas. Dalam kondisi apapun, jangan pernah mengeluh atau mempertanyakan Tuhan.
Pentingnya Menjaga Perkataan
Hati-hati dengan lidah dan bibir, karena perkataan yang diucapkan dalam kemarahan dapat diingat seumur hidup dan menyebabkan kepahitan. Lidah yang pendek dapat menghancurkan atau membangun seseorang. Kita harus lebih suka berbicara yang baik daripada yang buruk.
Mulut yang Diurapi
Mulut kita harus penuh dengan hikmat, pengertian, pujian, dan pengagungan untuk Tuhan. Dalam kondisi apapun, jangan pernah mengeluh atau mempertanyakan Tuhan. Tuhan selalu menyertai, memberkati, dan menuntun kita.
Hidup yang Memberkati
Hidup kita harus digunakan untuk menjadi berkat bagi banyak orang dan janji Tuhan harus terjadi dalam hidup kita. Kita harus memiliki kuasa dan otoritas sebagai orang percaya. Meskipun sudah tua, Tuhan tetap ingin memakai hidup kita untuk menjadi berkat. Lakukan kebaikan setiap hari, minimal tiga kebaikan.
Kebiasaan Baik dan Bersyukur
Melakukan hal-hal sederhana dengan baik setiap hari akan menjadi kebiasaan. Jika kita terbiasa melakukan hal yang baik, kita tidak akan mengeluh atau mengomel, melainkan selalu bersyukur kepada Tuhan. Bersyukurlah atas kesehatan, makanan, pakaian, dan segala berkat yang Tuhan berikan.
Berdoa dengan Bersyukur
Jangan hanya mengeluh dan mengomel saat berdoa. Belajarlah untuk hidup memberi diri kepada Tuhan, bersyukur, dan menikmati apa yang Tuhan sediakan. Tuhan tetap baik dan memberikan yang terbaik. Tuhan ingin membawa kita naik ke level yang berbeda.
Kebahagiaan dan Bersyukur
Seringkali kita tidak bahagia karena tidak pernah bersyukur, terutama saat menghadapi hal-hal buruk. Bersyukurlah bahkan saat dituduh, difitnah, atau tidak punya uang. Nikmati hidup dengan bahagia dan jangan pernah komplain, bahkan dalam kondisi buruk sekalipun.
Kesetiaan dalam Ujian
Dalam kondisi sulit, jangan pernah mempertanyakan Tuhan. Tuhan tetap baik dan akan memulihkan kita. Ujian mengajarkan kita untuk rendah hati. Jika doa belum dijawab, bukan berarti Tuhan tidak mendengar, melainkan Dia melihat respon hati kita.
Penyembahan
Sesi penyembahan dan pujian kepada Tuhan.
Doa
Doa memohon kemampuan untuk berjalan dalam kesucian dan kekudusan, serta menjadi orang kesayangan Tuhan.

