Nilai, Sikap dan Kepuasan Kerja

Nilai, Sikap dan Kepuasan Kerja

Ringkasan Singkat

Video ini membahas tentang nilai, sikap, dan kepuasan kerja dalam konteks perilaku organisasi. Dijelaskan bagaimana nilai mempengaruhi sikap dan perilaku, tipe-tipe nilai, survei nilai lintas budaya, nilai antar generasi, dan dimensi nilai lintas budaya. Kemudian, dibahas tentang sikap, teori disonansi kognitif, dan tipe sikap dalam organisasi. Terakhir, dijelaskan tentang kepuasan kerja, faktor-faktor yang mempengaruhinya, hubungannya dengan produktivitas, dan model respons terhadap ketidakpuasan kerja (EVLN).

  • Nilai adalah keyakinan dasar tentang apa yang dianggap baik atau buruk, mempengaruhi sikap, perilaku, dan persepsi.
  • Sikap adalah pernyataan evaluatif terhadap objek, orang, atau peristiwa, dipengaruhi oleh keyakinan, perasaan, dan tindakan.
  • Kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan, dipengaruhi oleh keadilan, kondisi kerja, rekan kerja, dan kepribadian.

Tujuan Pembelajaran dan Pengantar

Tujuan pembelajaran dari pertemuan ini adalah untuk memahami konsep nilai, sikap, dan kepuasan kerja, serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja.

Definisi dan Pengaruh Nilai

Nilai adalah keyakinan dasar tentang apa yang dianggap baik atau buruk. Nilai bersifat personal dan sosial. Nilai personal adalah keyakinan individu, sedangkan nilai sosial adalah norma yang dipahami dan dipatuhi bersama. Nilai mempengaruhi sikap, perilaku, dan persepsi. Contohnya, nilai kesehatan yang tinggi akan mendorong sikap dan perilaku yang mendukung kesehatan. Nilai juga memandu keputusan etis.

Sumber Nilai

Sumber nilai berasal dari orang tua, guru, lingkungan, pengaruh genetik, dan budaya. Etika dan pedoman diajarkan sejak kecil dalam keluarga.

Tipe Nilai Menurut Rockage

Menurut Rockage, ada dua tipe nilai: nilai terminal dan nilai instrumental. Nilai terminal adalah tujuan akhir yang ingin dicapai, sedangkan nilai instrumental adalah cara untuk mencapai nilai akhir tersebut. Memahami tipe nilai penting dalam perilaku organisasi, terutama saat wawancara kerja untuk mengetahui tujuan dan cara yang akan dilakukan oleh calon karyawan.

Survei Nilai

Survei nilai adalah alat untuk mengukur nilai terminal dan instrumental. Survei ini berguna untuk membandingkan nilai lintas budaya, terutama dalam organisasi internasional. Contohnya, perbedaan nilai antara pekerja Indonesia dan Amerika dapat mempengaruhi cara mereka berkomunikasi dan bekerja sama.

Nilai Antar Generasi

Nilai antar generasi berbeda-beda. Generasi Silent (lahir 1925-1945) menginginkan kestabilan ekonomi dan loyalitas. Baby Boomers (lahir 1946-1964) ingin sukses secara pribadi dan cenderung workaholic. Generasi X (lahir 1965-1979) menginginkan fleksibilitas dan work-life balance. Generasi Y (Milenial, lahir 1980-1996) menginginkan keseimbangan dan makna dalam pekerjaan. Generasi Z (lahir 1997-2012) pragmatis, digital native, dan peduli dengan kesehatan mental.

Nilai Lintas Budaya (Lima Dimensi Hofstede)

Ada lima dimensi nilai lintas budaya menurut Hofstede:

  1. Jarak Kekuasaan: Tingkat penerimaan terhadap hierarki dan ketidaksetaraan kekuasaan.
  2. Individualisme vs. Kolektivisme: Fokus pada kepentingan individu atau kelompok.
  3. Maskulinitas vs. Feminitas: Penekanan pada pencapaian dan kegagahan (maskulin) atau keharmonisan (feminin).
  4. Penghindaran Ketidakpastian: Tingkat toleransi terhadap ketidakpastian dan ambiguitas.
  5. Orientasi Jangka Panjang vs. Jangka Pendek: Fokus pada tujuan jangka panjang atau jangka pendek.

Sikap

Sikap adalah pernyataan evaluatif terhadap objek, orang, atau peristiwa. Komponen sikap meliputi keyakinan, perasaan, dan tindakan.

Teori Disonansi Kognitif

Teori disonansi kognitif menjelaskan ketidaknyamanan yang timbul akibat ketidaksesuaian antara sikap dan perilaku. Contohnya, seseorang yang menyukai mobil sport tetapi menyadari bahwa mobil sport tidak aman akan mengalami disonansi kognitif.

Tipe Sikap dalam Organisasi

Tipe sikap dalam organisasi dipengaruhi oleh kepuasan kerja, keterlibatan kerja, dan komitmen organisasional.

Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan, dipengaruhi oleh keadilan, kondisi kerja, rekan kerja, dan kepribadian. Hubungan antara kepuasan dan produktivitas lemah, tetapi kepuasan mempengaruhi turnover dan absensi.

Model EVLN (Exit, Voice, Loyalty, Neglect)

Model EVLN menjelaskan respons terhadap ketidakpuasan kerja:

  • Exit: Keluar dari organisasi.
  • Voice: Menyuarakan ketidakpuasan dan mencoba memperbaiki situasi.
  • Loyalty: Tetap setia pada organisasi dan berharap situasi akan membaik.
  • Neglect: Mengabaikan masalah dan menurunkan kinerja.

Implikasi untuk Manajer dan Kesimpulan

Memahami nilai, sikap, dan kepuasan kerja penting bagi manajer untuk meningkatkan kepuasan kerja, mengurangi turnover, dan mengelola perilaku organisasi secara efektif. Nilai, sikap, dan kepuasan kerja saling terkait dan mempengaruhi perilaku organisasi.

Share

Summarize Anything ! Download Summ App

Download on the Apple Store
Get it on Google Play
© 2024 Summ