Ringkasan Singkat
Video ini membahas sumber air yang digunakan oleh sebuah perusahaan, yang ternyata berasal dari air bawah tanah yang diambil melalui pengeboran. Diskusi mencakup kedalaman sumur, potensi dampak lingkungan seperti pergeseran tanah dan longsor, serta kerja sama dengan UGM untuk studi terkait. Selain itu, disinggung juga mengenai perizinan perusahaan dan kualitas air bawah tanah yang semakin baik seiring kedalamannya.
- Sumber air utama berasal dari air bawah tanah yang diperoleh melalui pengeboran.
- Perusahaan bekerja sama dengan UGM untuk studi terkait dampak lingkungan.
- Perizinan perusahaan menjadi perhatian, terutama setelah adanya penertiban.
- Kualitas air bawah tanah meningkat seiring dengan kedalaman sumur.
Sumber Air dan Pengeboran
Sumber air yang digunakan perusahaan berasal dari air bawah tanah, bukan air permukaan seperti sungai atau mata air. Air ini diperoleh melalui pengeboran dengan kedalaman yang bervariasi, yaitu 103 meter untuk sumber empat dan 60 meter untuk sumur dua. Sumur dua memiliki karakteristik khusus karena airnya keluar sendiri (selfing), sehingga hanya perlu penutup pipa.
Potensi Dampak Lingkungan
Diskusi mengenai potensi dampak lingkungan dari pengambilan air bawah tanah, seperti pergeseran tanah dan longsor. Lokasi sumber air yang berada di tebing dengan sawah di atasnya memiliki risiko longsor, terutama saat kemarau panjang diikuti hujan lebat. Perusahaan bekerja sama dengan UGM untuk melakukan studi terkait dampak lingkungan ini, mengingat lokasinya berdekatan dengan sumber air PDAM Subang.
Kerja Sama dengan UGM dan Kondisi Geografis
Perusahaan bekerja sama dengan UGM untuk studi terkait dampak lingkungan, terutama karena lokasi sumber air berada di daerah tebing dengan sawah di atasnya, yang rentan terhadap longsor. Kondisi ini serupa dengan kejadian longsor di daerah lain akibat kemarau panjang dan hujan lebat. Studi ini penting untuk memahami potensi risiko dan mencari solusi yang tepat.
Perizinan dan Pengambilan Air
Pembahasan mengenai perizinan perusahaan, yang baru diurus setelah adanya penertiban dan ancaman di media sosial. Terungkap bahwa ada oknum perusahaan yang mengaku hanya memiliki satu titik pengambilan air, padahal memasang lima. Semua daerah di Jawa Barat menggunakan air bawah tanah karena kualitasnya yang lebih baik, terutama yang berasal dari kedalaman lebih dari 100 meter.
Kualitas Air Bawah Tanah
Kualitas air bawah tanah yang paling bagus adalah yang paling dalam. Semakin dalam, hingga 100 meter, airnya semakin murni.

