Ringkasan Singkat
Video ini membahas trik komunikasi yang dapat membantu seseorang menyampaikan pikiran dengan lebih jelas. Jason Stanley menjelaskan dasar-dasar komunikasi, proses encoding dalam otak, dan tiga tahapan penting dalam proses berbicara: abstract thinking (priming effect), pembentukan struktur bicara, dan pemilihan kosakata. Video ini juga menawarkan solusi praktis untuk mengatasi masalah dalam berkomunikasi, seperti membaca buku dan mendengarkan orang yang memiliki kosakata yang baik.
- Memahami dasar-dasar komunikasi dan proses encoding.
- Mengatasi masalah belibet dengan priming effect.
- Menyusun struktur bicara yang jelas dengan metode OT (Opini Utama), OP (Opini Pendukung), dan data/fakta.
- Memperluas kosakata dengan mendengarkan orang yang memiliki kemampuan berbahasa yang baik.
Pendahuluan
Jason Stanley memperkenalkan dirinya sebagai seorang ahli dalam bidang ilmu komunikasi dengan pengalaman 6 tahun dan pendiri platform edukasi ilmu komunikasi online. Dia menjanjikan bahwa video ini akan membantu penonton mengekspresikan pikiran dengan lebih jelas. Video ini akan menggunakan pendekatan deep learning untuk memahami akar masalah dalam komunikasi.
Dasar Komunikasi
Komunikasi terjadi karena adanya dua pihak: komunikator (pengirim pesan) dan komunikan (penerima pesan). Proses komunikasi melibatkan penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Namun, proses ini tidak sesederhana itu dan melibatkan proses yang lebih dalam di otak.
Proses Encoding
Pengirim pesan dapat mengirimkan pesan karena adanya proses encoding. Encoding adalah proses yang terjadi di otak sebelum seseorang mulai berbicara. Proses ini melibatkan tiga tahapan utama yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk berbicara atau menyampaikan pesan.
Tahap 1: Abstract Thinking (Priming Effect)
Priming effect adalah proses di mana otak mencari informasi yang relevan dengan pesan yang diterima. Contohnya, ketika mendengar kata "gajah," seseorang mungkin akan memikirkan "gede," "raja hutan," atau "makan rumput." Masalah belibet dalam komunikasi sering terjadi karena otak tidak menemukan informasi yang relevan dengan pesan yang diterima. Solusinya adalah dengan memperbanyak informasi melalui membaca buku agar otak memiliki lebih banyak referensi.
Tahap 2: Pembentukan Struktur Bicara
Setelah otak menemukan informasi yang relevan, tahap berikutnya adalah pembentukan struktur bicara. Seringkali, orang merasa bingung tentang apa yang harus dikatakan. Struktur bicara yang jelas terdiri dari tiga layer utama: OT (Opini Utama), OP (Opini Pendukung), dan data/fakta. Opini utama adalah pernyataan inti yang ingin disampaikan dalam tiga kalimat. Opini pendukung memberikan alasan mengapa opini utama itu benar. Data atau fakta memberikan bukti tambahan untuk mendukung opini.
Tahap 3: Pemilihan Kosakata
Setelah mengetahui apa yang ingin dikatakan, tahap terakhir adalah memikirkan kosakata yang ingin digunakan. Semakin banyak kosakata yang diketahui, semakin detail seseorang dapat menggambarkan apa yang ingin disampaikan. Cara memperluas kosakata adalah dengan mendengarkan orang yang memiliki kosakata yang baik setiap hari. Dengan mendengarkan, seseorang dapat belajar kosakata seperti seorang bayi belajar bahasa.
Penawaran Program
Jason menawarkan program investasi skill komunikasi di stanleyacademic.com. Program ini menjanjikan peningkatan skill komunikasi dalam 30 hari atau uang kembali 100%. Program ini membantu peserta berkomunikasi tanpa gugup, gagap, atau belibet, serta menguasai skill komunikasi yang lebih rumit seperti beretorika dan berargumen.

