Ringkasan Singkat
Video ini membahas tentang pentingnya mengendalikan lidah dan bibir agar menjadi berkat, bukan batu sandungan. Lidah memiliki kuasa untuk membangun atau menghancurkan, dan perkataan yang keluar dari mulut mencerminkan isi hati seseorang. Oleh karena itu, penting untuk menjaga perkataan agar senantiasa memuliakan Tuhan dan memberkati sesama.
- Lidah memiliki kuasa besar untuk memberkati atau mengutuk.
- Perkataan mencerminkan isi hati.
- Pengendalian diri penting untuk menjaga perkataan.
- Perkataan yang baik mendatangkan berkat, perkataan buruk mendatangkan masalah.
Pendahuluan
Pembukaan doa yang meminta hikmat, wahyu, dan pengertian dari Tuhan agar dapat mengerti kehendak-Nya dan diubahkan menjadi berkat bagi banyak orang. Dijelaskan bahwa tujuan pembelajaran ini adalah agar setiap orang dapat menjadi berkat di mana pun mereka berada, bukan menjadi batu sandungan.
Kuasa Lidah dan Pengendalian Diri
Banyak masalah timbul karena ketidakmampuan mengendalikan diri, terutama dalam perkataan. Salah omong, salah menilai, dan salah menghakimi sering menjadi penyebab konflik. Lidah seharusnya digunakan untuk memberkati, bukan mengkritik atau merendahkan orang lain. Ketidakmampuan mengendalikan lidah mencerminkan kurangnya penguasaan diri dan dapat menyebabkan konflik serta saling menyakiti. Lidah memiliki kuasa, dan pilihan ada di tangan kita untuk menggunakannya sebagai kepanjangan lidah Tuhan atau iblis.
Lidah dalam Yakobus 3
Lidah adalah anggota tubuh yang kecil namun memiliki kuasa besar. Perkataan menentukan apakah kita dihormati atau tidak. Lidah dapat digunakan untuk menyatakan kebesaran Tuhan atau menunjukkan bahwa diri kita tidak berisi. Orang Kristen seharusnya menjadi representasi kerajaan Allah di bumi. Api kecil dapat membakar hutan besar, demikian pula lidah dapat menjadi dunia kejahatan yang menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan dengan api neraka. Penting untuk menjaga lidah agar menjadi representasi kerajaan Allah, bukan senjata kejahatan.
Dampak Perkataan
Mulut memiliki kuasa untuk menyembuhkan, mengusir setan, membangkitkan orang mati, dan memulihkan hati yang hancur. Namun, lidah juga dapat menghancurkan dan menyebabkan kepahitan seumur hidup. Penting untuk merekam pembicaraan kita sehari-hari untuk mengetahui apakah kita lebih banyak menyakiti atau membahagiakan orang lain. Hati-hati dengan komentar di media sosial, jangan sampai menghakimi orang lain tanpa pengetahuan yang cukup. Penghakiman yang tidak tepat dapat mendatangkan hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan.
Menguasai Lidah yang Buas
Semua jenis binatang dapat dijinakkan, tetapi tidak seorang pun dapat menjinakkan lidah. Lidah itu buas, tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan. Jaga lidah bibir agar dapat dipakai Tuhan, jangan berbicara serampangan, menuduh, menghakimi, atau merendahkan orang lain. Gunakan lidah untuk menyatakan kebesaran kuasa Tuhan dan memuliakan nama-Nya. Segala sesuatu yang keluar dari lidah berasal dari hati. Jika hati diisi dengan firman dan kebenaran, maka yang keluar adalah kebenaran yang membangkitkan dan memberkati orang lain.
Hati yang Benar Memancarkan Berkat
Lidah harus menyatakan kebesaran nama Tuhan dan menjadi representasi kerajaan Allah. Jika lidah menjadi kepanjangan setan, maka yang terjadi adalah kehancuran dan luka. Seseorang akan dihargai dari perkataan lidah bibirnya. Perhatikan apa yang keluar dari mulut ketika diperlakukan buruk atau mendengar sesuatu yang menyinggung perasaan. Jika lidah tidak dikendalikan, kita akan menjadi orang yang bermulut tajam dan menjadi batu sandungan. Lidah yang baik mengeluarkan tetesan madu yang memberkati, bukan racun yang menyakiti.
Memuji Tuhan dan Mengutuk Manusia
Dengan lidah kita memuji Tuhan, tetapi juga mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah. Tidak mungkin mulut yang sama memuji Tuhan dan memaki orang lain. Jika hati busuk, maka yang keluar juga busuk. Jangan menghakimi fisik orang lain, karena semua diciptakan sesuai dengan kehendak Tuhan. Apalagi sesama orang Kristen saling memaki. Gunakan lidah untuk memberkati orang lain, bukan mengutuk atau memaki.
Sumber Air Tawar dan Air Pahit
Dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk, hal ini tidak boleh terjadi. Tidak mungkin sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama. Orang yang gampang menghakimi dan merendahkan orang lain tidak mungkin mulutnya mengeluarkan berkat. Banyak orang kepahitan karena mulut orang Kristen tidak bertobat. Orang Kristen yang mengerti firman harus menjaga lidah bibirnya dengan baik. Dampak dari lidah bibir kita begitu berkuasa, tergantung yang keluar adalah firman Tuhan atau sebaliknya. Mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.
Bertobat dan Berubah
Banyak orang tidak bisa mengendalikan diri sehingga terjebak dalam dosa. Jagalah lidah bibir dengan baik, jangan sampai dipakai untuk setan. Jika selama ini yang keluar dari lidah bibir menyakiti dan melukai, bertobat dan berubah. Serahkan hati kepada Tuhan dan ambil keputusan untuk berubah. Tuhan akan memulihkan hidupmu dan menjadikannya berkat. Jaga lidah bibir dengan baik, maka akan semakin keluar hikmat dan pengertian, dan orang akan semakin menghormati.
Didikan dan Pengendalian Diri
Bersyukur atas didikan orang tua yang mengajarkan untuk tidak memaki orang lain. Sekalipun melihat orang hancur atau menyakiti, lebih baik diam. Jika hati sedang marah atau emosi, jangan berkomentar apa-apa. Kuasai diri dengan baik. Gunakan lidah bibir sebagai kepanjangan tangan Tuhan untuk memberkati banyak orang. Setiap kata yang diucapkan harus penuh makna dan nilai, menguatkan, meneguhkan, dan membangkitkan semangat orang lain.
Penutup
Apapun yang dialami, kembalilah kepada Tuhan, koreksi diri, bertobat, dan berubah. Tuhan ingin memakai lidah bibir kita menjadi berkat, memberitakan kabar baik, membangkitkan, memulihkan, dan menyembuhkan. Jaga lidah bibir, maka akan semakin keluar hikmat dan pengertian, dan orang akan semakin menghargai.

