Ngaji Filsafat 37 : Filsafat Islam - Pra Wacana

Ngaji Filsafat 37 : Filsafat Islam - Pra Wacana

Ringkasan Singkat

Video ini membahas tentang filsafat Islam, mulai dari definisi, sejarah, hingga kekhasannya dibandingkan dengan filsafat lain. Dijelaskan pula bagaimana filsafat dapat mendukung agama, serta berbagai perspektif tentang hubungan antara filsafat dan Islam.

  • Filsafat Islam tidak merusak agama, melainkan saling menguatkan.
  • Terdapat berbagai jenis hubungan antara filsafat dan agama, mulai dari filsafat menjadi agama sendiri hingga filsafat sebagai alat untuk menjelaskan agama.
  • Filsafat membantu mengenal Allah, menyelamatkan dari jebakan pemikiran, merumuskan praksis agama secara kontekstual, dan refleksi diri.

Pendahuluan

Pembukaan dengan salam dan pengantar tentang kajian filsafat Islam. Dijelaskan bahwa kajian ini akan menjelajahi dunia Islam dengan filsafatnya, dengan pembahasan yang tidak akan terpaku pada satu era atau tokoh saja agar tidak membosankan. Setelah membahas filsafat Islam, akan kembali lagi ke filsafat Barat kontemporer, lalu ke tradisi iluminasi Islam, sebelum akhirnya masuk ke model tematik.

Definisi Filsafat Islam

Banyak yang tidak setuju dengan istilah "filsafat Islam" karena menganggap Islam adalah agama yang menuntut kepatuhan mutlak, sementara filsafat adalah kebebasan berpikir. Ada yang berpendapat filsafat merusak Islam, ada pula yang berpendapat sebaliknya. Dijelaskan bahwa setiap manusia pasti berpikir, dan agama tanpa filsafat tidak akan ada. Filsafat adalah berpikir radikal, mendalam, dan kritis. Agama menawarkan kebenaran, akal juga menawarkan kebenaran, dan keduanya akan bertemu. Seorang muslim sejati pasti juga seorang filosof karena untuk menjadi muslim yang benar, dibutuhkan akal yang digunakan secara intensif.

Jenis Hubungan Filsafat dan Agama

Terdapat empat jenis hubungan antara filsafat dan agama:

  1. Filsafat menjadi agama sendiri, di mana filsafat berpikir sendiri tentang Tuhan, eskatologi, dan alam semesta tanpa peduli doktrin agama.
  2. Filsafat mendukung agama, seperti ilmu kalam, usul fikih, Ulumul Quran, dan Ulumul hadis.
  3. Independensi, di mana filsafat dan agama berjalan sendiri-sendiri tanpa saling mengganggu.
  4. Filsafat digunakan untuk menjelaskan agama, seperti penelitian tentang fenomena agama.

Bantuan Filsafat pada Agama

Filsafat membantu agama dalam empat hal:

  1. Mengenal Allah (makrifat) dan memahami iman. Iman harus diawali dengan akal.
  2. Menyelamatkan dari jebakan pemikiran sendiri atau kelompok. Filsafat menyelamatkan dari sakralisasi pemikiran keagamaan (takdisul Afkar adiniah).
  3. Merumuskan praksis agama secara kontekstual. Tafsir dan takwil adalah aktivitas filosofis yang membantu mempraktikkan ajaran agama secara nyata.
  4. Refleksi diri, kontemplasi, membaca diri, membaca alam, dan membaca Tuhan, yang melahirkan teologi.

Istilah untuk Filsafat Islam

Terdapat beberapa istilah untuk menyebut filsafat Islam, yaitu:

  1. Filsafat Islam (paling populer).
  2. Filsafat Muslim.
  3. Filsafat Arab.
  4. Filsafat di dunia Islam.

Masing-masing istilah memiliki kelebihan dan kekurangan. Secara disiplin, ada tiga istilah yang digunakan di dunia Islam untuk menyebut filsafat: falsafah, hikmah, dan Ulum alawail.

Status Filsafat Islam dalam Dunia Akademik

Terdapat tiga persepsi tentang status filsafat Islam dalam dunia akademik:

  1. Filsafat Islam adalah kelanjutan dari filsafat Yunani kuno (persepsi orientalis yang cenderung merendahkan).
  2. Filsafat Islam adalah reaksi dari dialektika dengan budaya dan peradaban lain.
  3. Filsafat Islam memiliki originalitasnya sendiri, meskipun dipengaruhi oleh peradaban lain (persepsi revisionis).

Filsafat Islam adalah nama generik dari keseluruhan pemikiran yang berkembang dalam peradaban Islam, baik Arab maupun non-Arab, muslim maupun non-muslim.

Kekhasan Filsafat Islam

Tujuan berfilsafat dalam Islam bukan hanya menemukan kebenaran, tetapi juga membenarkan kebenaran (ihqoqul Haq wa ibtolul batil). Untuk mencapai kebangkitan peradaban Islam, dibutuhkan kesadaran filosofis, dukungan masyarakat terhadap peradaban ilmiah, dan dukungan pemerintah.

Kekhasan Filsafat Islam Klasik dan Kontemporer

Filsafat Islam klasik berhadapan dengan teks (Quran dan hadis), filsafat Yunani, dan realitas kontekstual. Sementara itu, filsafat Islam kontemporer berhadapan dengan teks dan realitas kontekstual, dengan menggunakan kemampuan kefilsafatan sebagai metodologi dan mengambil nilai-nilai dasar dari teks sebagai pondasi. Ilmu kalam klasik bersifat otoritatif, sedangkan ilmu kalam kontemporer bersifat dialogis.

Share

Summarize Anything ! Download Summ App

Download on the Apple Store
Get it on Google Play
© 2024 Summ