Ringkasan Singkat
Video ini membahas tentang komunikasi yang mendukung guru di kelas, yang bertujuan untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan siswa dari berbagai kelompok usia. Tiga pembicara berbagi wawasan dan strategi praktis tentang cara menggunakan komunikasi tanpa kekerasan, pembelajaran sosial dan emosional, serta teknik berbicara yang mendukung untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif.
- Komunikasi tanpa kekerasan membantu guru meredakan ketegangan dan membuat siswa merasa lebih aman.
- Pembelajaran sosial dan emosional memberdayakan siswa untuk mengembangkan keterampilan penting untuk keberhasilan akademis dan kesejahteraan holistik.
- Teknik berbicara yang mendukung membantu guru membangun hubungan yang lebih baik dengan siswa dari berbagai kelompok usia.
Pendahuluan
Sesi ini dibuka dengan perkenalan dari para presenter: Alicia dari Polandia, seorang ahli dalam komunikasi tanpa kekerasan; Hea dari Arab Saudi, yang berpengalaman dengan Pembelajar Muda dan pembelajaran sosial-emosional; dan Marina dari Ukraina, seorang guru ESL dan pelatih guru. Melissa dari Spanyol bertindak sebagai pembawa acara.
Komunikasi Tanpa Kekerasan
Alicia menjelaskan tentang komunikasi tanpa kekerasan (NVC), juga dikenal sebagai komunikasi empati. NVC berfokus pada pengembangan pendengaran empatik dan ekspresi jujur dengan meningkatkan kesadaran guru tentang perasaan dan kebutuhan di balik perilaku siswa. Tiga elemen utama NVC adalah perilaku, perasaan, dan kebutuhan. Alicia menekankan pentingnya mengamati perilaku siswa berdasarkan fakta, bukan penilaian, untuk meredakan ketegangan di kelas. Dia memberikan contoh percakapan antara guru dan siswa, menunjukkan bagaimana pernyataan yang tidak menghakimi dapat menciptakan ruang yang lebih aman bagi siswa untuk berkomunikasi.
Pembelajaran Sosial dan Emosional
Hea memperkenalkan konsep pembelajaran sosial dan emosional (SEL) sebagai cara untuk memberdayakan siswa mengembangkan keterampilan penting untuk keberhasilan akademis dan kesejahteraan holistik. Dia menjelaskan lima aspek utama yang dikontribusikan oleh SEL: kemampuan kognitif, rasa diri, keterampilan sosial, emosional, dan moral, serta keterampilan pengambilan keputusan dasar. Hea kemudian berbagi kegiatan praktis yang disebut "berjalan di posisi orang lain," yang membantu siswa membangun empati. Kegiatan ini melibatkan mendefinisikan empati, memahami pentingnya empati, berbagi contoh hipotetis, memasangkan siswa untuk berbagi cerita pribadi, dan memfasilitasi diskusi kelompok.
Teknik Berbicara yang Mendukung Guru
Marina membahas tentang teknik berbicara yang mendukung guru, yang dapat digunakan untuk membangun hubungan di kelas, membantu siswa, dan meningkatkan motivasi mereka. Dia membagi teknik ini berdasarkan kelompok usia: anak-anak, remaja, dan dewasa. Untuk anak-anak, Marina menyarankan untuk terhubung dengan mereka melalui minat yang tulus dan mengajukan pertanyaan terbuka tentang seni mereka. Untuk remaja, dia merekomendasikan penggunaan gambar atau kartu metafora untuk menggugah pikiran dan mendiskusikan perasaan mereka. Untuk orang dewasa, Marina menekankan pentingnya memberikan dukungan dan validasi, terutama ketika mereka menghadapi tugas yang menantang.
Sesi Tanya Jawab
Sesi ini diakhiri dengan sesi tanya jawab, di mana para peserta mengajukan pertanyaan kepada para presenter tentang berbagai topik yang terkait dengan komunikasi yang mendukung guru. Para presenter memberikan tips dan saran praktis berdasarkan pengalaman mereka.