Memahami Deep Learning / Pembelajaran Mendalam

Memahami Deep Learning / Pembelajaran Mendalam

Ringkasan Singkat

Video ini membahas panduan pembelajaran mendalam (Deep Learning) yang diluncurkan oleh Kemendikbud Ristek sebagai solusi untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Kerangka pembelajaran ini terdiri dari empat lapisan: dimensi profil lulusan, prinsip pembelajaran, pengalaman belajar, dan kerangka pembelajaran. Video ini juga membandingkan kerangka Deep Learning Kemendikbud dengan teori Michael Fullan dan mengaitkannya dengan kompetensi global serta profil pelajar Pancasila.

  • Kerangka Deep Learning Kemendikbud terinspirasi dari teori Michael Fullan.
  • Dimensi profil lulusan mengadopsi kompetensi global dan nilai-nilai dari UU No. 20 Tahun 2003.
  • Prinsip pembelajaran meliputi berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful).

Pendahuluan: Latar Belakang Pembelajaran Mendalam

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia meluncurkan panduan pembelajaran mendalam (Deep Learning) sebagai respons terhadap perubahan masa depan yang sulit diprediksi, bonus demografi 2035, visi Indonesia Emas 2045, serta permasalahan mutu pendidikan seperti literasi, numerasi, HOTS, ketimpangan mutu, dan kompetensi masa depan. Pembelajaran mendalam diharapkan menjadi solusi untuk mewujudkan pendidikan bermutu bagi semua. Kerangka pembelajaran mendalam ini memiliki beberapa lapisan, termasuk dimensi profil lulusan, prinsip pembelajaran, pengalaman belajar, dan kerangka pembelajaran.

Perbandingan dengan Teori Michael Fullan

Video ini membandingkan kerangka pembelajaran mendalam dari Kemendikbud dengan teori Deep Learning dari Michael Fullan. Terdapat kesamaan pada lapisan terluar, yaitu kemitraan pembelajaran (learning partnership), lingkungan pembelajaran (learning environment), praktik pedagogis (pedagogical practices), dan pemanfaatan digital (leveraging digital). Keempat elemen ini tampaknya diadopsi secara keseluruhan dari teori Michael Fullan ke dalam kerangka pembelajaran mendalam Kemendikbud.

Dimensi Profil Lulusan

Dimensi profil lulusan dalam pembelajaran mendalam mencakup delapan aspek: keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kesehatan, komunikasi, dan kemandirian. Dimensi ini mengadopsi enam kompetensi global untuk Deep Learning (karakter, kewargaan, kolaborasi, komunikasi, kreativitas, dan berpikir kritis) dengan tambahan kesehatan dan kemandirian. Kesehatan dan kemandirian diambil dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Profil lulusan ini juga selaras dengan profil pelajar Pancasila dalam kurikulum merdeka, yang mencakup beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebinekaan global, bergotong royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri.

Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar dalam kerangka pembelajaran mendalam melibatkan proses berkelanjutan yang terdiri dari merefleksi, memahami, dan mengaplikasi. Memahami mencakup pengetahuan esensial, pengetahuan aplikatif, serta pengetahuan nilai dan karakter. Mengaplikasi adalah pendalaman dari pengetahuan yang sudah diperoleh, sedangkan merefleksi merupakan bagian dari regulasi diri (self-regulation).

Prinsip Pembelajaran

Prinsip pembelajaran dalam kerangka pembelajaran mendalam meliputi berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful). Berkesadaran berarti peserta didik memiliki kesadaran untuk menjadi pembelajar yang aktif dan mampu meregulasi diri. Bermakna berarti peserta didik dapat menerapkan pengetahuannya ke dalam situasi nyata. Menggembirakan berarti pembelajaran menciptakan suasana belajar yang positif. Ketiga prinsip ini terinspirasi dari teori Helen Langer, David Ausubel, dan Maria Montessori.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, video ini menjelaskan kerangka kerja pembelajaran mendalam (Deep Learning) yang diluncurkan oleh Kemdikbud, yang terdiri dari empat lapisan: kerangka pembelajaran, pengalaman belajar, prinsip pembelajaran, dan dimensi profil lulusan. Kerangka ini terinspirasi dari teori Michael Fullan, kompetensi global, Undang-Undang Pendidikan, dan profil pelajar Pancasila, dengan tujuan untuk mewujudkan pendidikan bermutu di Indonesia.

Share

Summarize Anything ! Download Summ App

Download on the Apple Store
Get it on Google Play
© 2024 Summ