Ringkasan Singkat
Video ini membahas skenario ekstrem kepunahan manusia yang mungkin terjadi akibat kombinasi dari perubahan iklim, pandemi, perang nuklir, dan perkembangan AI yang tak terkendali. Ilmuwan memprediksi bahwa pada tahun 2070, populasi manusia bisa menyusut drastis menjadi hanya 185 juta jiwa. Video ini juga menjelaskan bagaimana bencana-bencana ini saling terkait dan dapat memicu satu sama lain, menciptakan efek domino yang menghancurkan peradaban.
- Perubahan iklim menyebabkan kekurangan makanan dan pengungsian massal.
- Peternakan intensif memicu pandemi baru.
- AI memperburuk konflik sosial dan memicu perang.
- Perang nuklir menyebabkan kepunahan massal dan kerusakan lingkungan jangka panjang.
Intro
Video ini membuka dengan pertanyaan tentang bagaimana jika informasi yang kita terima dari media massa sebenarnya adalah hipnosis yang mengarahkan pikiran kita pada tujuan tertentu, atau mengalihkan perhatian dari masalah yang sebenarnya. Guru Gembul menyampaikan skenario ekstrem di mana manusia mungkin akan punah dalam beberapa tahun ke depan akibat bencana yang telah diprediksi oleh ilmuwan dan pemerintahan global, tetapi tidak diinformasikan kepada publik untuk menghindari kekacauan. Skenario paling ekstrem menyebutkan bahwa pada tahun 2070, populasi manusia di seluruh dunia mungkin hanya tersisa 185 juta orang.
Empat Bencana yang Mengancam Peradaban Manusia
Ada empat bencana utama yang diprediksi mengancam eksistensi peradaban manusia: perkembangan AI yang tidak terkendali, perang nuklir, perubahan iklim yang tidak terhenti, dan penyebaran patogen di seluruh bumi. Masing-masing bencana ini dapat memicu bencana lainnya, menciptakan sistem kausalitas sebab akibat. Jika perubahan iklim tidak bisa diredam, suhu bumi akan naik 2-4 derajat Celcius, yang akan menghabisi cadangan makanan manusia. Wilayah subtropis yang subur akan mengalami kekeringan, mengancam asupan makanan hingga 40%.
Konsekuensi Perubahan Iklim dan Pengungsian Massal
Kenaikan suhu bumi akan menyebabkan sekitar 3 miliar manusia mengungsi dari wilayah yang tidak lagi layak huni. Kota-kota pesisir seperti London, Jakarta, New York, dan Tokyo akan tenggelam. Gurun akan bertambah luas, lahan pertanian menyusut, dan manusia akan terakumulasi di wilayah yang semakin sempit, memicu kompetisi brutal untuk mendapatkan makanan. Lautan juga akan mengalami pengasaman, yang akan memusnahkan plankton dan fitoplankton, mengganggu rantai makanan dan menyebabkan pengosongan samudra.
Pandemi Akibat Peternakan Intensif
Manusia akan melakukan pertanian dan peternakan intensif untuk memenuhi kebutuhan makanan mereka. Peternakan intensif akan menciptakan pandemi karena interaksi antara manusia dan hewan ternak semakin intensif, memungkinkan virus bermutasi dan berpindah dari hewan ke manusia. Patogen-patogen baru akan bermunculan, menyebabkan krisis kesehatan yang luar biasa. Jika pandemi terjadi di wilayah yang padat penduduk, kematian akan sangat besar.
Peran AI dalam Memperburuk Konflik
AI akan menghimpun ujaran kebencian, kekecewaan, dan keresahan dari media sosial dan menyalurkannya ke arah permusuhan. Revolusi dan kekacauan sering terjadi karena orang membutuhkan makan dan miskin. AI dapat mengolah penderitaan yang berakumulasi dan memunculkan kebencian yang lebih besar, menggerakkan massa yang lebih besar. Kebencian antar manusia akan semakin besar karena mereka berebut sumber daya yang semakin sempit.
Perang Nuklir dan Skenario Kepunahan
Pemerintahan di seluruh dunia mungkin akan berpikir untuk menginvasi wilayah lain yang masih layak huni, memicu perang. Jika perang melibatkan negara-negara besar, itu bisa memicu perang nuklir. Dalam 72 jam setelah peluncuran, 3 miliar manusia akan punah, dan 5 miliar berikutnya akan meninggal dunia dengan tragis akibat dampak jangka panjang nuklir. Gabungan antara AI, perang nuklir, pandemi, dan perubahan iklim akan menciptakan tantangan luar biasa bagi manusia. Dalam skenario paling ekstrem, hanya akan ada sekitar 185 juta manusia yang selamat, mungkin hanya bisa bertahan di beberapa wilayah tertentu dan hidup seperti beberapa abad sebelumnya.
Pilihan dan Persiapan
Baraya memiliki dua pilihan: turut berkontribusi untuk menunda hal ini terjadi dengan mencintai lingkungan, atau mempersiapkan diri untuk menjadi salah satu dari 185 juta yang selamat. Film-film Hollywood pun sudah banyak menceritakan narasi seperti ini, jadi bersiap-siaplah.

