Kelas Inkubasi 018: Biologi - Bioteknologi

Kelas Inkubasi 018: Biologi - Bioteknologi

Ringkasan Singkat

Video ini membahas tentang bioteknologi, mulai dari definisi, pembagian tradisional dan modern, aplikasi di berbagai bidang, hingga potensi dampak negatifnya. Penjelasan mendalam diberikan mengenai bioteknologi tradisional, khususnya fermentasi makanan dan minuman, serta pengantar ke bioteknologi modern seperti kultur jaringan, kloning hewan, dan bayi tabung.

  • Bioteknologi memanfaatkan makhluk hidup untuk menghasilkan produk dan jasa.
  • Bioteknologi tradisional menggunakan mikroorganisme secara langsung, sedangkan bioteknologi modern melibatkan rekayasa genetika.
  • Kultur jaringan memanfaatkan sifat totipotensi sel tumbuhan untuk memperbanyak tanaman.
  • Kloning hewan menggunakan teknik transfer inti untuk menghasilkan individu yang identik.
  • Bayi tabung membantu pasangan yang sulit memiliki anak dengan mempertemukan sperma dan ovum di luar tubuh.

Pengantar Bioteknologi

Bioteknologi adalah penerapan ilmu pengetahuan untuk menciptakan produk atau jasa yang bermanfaat bagi manusia dengan memanfaatkan makhluk hidup. Bioteknologi mencakup pemanfaatan makhluk hidup secara langsung atau bagian dari makhluk hidup dengan menggunakan konsep ilmiah. Contoh produk bioteknologi adalah vaksin dan hormon insulin hasil rekayasa genetika, sementara contoh jasa adalah deteksi penyakit seperti COVID-19.

Bioteknologi Tradisional vs. Modern

Bioteknologi dapat dibagi menjadi dua jenis utama: tradisional dan modern. Bioteknologi tradisional memanfaatkan makhluk hidup, terutama mikroorganisme, secara langsung tanpa rekayasa. Sebaliknya, bioteknologi modern melibatkan rekayasa genetika atau modifikasi DNA mikroorganisme sebelum digunakan. Peralatan yang digunakan dalam bioteknologi tradisional cenderung sederhana, sedangkan bioteknologi modern membutuhkan peralatan canggih dan kajian ilmiah yang mendalam.

Bioteknologi Tradisional: Domestikasi hingga Fermentasi

Bioteknologi tradisional telah dipraktikkan sejak ribuan tahun lalu, dimulai dengan domestikasi tanaman dan hewan. Proses fermentasi untuk menghasilkan minuman beralkohol dan roti juga merupakan contoh awal bioteknologi tradisional. Cakupan bioteknologi tradisional meliputi penyilangan tanaman, pemuliaan hewan, pembuatan makanan dan minuman fermentasi, pembuatan pupuk, penghasilan enzim dan antibiotik, serta penghasilan protein sel tunggal.

Makanan dan Minuman Fermentasi

Dalam pembuatan makanan dan minuman fermentasi, tiga aspek penting yang perlu diperhatikan adalah bahan dasar, mikroorganisme yang digunakan, dan produk yang dihasilkan. Contohnya, nata de coco dibuat dari buah kelapa dengan bantuan bakteri Acetobacter xylinum. Saccharomyces cerevisiae, atau ragi, digunakan dalam pembuatan tape ketan, tape singkong, dan roti, tergantung pada bahan baku yang digunakan. Bakteri Lactobacillus digunakan dalam pembuatan susu fermentasi seperti yogurt.

Contoh Soal Bioteknologi Tradisional

Contoh soal ujian mandiri mengenai bioteknologi tradisional adalah pembuatan yogurt. Dalam pembuatan yogurt, terjadi penggumpalan protein susu yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus thermophilus yang memfermentasi laktosa menjadi asam laktat, sehingga menurunkan pH susu. Pemahaman tentang bahan dasar, mikroorganisme, dan proses fermentasi sangat penting untuk menjawab soal-soal seperti ini.

Enzim dan Antibiotik dalam Bioteknologi Tradisional

Enzim dan antibiotik dapat dihasilkan secara tradisional oleh bakteri dan jamur. Contohnya, enzim amilase yang dihasilkan oleh Aspergillus oryzae atau Bacillus subtilis berperan dalam mengubah amilum menjadi gula. Antibiotik penisilin dihasilkan oleh jamur Penicillium. Pemahaman tentang peran mikroorganisme dan enzim sangat penting dalam konteks bioteknologi tradisional.

Pengantar Bioteknologi Modern

Bioteknologi modern mencakup berbagai teknik yang lebih kompleks, yang dapat dibagi menjadi dua tingkatan: molekuler dan seluler. Bioteknologi molekuler melibatkan rekayasa DNA, seperti memindahkan DNA dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lain. Bioteknologi seluler melibatkan manipulasi sel atau jaringan, seperti kultur jaringan, kloning hewan, bayi tabung, teknik hibridoma, dan stem cell.

Kultur Jaringan Tumbuhan

Kultur jaringan adalah teknik memperbanyak tanaman secara aseksual (vegetatif) yang sulit diperbanyak dengan cara lain. Teknik ini memanfaatkan sifat totipotensi sel, yaitu kemampuan satu sel untuk tumbuh menjadi satu tanaman utuh. Jaringan parenkim pada tanaman memiliki kemampuan totipotensi yang tinggi. Proses kultur jaringan meliputi pengambilan eksplan, pembentukan kalus, pembentukan planlet, dan aklimatisasi.

Proses Kultur Jaringan

Proses kultur jaringan melibatkan empat langkah utama: (1) pengambilan eksplan dan sterilisasi, (2) penanaman eksplan dalam media yang mengandung nutrisi, (3) pembentukan kalus (kumpulan sel embrional), dan (4) pemacuan pembentukan organ (akar, batang, daun) dengan hormon auksin dan sitokinin untuk menghasilkan planlet. Tahap terakhir adalah aklimatisasi, yaitu adaptasi planlet di lingkungan rumah kaca sebelum ditanam di kebun atau sawah.

Contoh Soal Kultur Jaringan

Contoh soal ujian mengenai kultur jaringan adalah pemanfaatan daun dewasa sebagai eksplan yang akan mengalami penyusunan sel menjadi kalus, kemudian tumbuh menjadi planlet. Prinsip dasar kultur jaringan adalah totipotensi sel. Istilah diferensiasi (pendewasaan sel) dan dediferensiasi (pengembalian sel dewasa menjadi embrional) juga penting dalam memahami proses ini.

Kloning Hewan

Kloning hewan adalah teknik memperbanyak hewan yang memiliki sifat unggul atau langka. Teknik ini menggunakan transfer inti, yaitu memindahkan inti sel somatik (sel tubuh) ke dalam sel telur yang telah dihilangkan intinya. Embrio yang dihasilkan kemudian diimplantasikan ke dalam rahim hewan betina untuk berkembang menjadi individu baru yang identik dengan donor sel somatik.

Proses Kloning Hewan

Proses kloning hewan meliputi pengambilan sel somatik dari hewan yang ingin dikloning, pengambilan sel telur dari hewan betina, penghilangan inti sel telur, penyatuan inti sel somatik ke dalam sel telur tanpa inti, pengembangan embrio, dan implantasi embrio ke dalam rahim hewan betina. Individu yang dihasilkan akan memiliki sifat genetik yang sama dengan donor sel somatik.

Contoh Soal Kloning Hewan

Contoh soal ujian mengenai kloning hewan adalah zigot katak yang dihilangkan nukleusnya dan diganti dengan nukleus sel usus berudu. Sel usus berudu dapat tumbuh menjadi katak normal karena sel usus mengandung informasi genetik yang lengkap. Namun, sel usus yang sudah terdiferensiasi tidak dapat mengalami diferensiasi lagi menjadi berbagai jenis sel pada katak.

Bayi Tabung (Fertilisasi In Vitro)

Bayi tabung, atau fertilisasi in vitro (IVF), adalah teknik reproduksi yang membantu pasangan yang sulit memiliki anak. Proses ini melibatkan pengambilan sel telur dari ovarium wanita dan mempertemukannya dengan sperma di luar tubuh (in vitro). Embrio yang dihasilkan kemudian diimplantasikan ke dalam rahim wanita untuk berkembang menjadi janin.

Perbandingan Kloning Hewan dan Bayi Tabung

Perbedaan utama antara kloning hewan dan bayi tabung adalah kloning menggunakan inti sel somatik, sedangkan bayi tabung menggunakan sel sperma dan sel telur. Individu hasil kloning identik dengan donor sel somatik, sedangkan individu hasil bayi tabung merupakan kombinasi genetik dari kedua orang tua. Keduanya memerlukan rahim untuk perkembangan embrio.

Contoh Soal Perbandingan Kloning dan Bayi Tabung

Contoh soal ujian mengenai perbedaan kloning hewan dan bayi tabung adalah kloning hewan menggunakan klon nukleus sel tubuh (somatik), sedangkan fertilisasi in vitro menggunakan nukleus sel telur. Individu baru hasil kloning identik, sedangkan pada fertilisasi in vitro berbeda. Keduanya memerlukan rahim resepien.

Share

Summarize Anything ! Download Summ App

Download on the Apple Store
Get it on Google Play
© 2024 Summ