Ringkasan Singkat
Video ini membahas kecaman dari China dan Rusia terhadap tindakan Israel dan Amerika Serikat terkait program nuklir Iran. Mereka menekankan pentingnya diplomasi, kepatuhan terhadap hukum internasional, dan perlunya menjaga rezim non-proliferasi nuklir.
- China dan Rusia mengkritik serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.
- Mereka menekankan pentingnya solusi politik dan diplomatik.
- Mereka menyerukan semua pihak untuk kembali ke meja perundingan dan menghormati perjanjian yang ada.
Ancaman Terhadap Kedaulatan Iran
China mengutuk tindakan Israel dan Amerika Serikat yang menggunakan kekuatan terhadap Iran, yang dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan kedaulatan Iran. Serangan terhadap fasilitas nuklir Iran yang dilindungi IAEA merupakan preseden buruk yang mengancam rezim non-proliferasi internasional. Tindakan ini merusak upaya diplomatik untuk menyelesaikan masalah nuklir Iran dan menimbulkan ketidakpastian terhadap pelaksanaan resolusi Dewan Keamanan 2231. China sangat prihatin dan khawatir mengenai hal ini.
Asal Mula Krisis Nuklir Iran
China mengingatkan bahwa Amerika Serikat memulai krisis nuklir Iran dengan menarik diri secara sepihak dari JCPOA pada tahun 2018. AS menerapkan kembali sanksi sepihak terhadap Iran dan mengambil tindakan tekanan maksimum, mencegah Iran menikmati manfaat ekonomi dari perjanjian tersebut dan memaksa negara itu untuk mengurangi pemenuhan kewajibannya. Serangan militer AS terhadap fasilitas nuklir Iran merusak proses negosiasi dan membawa masalah nuklir Iran ke jalan buntu, mengakibatkan eskalasi situasi regional.
Ketulusan Iran dan Upaya Diplomatik
China menghargai ketulusan Iran dalam menyelesaikan krisis nuklir dan terus memenuhi kewajiban non-proliferasi nuklirnya. Iran telah berulang kali menyatakan bahwa mereka tidak berusaha mengembangkan senjata nuklir dan melakukan negosiasi dengan AS secara terstruktur. Namun, beberapa negara mengutip laporan direktur jenderal IAEA secara sepihak dan mendorong penerapan resolusi oleh dewan gubernur IAEA tanpa konsultasi yang memadai, membahayakan suasana dialog dan meningkatkan ketegangan.
Prioritas: Menghentikan Pertempuran
China berpandangan bahwa belum semua cara diplomatik telah dicoba untuk menyelesaikan masalah nuklir Iran dan masih ada harapan untuk solusi damai. Semua pihak perlu mengambil pelajaran, memulai kembali dialog secara setara, dan mendorong pengembalian masalah nuklir Iran ke jalur penyelesaian politik. Prioritas utama adalah menghentikan pertempuran, karena kekuatan bukanlah pilihan untuk menyelesaikan perselisihan internasional. Masyarakat internasional harus berupaya mendinginkan situasi dan menggalakkan dialog dan negosiasi.
Solusi Politik dan Dialog
China menekankan bahwa solusi politik adalah satu-satunya jalan ke depan. Sasaran dan tujuan inti yang ditetapkan dalam JCPOA dan resolusi 2231 tetap berlaku. China menentang penggunaan kekuatan dan sanksi ilegal. Iran harus terus mematuhi komitmennya untuk tidak mengembangkan senjata nuklir, dan para pihak harus menghormati hak Iran untuk penggunaan energi nuklir secara damai. Memulai dialog dan negosiasi adalah cara mendasar untuk maju.
Peran Dewan Keamanan dan Upaya Diplomatik
China mendukung semua upaya untuk memulai kembali perundingan nuklir Iran dan meyakini bahwa ini juga merupakan posisi mayoritas anggota dewan. Dewan Keamanan harus memainkan peran konstruktif dalam membantu pihak-pihak membangun kepercayaan, menjembatani perbedaan, dan menciptakan kondisi yang kondusif bagi dimulainya kembali negosiasi. Negara-negara terkait seharusnya meninggalkan praktik mengancam untuk mengaktifkan mekanisme snapback.
Dampak pada Rezim Non-Proliferasi dan Stabilitas Timur Tengah
Solusi yang tepat untuk masalah nuklir Iran memiliki dampak langsung pada otoritas dan efektivitas rezim non-proliferasi internasional dan sangat penting bagi perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah. China menghimbau semua pihak untuk bertindak dengan rasa urgensi dan tanggung jawab yang lebih tinggi guna meredakan situasi sesegera mungkin dan melanjutkan negosiasi sedini mungkin. China akan terus mempertahankan posisi yang objektif dan tidak memihak, memperkuat komunikasi dan koordinasi dengan semua pihak untuk membangun sinergi dan menegakkan keadilan dan kesetaraan.
Agresi Terhadap Iran dan Pelanggaran Hukum Internasional
Rusia mengutuk keras serangan AS dan Israel terhadap Iran, termasuk infrastruktur nuklir damainya yang dilindungi IAEA. Tindakan ini melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, piagam IAEA, dan resolusi terkait dari konferensi umum IAEA. Rusia menganggap ini sebagai tantangan langsung dan berbahaya terhadap kewenangan NPT, khususnya hak Iran untuk menggunakan energi nuklir untuk tujuan damai.
Peran Negara-Negara Barat dan Kemunafikan
Rusia menyatakan kekecewaannya terhadap Inggris, Prancis, dan Jerman yang terus menganggap diri mereka sebagai pihak penuh dalam JCPOA, namun menyetujui tindakan terhadap Iran. Negara-negara ini menolak untuk menegakkan kewajiban mereka berdasarkan kesepakatan nuklir dan mengikuti jejak AS dalam memperbarui tekanan sanksi sepihak terhadap Iran. Rusia menuduh mereka berupaya merusak kerja sama antara Iran dan sekretariat IAEA dan menggambarkan tindakan pembalasan sah Iran sebagai ancaman nuklir imajiner.
Laporan IAEA dan Kebohongan Barat
Rusia menekankan bahwa laporan direktur jenderal IAEA dengan jelas menunjukkan tidak adanya risiko proliferasi dan tidak menyebutkan pengalihan material nuklir Iran untuk keperluan militer. Rusia menuduh rekan-rekan Barat berbohong untuk membenarkan agresi mereka yang tidak beralasan. Rusia mengkritik resolusi dewan gubernur IAEA tentang Iran yang dianggap jauh dari kenyataan dan terinspirasi oleh negara-negara Barat.
Tanggung Jawab IAEA dan Solusi Diplomatik
Rusia menyatakan bahwa tanggung jawab khusus terletak pada IAEA dan Sekretariat mengingat pelanggaran yang dilakukan Israel dan AS terhadap rezim proliferasi nuklir global. Rusia menyerukan IAEA untuk memberikan laporan terperinci tentang serangan terhadap fasilitas nuklir Iran dan secara langsung menunjukkan siapa yang melakukan serangan tersebut. Rusia menekankan bahwa program nuklir Iran hanya dapat diselesaikan melalui diplomasi dan solusi yang dinegosiasikan yang didasarkan pada hukum internasional dan prinsip keamanan yang setara.
Rancangan Resolusi dan Pilihan Diplomasi
Rusia menyatakan dukungannya terhadap solusi damai terhadap kekhawatiran seputar program nuklir Iran dan mengusulkan rancangan resolusi bersama dengan China dan Pakistan. Resolusi ini bertujuan untuk mewujudkan gencatan senjata yang langgeng dan pengawasan gencatan senjata tersebut oleh Dewan Keamanan. Rusia menekankan bahwa masyarakat internasional harus membuat pilihan yang sama seperti pada tahun 2015, yaitu memilih diplomasi sebagai gantinya.