Ringkasan Singkat
Video ini membahas Islam sebagai entitas agama, sosial, budaya, dan ilmu pengetahuan. Dijelaskan bahwa Islam memiliki tiga substansi pokok: akidah, syariat, dan akhlak, yang harus dipahami dan diimplementasikan secara menyeluruh. Selain itu, video ini juga membahas tentang pentingnya memahami Islam sebagai entitas sosial dan budaya, serta bagaimana Islam menjadi objek kajian ilmu pengetahuan. Terakhir, video ini menjelaskan tentang pentingnya ilmu tasawuf dalam Islam, serta bagaimana ilmu ini dapat membantu manusia untuk menjadi umat yang ideal.
- Islam memiliki tiga substansi pokok: akidah, syariat, dan akhlak.
- Islam adalah entitas sosial dan budaya yang memengaruhi kehidupan manusia.
- Islam menjadi objek kajian ilmu pengetahuan.
- Ilmu tasawuf penting untuk membantu manusia menjadi umat yang ideal.
Pembukaan
Pembukaan berisi mukadimah dan sapaan kepada para tokoh agama, guru, dan hadirin yang hadir baik secara langsung maupun melalui live streaming. Ucapan syukur dipanjatkan kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan.
Islam Sebagai Entitas Agama
Islam harus dipahami sebagai entitas agama, sosial, budaya, dan ilmu pengetahuan. Sebagai entitas agama, Islam memiliki tiga hal pokok: pola perilaku (akhlak/tasawuf), ritual ibadah (syariah), dan keyakinan (akidah). Ketiganya harus dipahami secara menyeluruh dan diimplementasikan dalam ibadah maupun interaksi sosial. Contohnya, dalam salat, harus ada keyakinan kepada Allah, pemenuhan syarat rukun (syariat), dan kekhusyukan (akhlak). Dalam relasi sosial, implementasi akidah, syariat, dan akhlak dapat dilakukan dengan membantu teman yang membutuhkan bantuan, dengan tetap memperhatikan syarat rukun jual beli dan mengedepankan akhlak yang baik.
Islam Sebagai Entitas Sosial
Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa melibatkan orang lain. Oleh karena itu, harus ada aturan yang diberlakukan dalam kehidupan sosial agar manusia bisa bertahan hidup. Islam sebagai entitas sosial memberikan aturan-aturan tersebut, karena pemeluknya adalah manusia yang merupakan makhluk sosial.
Islam Sebagai Entitas Budaya
Allah membekali manusia dengan pendengaran, penglihatan, dan akal. Akal berfungsi untuk membedakan baik dan buruk, berpengalaman dengan kejadian yang sudah-sudah, dan menciptakan solusi atas problematika yang dihadapi. Akal yang disinergikan dengan nilai-nilai ajaran agama dapat menciptakan budaya atau kebudayaan. Contohnya, kepedulian masyarakat desa terhadap punden atau petilasan leluhur adalah bentuk penghormatan yang tidak bisa serta-merta dianggap sebagai kesesatan atau kesyirikan.
Islam Sebagai Entitas Ilmu Pengetahuan
Islam sudah menjadi objek kajian ilmu pengetahuan, seperti dalam orientalism (kajian orang Barat tentang masyarakat Timur, khususnya Islam) dan oksidentalism (kajian orang Timur tentang masyarakat Barat dalam beragama). Substansi Islam sebagai agama (akidah, syariah, akhlak) merupakan disiplin ilmu yang mengandung tiga ilmu pokok: ilmu akidah, ilmu fikih, dan ilmu tasawuf. Mempelajari ketiga ilmu ini hukumnya fardu ain.
Ilmu Tasawuf
Ilmu tasawuf adalah disiplin ilmu yang wajib dipelajari secara fardu ain. Tasawuf adalah nama yang baru, tetapi maknanya sudah ada sejak zaman dulu dan sudah terpraktikkan oleh Rasulullah. Tasawuf berhubungan dengan akhlak, perilaku, dan akidah/tauhid. Tasawuf bertujuan untuk membersihkan hati dari kotoran-kotoran nafsu. Di akhir zaman, ilmu tasawuf semakin menemukan arti pentingnya di tengah kehidupan masyarakat.
Tasawuf Amali dan Akhlaki
Dalam tasawuf Amali, ada tahapan Syariah, Tareqoh, dan Hakikoh. Tareqoh memiliki berbagai macam bentuk, tidak hanya zikir dan wirid, tetapi juga bisa berupa mengajar, melayani publik, atau berdagang dengan niat yang benar. Hakikat adalah etape terakhir dari perjalanan spiritual, di mana manusia mampu memahami segala sesuatu dengan orientasi ketuhanan. Dalam tasawuf akhlaki, pembinaan akhlak dilakukan dengan sentuhan-sentuhan ilmu tasawuf. Contohnya, ajaran uzlah (menyendiri) dalam tasawuf bukan berarti menjauhi interaksi sosial, tetapi untuk fokus dalam kontemplasi dan tafakur. Objek tafakur menurut Imam Ghazali ada empat: nikmat Allah, kekurangan diri sendiri, janji Allah, dan ancaman Allah.
Zuhud dalam Tasawuf
Zuhud adalah meninggalkan ketergantungan hati pada dunia, bukan membuang dan melepas harta secara total. Zuhud adalah orang yang bisa menguasai harta, bukan dikuasai harta. Harta bisa menjadi pelayan yang baik, tetapi bisa juga menjadi tuan yang berbahaya. Ilmu, pangkat, dan harta saling membutuhkan.
Penutup
Penutup berisi doa dan harapan agar apa yang telah disampaikan dapat bermanfaat.