Ringkasan Singkat
Video ini adalah tentang pengantar coding dan kecerdasan buatan untuk siswa kelas 5A. Siswa diajarkan tentang apa itu coding, bagaimana coding berkaitan dengan berpikir komputasional, dan empat prinsip utama dalam berpikir komputasional: dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan berpikir algoritmik. Mereka juga berpartisipasi dalam kegiatan kelompok untuk memecahkan masalah membuat nasi goreng menggunakan prinsip-prinsip tersebut, serta bermain game edukatif untuk meningkatkan pemahaman mereka.
- Pengertian Coding dan kaitannya dengan berpikir komputasional.
 - Empat prinsip berpikir komputasional: dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan berpikir algoritmik.
 - Aplikasi prinsip-prinsip tersebut dalam pemecahan masalah sehari-hari.
 - Penggunaan game edukatif untuk meningkatkan pemahaman konsep.
 
Pembukaan
Kelas dimulai dengan sapaan pagi dan doa yang dipimpin oleh seorang siswa. Kemudian, seluruh kelas menyanyikan lagu Indonesia Raya untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme. Guru memperkenalkan topik pembelajaran hari ini, yaitu tentang coding dan kecerdasan buatan, serta menanyakan pengalaman siswa terkait masalah sehari-hari yang bisa dipecahkan dengan coding.
Pengertian Coding dan Berpikir Komputasional
Guru menjelaskan bahwa coding adalah cara memberikan perintah kepada komputer dengan bahasa yang dimengerti mesin. Coding erat kaitannya dengan berpikir komputasional, yaitu kemampuan menyelesaikan masalah sehari-hari menggunakan teknik ilmu komputer yang disusun secara logis dan sistematis. Contohnya, mencari penyebab sepatu hilang sebelum memutuskan untuk membeli baru.
Empat Prinsip Berpikir Komputasional
Guru menjelaskan empat prinsip utama dalam berpikir komputasional:
- Dekomposisi: Memecah masalah besar menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dikelola. Contohnya, mencari penyebab sepatu hilang (meletakkan sembarangan, tidak diangkat dari jemuran).
 - Pengenalan Pola: Mencari kesamaan dalam masalah. Contohnya, tali sepatu lepas karena simpul tidak benar atau tali terlalu licin.
 - Abstraksi: Menyaring informasi yang tidak relevan dan fokus pada yang penting. Contohnya, saat tali sepatu lepas, merek sepatu tidak perlu dipikirkan.
 - Berpikir Algoritmik: Menyusun langkah-langkah pemecahan masalah secara sistematis. Contohnya, langkah-langkah memasang tali sepatu yang benar.
 
Kerja Kelompok: Membuat Nasi Goreng
Siswa dibagi menjadi lima kelompok dan diberi tugas untuk memecahkan masalah membuat nasi goreng menggunakan empat prinsip berpikir komputasional. Mereka harus menentukan nama nasi goreng, menguraikan langkah-langkah pembuatan, mengidentifikasi pola, melakukan abstraksi, dan menyusun algoritma. Setiap kelompok kemudian mempresentasikan hasil diskusi mereka.
Presentasi Hasil Kerja Kelompok
Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka, mulai dari dekomposisi masalah, pengenalan pola, abstraksi, hingga penyusunan algoritma pembuatan nasi goreng. Nama-nama nasi goreng yang unik juga diperkenalkan, seperti "Nasi Goreng Kuku Ruyuk Selebeu", "Nasi Goreng Mantap Cibuy", "Nasi Goreng Mantul", "Nasi Goreng Maknyus", dan "Nasi Goreng Hebat".
Pembahasan dan Kesimpulan
Guru membahas hasil presentasi setiap kelompok dan memberikan umpan balik. Guru menekankan kembali empat prinsip berpikir komputasional dan memberikan contoh-contohnya dalam konteks pembuatan nasi goreng.
Bermain Game Edukatif
Siswa diajak bermain game edukatif bernama Blockly Game untuk meningkatkan kemampuan berpikir komputasional mereka. Game ini terdiri dari dua jenis:
- Mencocokkan Gambar dan Ciri-ciri: Siswa harus mencocokkan gambar hewan dengan ciri-ciri yang sesuai.
 - Labirin: Siswa harus memberikan perintah kepada karakter untuk mencapai lokasi tujuan.
 
Evaluasi dan Penutup
Guru memberikan soal evaluasi untuk menguji pemahaman siswa tentang materi yang telah dipelajari. Kelas diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh seorang siswa dan menyanyikan lagu Padamu Negeri. Guru menyampaikan harapannya agar siswa dapat lebih memahami cara berpikir komputasional dan menutup kegiatan pembelajaran hari itu.
 
