FILM HOS TJOKROAMINOTO [ GURU BANGSA TJOKROAMINOTO 2015 - FULL MOVIE ]

FILM HOS TJOKROAMINOTO [ GURU BANGSA TJOKROAMINOTO 2015 - FULL MOVIE ]

Ringkasan Singkat

Video ini menceritakan kisah perjuangan Umar Said Cokroaminoto dalam memimpin Syarikat Islam di awal abad ke-20. Cokroaminoto berupaya membela hak-hak kaum pribumi dari penindasan kolonial Belanda, serta menghadapi berbagai tantangan internal dan eksternal dalam organisasi yang dipimpinnya. Perjalanan hijrah Cokroaminoto, dari seorang bupati hingga menjadi pemimpin pergerakan nasional, penuh dengan intrik politik, pengorbanan pribadi, dan semangat untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia.

  • Perjuangan Cokroaminoto dalam memimpin Syarikat Islam.
  • Tantangan internal dan eksternal yang dihadapi dalam organisasi.
  • Perjalanan hijrah Cokroaminoto menuju kemerdekaan Indonesia.

Pembukaan

Musik pembuka mengawali video, menampilkan suasana awal abad ke-20 di Indonesia dengan segala dinamika sosial dan politiknya. Musik ini memberikan gambaran tentang perjuangan dan semangat yang akan diangkat dalam cerita.

Cokroaminoto dan Syarikat Islam

Cokroaminoto memperkenalkan dirinya sebagai seorang muslim Bumiputra, ketua perkumpulan Syarikat Islam dengan 2 juta anggota. Ia menjelaskan latar belakangnya, termasuk kakeknya yang pernah menjabat sebagai bupati Ponorogo dan Kiai Besari yang mengajarkannya tentang nilai hidup sebagai orang Jawa. Cokroaminoto menekankan pemahamannya akan hukum-hukum yang berlaku dan posisinya sebagai orang Jawa pertama yang menjadi anggota lulusan.

Kondisi Sosial dan Politik Hindia Belanda

Narasi menjelaskan kedatangan orang-orang Eropa ke Hindia Belanda untuk mencari apa yang tidak mereka miliki. Orang-orang Eropa digambarkan hanya menjadi raja sehari dan bertindak sewenang-wenang. Cokroaminoto mengingatkan kata-kata penting dari Nabi Muhammad tentang hijrah, yaitu berpindah dari tempat buruk ke tempat yang lebih baik, dan menjadi seperti sumbu yang memberi penerangan.

Keputusan untuk Hijrah

Istri Cokroaminoto bertanya apakah benar ia akan mundur dari jabatannya. Cokroaminoto menjelaskan bahwa martabat raja-raja di Jawa sudah hilang dan kekuasaan sudah berada di tangan pemerintah Hindia Belanda. Ia merasa harus hijrah untuk menghentikan darah dan air mata yang terus memanggilnya. Istrinya menyatakan akan ikut hijrah di belakangnya, bukan hanya untuk mereka, tapi juga untuk anak mereka.

Konflik Keluarga

Ibu mertua Cokroaminoto marah karena ia dianggap tidak bertanggung jawab sebagai suami dan hanya kelayapan. Ia mengatakan bahwa Cokroaminoto menikahi putrinya tanpa restu dan sekarang ia akan menceraikannya. Namun, putrinya menyatakan bahwa suaminya hanya Cokroaminoto seorang dunia dan akhirat. Ibu mertuanya mencemooh Cokroaminoto sebagai orang yang tidak berguna.

Motivasi Perjuangan

Istri Cokroaminoto menangis, dan ibunya menenangkannya dengan menjelaskan arti Basmalah. Ayahnya, seorang bupati, berbeda dari bupati lain karena ia melindungi kaum tani. Berita perlawanan Cokroaminoto terhadap mandor Belanda sudah menjadi perbincangan. Mereka perlu hijrah untuk menemukan harapan dan seorang pemimpin, seperti buruh-buruh yang kehilangan arah sejak Pangeran Diponegoro.

Perjalanan ke Surabaya

Cokroaminoto disarankan untuk pergi ke Surabaya, pusat PTI, sebagai pintu gerbang untuk berhijrah. Di sana, teman-teman akan membantunya.

Surabaya dan Syarikat Dagang Islam

Hasan Ali menyambut Cokroaminoto di Surabaya dan memperkenalkan Sosrokardono yang akan membantu segala kebutuhannya. Surabaya memiliki 300.000 santri, 11.000 pesantren, dan 30 juta penduduk. Kota ini memiliki banyak buruh perkebunan, buruh kapal, dan pedagang minyak. Politik membutuhkan ekonomi yang mandiri, dan Cokroaminoto tidak mau menjadi sirkus oleh pemilik modal.

Mencari Kebenaran dan Persatuan

Cokroaminoto mempertanyakan bagaimana cara menentukan kebenaran jika hanya ditentukan oleh satu kelompok tanpa aturan umum. Ia merasa zaman sudah berubah, tetapi cara berpikir masih kolot. Ia ingin membentuk organisasi yang mampu mengayomi seluruh jenis masyarakat di tanah ini.

Revolusi Tionghoa dan Masa Depan Indonesia

Seorang redaktur surat kabar bertanya kepada Cokroaminoto tentang revolusi Tionghoa dan siapa yang akan memimpin revolusi di tanah ini. Ia juga menanyakan tentang kapal-kapal besar yang berlabuh di Tanjung Perak dan situasi di Yaman serta Turki.

Menghadapi Kerusuhan

Cokroaminoto menghadapi kerusuhan dan meminta semua orang untuk membuang senjata. Ia mengingatkan bahwa pemerintah Hindia Belanda adalah musuh mereka dan Senan tidak menginginkan mereka bersatu. Ia meminta semua orang untuk pulang dan membubarkan diri.

Mengurus Rakyat

Cokroaminoto diminta untuk mengurusi tanah sawah dan hasilnya untuk rakyat. Ia mempercayai Semaun dan merasa cocok dengannya.

Pembentukan Syarikat Islam

Pertemuan ditunda karena ada masalah penting terkait tulisan di koran. Haji Saman Hudi mengirim utusan dari Surakarta untuk meminta Cokroaminoto menjadi ketua SDI di Surabaya. Cokroaminoto prihatin dengan pembekuan SDI dan khawatir akan gejolak yang mungkin timbul. Ia percaya bahwa dengan dukungan rakyat, ia bisa memecahkan pembekuan tersebut.

Kebangkitan Syarikat Islam

Cokroaminoto berpidato di taman kota Surabaya untuk menggalang kesadaran bahwa veging ini adalah tanda kebangkitan hati rakyat. Ia mengumumkan perubahan nama Syarikat Dagang Islam menjadi Syarikat Islam. Kelahiran Syarikat Islam adalah karena kodrat dan iradat Allah, dan perkumpulan ini akan menjadi banjir yang deras. Ia mengajak semua untuk bergerak, meninggikan nilai-nilai keluhuran, dan melakukan perlawanan atas ketertindasan.

Citra Cokroaminoto

Cokroaminoto digambarkan sebagai orang pribumi yang membangkitkan semangat Bumiputra. Zaman baru telah tiba.

Tantangan dan Strategi

Cokroaminoto ditanya mengapa ia mengajak seseorang untuk membantu setelah SDI dibekukan. Ia menjelaskan bahwa kesediaan orang tersebut adalah cara untuk mengawasi mereka, mencari tahu apa yang sedang mereka lakukan.

Persiapan Kongres

Darsono dan Surjo dari Brebes, serta perwakilan dari Banjarmasin dan Jogja hadir. Cokroaminoto menegur mereka karena belum membentuk koperasi. Ia menjelaskan pentingnya koperasi untuk kesejahteraan rakyat.

Melayuesia atau Indonesia

Cokroaminoto ditanya tentang nama untuk tanah ini, apakah Melayuesia atau Indonesia. Ia menjawab bahwa itu adalah masa depan mereka dan mereka yang harus memikirkannya.

Kondisi Ekonomi dan Politik

Rinkes menjelaskan kondisi ekonomi dan politik yang sulit, dengan banyak pekerjaan yang dilakukan dengan sedikit tenaga. Ia juga berbicara tentang seorang pembuat onar yang melakukan kekerasan di Garut.

Peran Seni dan Mata-Mata

Thea diberi izin untuk semua penampilannya, tetapi sebagai imbalannya, ia harus mencari tahu apa yang dipikirkan orang tentang raja Jawa yang tidak dikenal. Ia tidak mau lagi menjadi mata-mata dan hanya ingin bernyanyi dan menari.

Nilai-Nilai Syarikat Islam

Seseorang berpidato tentang kebal terhadap penderitaan dan kesengsaraan, serta pentingnya sama rata sama rasa dalam Syarikat Islam.

Kritik terhadap Pemimpin

Seorang pemimpin seharusnya menyuruh rakyatnya untuk menanam dan merawat tanah, bukan hanya hidup dari hasil bumi dan pajak rakyat.

Pendidikan dan Harapan

Dari 30 juta orang Jawa, hanya ratusan yang lulus sekolah. Mereka yang lulus akan menjadi lokomotif menuju masyarakat yang lebih baik. Mereka harus ingat bahwa rakyat mampu membaca harapan dan berdoa, tetapi juga mampu untuk mengamuk.

Kerusuhan dan Perpecahan

Cokroaminoto dituduh membuat wong cilik semakin tidak tahu diri dan membuat kerusuhan di mana-mana. Istrinya menenangkannya dan menyerahkan semuanya kepada Allah.

Pembelaan dan Kekerasan

Seseorang bertanya mengapa Cokroaminoto tidak membela Marco yang akan dipenjara karena artikelnya. Istrinya tidak mau ada kekerasan dan tidak mau itu dibawa ke rumah.

Sosialisme dan Masa Depan

Seseorang mempertanyakan mengapa Cokroaminoto membutuhkan Mener, padahal Mener adalah pendiri SDAP yang sangat dihormati. Ia juga mempertanyakan mengapa pemikiran sosialisme Mener ditolak oleh negerinya sendiri.

Pelatihan Militer dan Amuk

Kajaan Belanda sibuk berperang di Eropa, dan orang-orang pribumi dilatih untuk menjadi pasukan bersenjata. Dikhawatirkan akan terjadi amuk di mana-mana.

Agus Salim dan Revolusi

Agus Salim dari Sumatera memberikan hadiah kopi dari Bukittinggi kepada Cokroaminoto. Mereka berbicara tentang revolusi dan evolusi.

Hijrah dan Pertanyaan

Seseorang bertanya kepada Cokroaminoto mengapa ia menulis tentang hijrah. Ia merasa Cokroaminoto mengajarkan radikalisme dan hutang atas kekayaan tanah ini. Ia mempertanyakan apakah seorang berhak untuk memiliki kiblat baru menuju masyarakat yang lebih baik.

Demonstrasi dan Sejarah

Cokroaminoto ditanya apakah ia melakukan demonstrasi. Ia menjawab bahwa ia berada di Semarang untuk bekerja. Ia diminta untuk menghapus tulisan itu, tetapi ia menolak karena itu sama dengan menghapus sejarahnya sendiri.

Kongres di Bandung

Cokroaminoto akan membicarakan bagaimana membentuk pemerintahan sendiri dalam kongres di Bandung. Beberapa tokoh penting akan hadir, termasuk Ahmad Dahlan.

Pertanyaan dan VOC

Seseorang bernama Kusno bertanya kepada Cokroaminoto tentang VOC dan berapa yang sudah dihasilkan sampai saat ini.

Terang Bulan

Lagu "Terang Bulan" dinyanyikan, menggambarkan suasana perjuangan dan harapan.

Semaun dan Dewan Perwakilan

Semaun jarang datang, tetapi Cokroaminoto yakin bahwa apa pun yang dia lakukan pasti memiliki dasar. Ia juga membahas tentang dewan perwakilan yang baru dibentuk dan Fox.

Kongres Syarikat Islam

Cokroaminoto mengucapkan selamat datang kepada para anggota kongres. Ia mengatakan bahwa tanah ini sudah tidak sepantasnya dipimpin oleh negeri lain dan harus dijadikan negara dengan pemerintahan sendiri dalam waktu 10 tahun.

Fajar Asia

Fajar Asia telah datang, dan ibu dari kelahiran bangsa adalah persatuan dan semangat.

Kesenian dan Politik

Pertemuan kesenian sudah tidak zamannya lagi, sekarang zamannya politik nomor satu.

Gubernur Tirum

Seseorang menunjukkan ukiran dari Jepara yang akan diberikan kepada gubernur.

Otonomi dan Politik

Seseorang berbicara tentang otonomi dan politik yang masih dalam tahap awal.

Pendidikan dan Agraria

Dalam sidang, dibahas agenda terpenting, yaitu pendidikan dan agraria. Ada perbedaan pendapat tentang mana yang lebih penting.

Revolusi Bolshevik

Revolusi Bolshevik di Rusia membawa kata baru dan menjadi inspirasi bagi petani di sini.

Wabah dan Kesehatan

Ditemukan beras impor membawa tikus dan penyakit, dan banyak warga terkena wabah tibas. Cokroaminoto akan meminta bantuan dari KIA H Ahmad dari Muhammadiyah untuk melengkapi apa pun yang kurang.

Siapakah Penduduk Asli?

Seseorang bertanya kepada Cokroaminoto siapakah yang disebut dengan penduduk asli. Ia merasa tidak termasuk pribumi maupun Belanda.

[Nyai dan Kaf

Share

Summarize Anything ! Download Summ App

Download on the Apple Store
Get it on Google Play
© 2024 Summ