Ringkasan Singkat
Video ini menjelaskan tentang pensinyalan intraseluler, atau sistem pembawa pesan kedua, yang berfungsi menyampaikan pesan dari reseptor di permukaan sel ke protein target di dalam sel. Sistem ini tidak hanya meneruskan sinyal, tetapi juga memperkuat dan mengintegrasikannya, memungkinkan sel untuk memberikan respons yang beragam terhadap berbagai rangsangan.
- Sistem pembawa pesan kedua menyampaikan sinyal dari reseptor ke protein target.
- Sinyal diperkuat dan diintegrasikan saat bergerak melalui jalur pensinyalan.
- Respons sel dapat bervariasi tergantung pada jenis sel dan jalur yang diaktifkan.
Pendahuluan Pensinyalan Intraseluler
Sel berkomunikasi dengan mengirimkan pembawa pesan kimiawi, di mana sel target "mendengarkan" pesan ini melalui reseptor. Respons sel terjadi ketika protein target, yang seringkali jauh dari reseptor, menerima pesan tersebut. Sistem pensinyalan intraseluler, atau sistem pembawa pesan kedua, bertugas meneruskan pesan dari reseptor ke protein target ini. Molekul sinyal ekstraseluler adalah pembawa pesan pertama yang membawa pesan dari sel lain.
Cara Kerja Pensinyalan Intraseluler
Pensinyalan intraseluler dimulai ketika ligan berikatan dengan reseptor, seperti saluran ion berpintu ligan, reseptor berpasangan protein G, reseptor katalitik, dan reseptor nuklir. Setelah reseptor aktif, berbagai pembawa pesan kedua akan meneruskan pesan tersebut melalui aktivasi atau inaktivasi. Contohnya, protein Gs mengaktifkan adenilil siklase, meningkatkan konsentrasi cAMP, yang kemudian mengaktifkan protein kinase A. Sinyal ini akhirnya mencapai protein target, yang dapat berupa protein transpor, enzim metabolik, protein pengatur gen, protein sitoskeletal, atau protein siklus sel, yang memicu respons akhir sel.
Amplifikasi dan Integrasi Sinyal
Sistem pembawa pesan kedua tidak hanya meneruskan sinyal, tetapi juga memperkuatnya. Satu molekul hulu dapat mengaktifkan banyak pembawa pesan hilir, yang pada gilirannya mengaktifkan lebih banyak lagi, sehingga sinyal diperkuat saat mencapai protein target. Selain itu, sistem ini mengintegrasikan sinyal dari berbagai pembawa pesan pertama. Kombinasi ligan-reseptor yang berbeda dapat mengaktifkan jalur pensinyalan intraseluler yang sama dan memengaruhi respons yang sama. Contohnya, epinefrin dan glukagon mengaktifkan jalur cAMP yang sama, menghasilkan peningkatan pemecahan triasilgliserol.
Diversifikasi Respons
Sistem pembawa pesan kedua juga memungkinkan diversifikasi respons dari pembawa pesan pertama yang sama. Pembawa pesan pertama yang sama dapat mengaktifkan jalur pensinyalan intraseluler yang berbeda pada sel yang berbeda, menghasilkan respons yang berbeda. Contohnya, asetilkolin menurunkan kontraktilitas melalui jalur cAMP di sel otot jantung, tetapi menginduksi sekresi cairan pencernaan melalui jalur IP3/DAG di sel asinus pankreas.
Ringkasan
Sistem pembawa pesan kedua menyampaikan sinyal dari reseptor ke protein target melalui serangkaian aktivasi atau inaktivasi molekul pembawa pesan kedua seperti cAMP, IP3, DAG, dan cGMP. Protein target, seperti protein transpor, enzim metabolik, protein pengatur gen, protein sitoskeletal, atau protein siklus sel, memulai respons akhir sel. Sinyal diperkuat saat bergerak lebih dalam, dan sistem pembawa pesan kedua mengintegrasikan sinyal dari berbagai ligan-reseptor yang dapat mengaktifkan jalur yang sama atau berbeda, menghasilkan respons yang bervariasi tergantung pada jenis sel.

