Ringkasan Singkat
Video ini membahas tentang cara membuat naskah drama berdasarkan cerita pendek. Dimulai dengan penjelasan tentang unsur-unsur penting dalam drama, seperti tema, teknik penyajian, dan peran sutradara. Kemudian, video ini memberikan contoh adaptasi cerpen menjadi naskah drama, lengkap dengan identifikasi tokoh, dialog, latar, dan keterangan lakuan. Terakhir, video ini memberikan panduan langkah demi langkah untuk menulis naskah drama, termasuk cara menjelaskan latar, menentukan keterangan panggung, musik, kostum, tata lampu, dan menulis dialog antar tokoh.
- Naskah drama diadaptasi dari cerpen dengan memperhatikan unsur intrinsik dan ekstrinsik.
- Penjelasan latar tempat, waktu, dan suasana penting untuk menghidupkan drama.
- Tata panggung, musik, kostum, dan tata lampu mendukung suasana dan karakter.
Pendahuluan: Membuat Naskah Drama dari Cerpen
Bagian ini menjelaskan bahwa naskah drama dibuat berdasarkan cerita pendek dengan memperhatikan ketentuan penulisan naskah drama. Penulis naskah drama memegang peranan penting, namun keberhasilan pementasan drama juga dipengaruhi oleh sutradara, kemampuan pemain, tata lampu, dan efek suara. Tema drama dapat berupa tragedi, komedi, atau tragedi komedi. Teknik penyajian drama dapat berupa realis atau simbolik, di mana bentuk simbolis dilengkapi dengan puisi, musik, tarian, dan tata panggung yang bermakna simbolis. Naskah yang ditulis akan digunakan oleh sutradara sebagai panduan, yang dapat ditambahkan atau dikurangi sesuai situasi pentas, peralatan, penonton, dan tujuan pementasan.
Sumber Ide dan Contoh Naskah Drama
Ide dalam menulis naskah drama dapat berasal dari pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, atau disadur dari karya sastra lain seperti puisi, cerpen, atau novel. Video ini memberikan contoh cerpen yang diubah menjadi naskah drama, dan meminta pendengar untuk mengidentifikasi tokoh, dialog, dan latar tempat adegan. Cerpen yang digunakan berjudul "Semangkuk Perpisahan di Meja Makan" karya Miranda Saftiana. Pendengar diminta untuk bekerja dalam kelompok, mengidentifikasi jumlah babak, latar tempat dan waktu, pemeran, dialog antar tokoh, dan keterangan lakuan dari cerpen tersebut.
Identifikasi Unsur Drama dari Cerpen
Setelah mengidentifikasi unsur-unsur drama dari cerpen, langkah selanjutnya adalah menuliskan naskah drama berdasarkan cerita pendek tersebut. Bagian ini menekankan pentingnya menjelaskan latar tempat, latar waktu, dan latar suasana. Untuk menggambarkan ketiga latar tersebut, perlu digunakan penjelasan suasana panggung dengan melengkapinya dengan perlengkapan panggung, efek suara, dan efek lampu. Video ini memberikan contoh gubahan cerpen "Semangkuk Perpisahan di Meja Makan" ke dalam naskah drama dalam beberapa adegan.
Contoh Adegan dalam Naskah Drama
Video ini memberikan contoh adegan dalam naskah drama yang diadaptasi dari cerpen. Adegan pertama menggambarkan kamar bedah di rumah sakit pada malam hari, dengan dialog antara dokter dan ibunya melalui telepon. Adegan kedua menggambarkan dapur dengan berbagai bahan masakan, dengan dialog antara ibu dan anaknya tentang cara memasak. Adegan ketiga menggambarkan kamar tidur pada pagi hari, dengan dialog antara anak dan ibunya sebelum berpamitan. Setiap adegan dilengkapi dengan deskripsi tata panggung, musik, dan efek suara untuk menghidupkan suasana.
Keterangan Panggung, Musik, Kostum, dan Tata Lampu
Bagian ini membahas tentang menentukan keterangan panggung, musik pendukung, kostum, dan tata lampu dalam setiap babak naskah drama. Penjelasan tata panggung, efek suara atau musik pendukung, dan efek lampu setiap babak harus ada, ditambah dengan penjelasan kostum dan tata wajah para pemerannya. Penulis naskah harus memperhatikan tokoh, dialog antar tokoh, keterangan lakuan, keterangan latar tempat, keterangan suara musik pendukung, keterangan tata lampu, dan keterangan kostum yang dikenakan oleh para pemain.
Menulis Naskah Drama Berdasarkan Cerita Pendek
Bagian ini mengajak pendengar untuk berlatih mengubah cerita pendek ke dalam bentuk naskah drama. Cerpen yang digunakan sebagai sumber adalah "Wayang Potehi Cinta Yang Pupus". Pendengar diminta untuk menyimak cerpen tersebut dengan baik. Cerpen ini menceritakan tentang seorang pria yang jatuh cinta pada seorang wanita yang dilarang karena perbedaan etnis dan politik pada masa lalu.
Cerpen "Wayang Potehi Cinta Yang Pupus" (Bagian 1)
Cerpen "Wayang Potehi Cinta Yang Pupus" mengisahkan tentang seorang pria yang jatuh cinta pada seorang wanita Tionghoa di tengah pertunjukan wayang potehi. Pertemuan mereka berawal dari kebiasaan membeli bakmi keliling di depan kos. Pria tersebut terpesona dengan kecantikan wanita itu dan merasa ada kerlip cahaya cinta di sana. Penjual bakmi menjadi saksi pertemuan mereka dan membantu mencairkan suasana canggung.
Cerpen "Wayang Potehi Cinta Yang Pupus" (Bagian 2)
Setelah kenalan, pria dan wanita tersebut semakin dekat. Namun, hubungan mereka terhalang oleh perbedaan etnis dan politik. Pria tersebut diinterogasi dan disiksa karena menulis artikel tentang diskriminasi terhadap etnis Tionghoa. Wanita tersebut menghilang dan pria tersebut mencari keberadaannya. Akhirnya, pria tersebut menemukan wanita itu menjadi pemain wayang potehi, namun dengan luka dan trauma masa lalu.
Diskusi dan Pembuatan Naskah Drama
Setelah menyimak cerpen "Wayang Potehi Cinta Yang Pupus", pendengar diminta untuk membuat kelompok diskusi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan untuk mempersiapkan pembuatan naskah drama. Pertanyaan-pertanyaan tersebut meliputi identifikasi tokoh, tata panggung, kostum dan tata wajah, musik dan efek suara, serta tata lampu. Pendengar kemudian diminta untuk membuat naskah drama dalam lima babak, dilengkapi dengan keterangan tokoh, dialog, lakuan, panggung, suara, lampu, kostum, dan tata wajah.