Ringkasan Singkat
Video ini membahas tentang Ibnu Khaldun, seorang tokoh filsafat sosial dan sejarah Islam yang pemikirannya populer di kalangan orientalis. Video ini juga membahas tentang setting pemikiran Ibnu Khaldun, sejarahnya, filsafat sejarahnya, sosiologinya, dan teori-teori tentang runtuhnya suatu negara.
- Ibnu Khaldun dikenal sebagai tokoh filsafat sosial dan sejarah.
- Pemikiran Ibnu Khaldun populer di kalangan orientalis.
- Sejarah tidak semata-mata cerita tentang peristiwa, tetapi juga melibatkan subjek.
- Manusia adalah makhluk sosial yang pasti berorganisasi.
- Peradaban akan runtuh karena ketidakadilan, penindasan, runtuhnya moralitas, tidak bisa dikasih tahu, dan bencana alam.
Pendahuluan
Video ini membahas tentang tokoh terakhir dari generasi pertama filsafat Islam, yaitu Ibnu Khaldun. Meskipun tradisi filsafat dalam Islam meredup, tradisi berpikir saintifik, kritis, emansipatif, filosofis, dan logis tetap hidup. Ibnu Khaldun setara dengan Ibnu Rus dan Ghazali, tetapi dalam ranah yang berbeda. Ia dikenal sebagai tokoh filsafat sosial dan sejarah, bahkan disebut sebagai bapak historiografi dan sosiologi. Pemikiran Ibnu Khaldun populer berkat jasa para orientalis, dan di Indonesia, kitabnya "Mukadimah" diterjemahkan oleh Ahmadi Thaha.
Tentang Ibnu Khaldun
Nama lengkap Ibnu Khaldun sangat panjang. Ia lahir di Tunisia, tetapi keluarganya berasal dari Andalusia dan Hadramaut. Keluarganya terhormat, sehingga pendidikannya terjamin. Pada usia 7 tahun, ia sudah hafal Al-Quran. Ibnu Khaldun wafat pada tanggal 27 Mei.
Setting Pemikiran Ibnu Khaldun
Ibnu Khaldun hidup di era Islam yang mulai deklinasi, dengan Andalusia yang runtuh dan Abbasiyah yang jatuh. Ia memiliki karir politik yang panjang, tetapi kemudian memilih uzlah dan menulis kitab. Ibnu Khaldun belajar semua disiplin ajaran Islam, sastra, dan hukum, tetapi dikenal sebagai sosiolog dan sejarawan. Ia menjelajah ke berbagai wilayah di dunia Arab dan akhirnya menetap di Mesir hingga meninggal.
Filsafat Sejarah Ibnu Khaldun
Ibnu Khaldun adalah orang pertama yang menyatakan bahwa sejarah tidak hanya tentang peristiwa, tetapi juga melibatkan subjek. Dalam narasi sejarah, terdapat dua variabel: cerita dan pencerita. Filsafat sejarah membahas tentang siapa yang bercerita dan mengapa. Ibnu Khaldun menggunakan pendekatan empiris dan historis dalam menceritakan fenomena masyarakat. Ia melihat bahwa konteks lebih penting daripada teksnya. Sejarah memiliki sisi ekstrinsik dan intrinsik. Sifat subjektif dari narasi sejarah harus dikritisi. Filsafat sejarah mempertanyakan bagaimana dan mengapa dari sejarah.
Fungsi dan Nilai Praktis Sejarah
Sejarah sering dijadikan alat oleh penguasa untuk mendukung kebijakan mereka. Narasi sejarah sejak dulu selalu disetir oleh penguasa. Sejarah penting sebagai pedoman hidup, tetapi jangan terpaku padanya. Posisikan sejarah seperti kaca spion. Sejarah memiliki fungsi politik, yaitu melanggengkan kekuasaan, menciptakan stabilitas, harmoni, dan menata kota. Pahami sejarah dengan melihat aspek ekstrinsik dan intrinsiknya, serta dekati secara kritis.
Hati-hati dengan Informasi Sejarah
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menerima informasi sejarah:
- Apakah orang yang membawa berita fanatik dengan ideologinya?
- Apakah orang tersebut gampang percaya dan mudah dibohongi?
- Apakah orang tersebut mampu memahami maksud dalam informasi yang diterima?
- Apakah orang tersebut berasumsi secara salah terhadap kebenaran informasi?
- Apakah orang tersebut mengetahui kesesuaian antara kondisi yang dikandung informasi dengan realitas sebenarnya?
- Apakah orang tersebut cenderung mendekatkan diri pada penguasa?
- Apakah orang tersebut mengetahui logika sejarah dan nalar peradaban?
Sosiologi Ibnu Khaldun
Manusia adalah makhluk sosial yang pasti berorganisasi. Organisasi sosial manusia disebut "umron", yang terdiri dari dua jenis: umron Badawi (masyarakat Badui/desa) dan umron hadori (masyarakat sipil/kota). Ciri-ciri masyarakat Badui adalah sederhana, bebas, egaliter, spontan, gembira, dan kohesif. Masyarakat kota lebih kompleks, dengan restriksi, pembedaan, pengekangan diri, kesopanan, kecanggungan, dan kepentingan pribadi yang lebih menonjol. Masyarakat berkembang karena manusia memiliki intelektualitas dan hawa nafsu.
Perkembangan Umron
Masyarakat berkembang karena manusia memiliki intelektualitas dan hawa nafsu. Orang Timur cenderung mengabaikan masa kini karena jatuh cinta dengan masa lalu, sedangkan orang Barat melihat masa kini demi masa depan dengan bekal masa lalu. Peradaban, negara, sejarah, dan komunitas sosial bersifat siklikal, yaitu lahir, tumbuh, dewasa, stagnan, degradasi, dan mati.
Teori Runtuhnya Hadarah
Peradaban akan runtuh karena:
- Ketidakadilan yang menyebabkan jarak antara orang kaya dan orang miskin sangat lebar.
- Merajalelanya penindasan.
- Runtuhnya moralitas, terutama di kalangan pimpinan.
- Tidak bisa dikasih tahu dan merasa dirinya paling cakep.
- Bencana alam besar-besaran.
Fondasi paling kuat agar negara tidak cepat runtuh adalah "asobiah" (kohesi sosial).
Pemerintahan yang Ideal
Pemerintahan yang ideal harus memperhatikan delapan prinsip:
- Prinsip syariah (undang-undang).
- Prinsip al-mulk (penguasa).
- Prinsip rakyat (masyarakat).
- Prinsip al-mal (sumber daya alam).
- Prinsip al-imarah (pembangunan dan administratif).
- Prinsip al-adil (keadilan).
- Prinsip al-mizan (pemerataan).
- Prinsip pertanggungjawaban.
Penyebab runtuhnya negara adalah faktor politik (habisnya asobiah) dan faktor psikologis (pemerintah dan rakyat hanya mencari kesenangan). Kriteria kepala negara yang bagus adalah bisa menjadi penata, penengah, pemisah, dan hakim, serta didukung oleh pasukan yang kuat dan para intelektual.
Ulama dan Politik
Ulama sejati pasti jauh dari politik. Orang awam lebih layak masuk ke dunia politik daripada orang unggulan. Perilaku bangsa yang kalah adalah suka meniru bangsa yang menang. Orang harus profesional dan memiliki spesialisasi.
Amanat Terakhir Ibnu Khaldun
"Ia yang menemukan jalan baru adalah seorang pelopor, meskipun jejak-jejaknya harus ditemukan lagi oleh orang lain. Dan ia yang berjalan di depan orang lain adalah pemimpin, meskipun lewat berabad-abad sebelum ia diakui sebagai pemimpin." Berkaryalah dan jangan menunggu besok.