MENGHADIRKAN TUHAN DALAM PELAYANAN - PETER GUNTUR

MENGHADIRKAN TUHAN DALAM PELAYANAN - PETER GUNTUR

Ringkasan Singkat

Video ini membahas pentingnya hubungan pribadi dengan Tuhan dalam pelayanan. Pelayanan yang sejati lahir dari keintiman dengan Tuhan, bukan sekadar rutinitas atau penampilan luar. Hamba Tuhan harus memiliki rasa haus dan lapar akan hadirat Tuhan, tunduk pada otoritas yang ada, dan melayani dengan setia untuk kemuliaan nama-Nya.

  • Pelayanan sejati lahir dari hubungan pribadi dengan Tuhan.
  • Hamba Tuhan harus memiliki rasa haus dan lapar akan hadirat Tuhan.
  • Pentingnya ketundukan pada otoritas dan melayani dengan setia.

Pembukaan

Pembicara memulai dengan mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan untuk melayani di tempat tersebut, mencatat bahwa hadirat Tuhan sangat kuat di sana karena adanya orang-orang yang haus dan lapar akan Tuhan. Dia menekankan bahwa pelayanan bukanlah sekadar penampilan atau rutinitas, tetapi harus didasarkan pada hubungan yang mendalam dengan Tuhan.

Imamat Musik dan Hadirat Tuhan

Pembicara menyoroti peran penting para pemain musik, pemimpin pujian, dan penyanyi sebagai imam musik yang bertugas membawa hadirat Tuhan dalam setiap ibadah. Dia mempertanyakan bagaimana mereka dapat membawa hadirat Tuhan jika mereka sendiri tidak tinggal di dalam hadirat-Nya setiap hari. Ibadah tanpa hadirat Tuhan hanyalah rutinitas agamawi yang membosankan.

Sumber Pelayanan yang Sejati

Pembicara menekankan bahwa pelayanan dilahirkan dari hubungan pribadi dengan Tuhan, bukan diciptakan. Oleh karena itu, setiap orang yang dipercayakan pelayanan harus mendedikasikan hidupnya sepenuhnya, tunduk pada otoritas yang ada, dan membangun hubungan yang mendalam dengan Tuhan sebagai sumber kekuatan. Pelayanan yang hanya mengandalkan penampilan luar atau kata-kata manis dapat menyebabkan diabetes rohani.

Proses Pembentukan dan Harga yang Dibayar

Pembicara berbagi pengalamannya sendiri, di mana dia menghabiskan bertahun-tahun duduk diam di kaki Tuhan, berdoa dan berpuasa setiap hari, sebelum Tuhan membawanya ke level yang berbeda. Dia menekankan pentingnya diremukkan, diproses, membayar harga, mati terhadap diri sendiri, dan tunduk pada otoritas. Pelayanan tanpa hubungan yang dalam dengan Tuhan hanyalah agamawi dan didorong oleh keinginan untuk menonjol atau mendapatkan pujian.

Terhubung dengan Tuhan

Pembicara mengutip Yohanes 15:5, yang menyatakan bahwa di luar Tuhan, kita tidak dapat berbuat apa-apa. Dia menggunakan analogi airplane mode pada handphone untuk menggambarkan bagaimana hidup kita akan terputus dan tidak berarti jika kita tidak terhubung dengan Tuhan. Tanpa Tuhan, kita hanya akan mengeluh, mengomel, dan merasa pahit.

Cinta yang Sejati kepada Tuhan

Pembicara menekankan bahwa hamba Tuhan harus mencintai Tuhan lebih dari yang lain dan menjadi berbeda dari jemaat biasa. Dia menggunakan contoh hubungan suami istri untuk menggambarkan bagaimana cinta yang sejati kepada Tuhan harus tercermin dalam tindakan kita sehari-hari, bukan hanya dalam kata-kata atau pujian di gereja. Jika kita tidak peduli dengan Tuhan setiap hari, cinta kita palsu.

Melayani Tuhan vs. Melayani Pekerjaan Tuhan

Pembicara menjelaskan bahwa melayani pekerjaan Tuhan adalah kehormatan karena kita masih dipercaya, tetapi yang lebih penting adalah mendapatkan penghormatan yang datangnya dari Tuhan karena kita melayani Tuhan terlebih dahulu. Melayani pekerjaan Tuhan dihasilkan karena kita melayani Tuhan dulu. Kita harus memberikan diri kita di hadapan Tuhan dan melakukan segala sesuatu hanya untuk kemuliaan-Nya.

Ketundukan pada Otoritas

Pembicara menekankan pentingnya menaklukkan diri sepenuhnya kepada Tuhan dan kepada orang-orang yang memiliki otoritas yang Tuhan taruh di atas kita. Jika kita ingin memiliki otoritas, kita harus berada di bawah otoritas. Tuhan memberikan rasul, nabi, gembala, penginjil, dan guru untuk mendewasakan umat Tuhan dan memperlengkapi mereka untuk pelayanan. Dalam keluarga, istri harus tunduk pada suami, dan suami harus tunduk pada Yesus.

Keluaran dari Diri Kita

Pembicara menggambarkan bahwa tanpa Tuhan, yang keluar dari diri kita adalah hal-hal yang buruk, seperti bau yang tidak enak. Namun, ketika kita nempel sama Tuhan, yang keluar adalah keharuman. Doa yang keluar dari tubuh kita seperti korban yang dibakar harum di hadapan Tuhan. Kita harus mati terhadap ego, cita-cita, hawa nafsu, dan keinginan kita.

Mempertahankan Urapan

Pembicara mengingatkan bahwa orang yang diurapi Tuhan memegang tanggung jawab yang besar dan harus mempertahankan urapan itu dengan membangun hubungan dengan Tuhan. Jika kita diurapi tetapi kelakuan kita buruk, kita akan menjadi batu sandungan bagi orang lain. Kita harus meninggalkan jejak pengurapan dan memastikan bahwa orang yang bersinggungan dengan kita dilawat dan dijamah Tuhan.

Kebangunan Rohani dan Hadirat Tuhan

Pembicara mendorong para pelayan Tuhan untuk mempelajari tentang kebangunan rohani di Asusa Street, di Wales, dan lain sebagainya, di mana hadirat Tuhan dimanifestasikan dan menarik semua orang. Dia berharap suatu hari tempat itu akan dipenuhi dengan orang-orang yang haus dan lapar akan Tuhan dan melihat Tuhan manifestasi di tempat itu.

Persiapan dan Kesetiaan dalam Pelayanan

Pembicara berbagi bahwa dia selalu mempersiapkan diri berjam-jam dalam hadirat Tuhan sebelum melayani, tidak peduli berapa banyak orang yang hadir. Dia menekankan pentingnya melakukan yang terbaik dalam apapun yang Tuhan percayakan, baik di belakang maupun di depan, dipuji atau tidak, dilihat atau tidak. Tuhan akan melihat kesetiaan kita dan memberikan promosi.

Doa dan Urapan

Bagian terakhir video ini berisi doa dan urapan bagi para pelayan dan jemaat yang hadir. Pembicara berdoa agar Roh Kudus memenuhi ruangan dengan hadirat-Nya, melawat setiap orang yang haus dan lapar, dan mempersiapkan mereka untuk sesuatu yang lebih besar. Dia juga berdoa untuk para pemimpin dan pelayan agar dilindungi, diurapi double porsi, dan diberikan umur panjang, sehat, dan setia.

Share

Summarize Anything ! Download Summ App

Download on the Apple Store
Get it on Google Play
© 2024 Summ