Ringkasan Singkat
Video ini membahas tentang pentingnya penyembahan yang lahir dari hati yang mengasihi Tuhan, bukan sekadar ritual atau kebiasaan. Dijelaskan bahwa penyembahan sejati membawa kepuasan dan pemulihan, serta memampukan kita untuk menyenangkan hati Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain. Selain itu, video ini juga menekankan pentingnya membangun hubungan yang intim dengan Roh Kudus setiap hari agar kita dapat hidup dalam kuasa dan otoritas-Nya.
- Penyembahan sejati lahir dari hati yang mengasihi Tuhan.
- Hubungan yang intim dengan Roh Kudus membawa kuasa dan otoritas.
- Perlu menyengaja dan membangun hubungan dengan Tuhan setiap hari.
Pembukaan
Ucapan syukur dipanjatkan atas berkat dan penyertaan Tuhan. Kerinduan untuk menyenangkan hati Tuhan dan mengalami hadirat-Nya yang dahsyat dinyatakan. Doa dipanjatkan agar Roh Hikmat, Wahyu, dan Pengertian memenuhi setiap orang.
Pentingnya Penyembahan yang Lahir dari Hati
Penyembahan adalah bukti kasih kita kepada Tuhan, yang diekspresikan melalui pujian dan pengagungan. Penyembahan yang tidak lahir dari hati yang mengasihi Tuhan adalah palsu. Ketika kita menyembah dengan hati yang mengasihi Tuhan, pujian dan pengagungan mengalir dari dalam diri kita karena kita telah merasakan kebaikan-Nya.
Kepuasan Sejati Hanya Ditemukan dalam Tuhan
Manusia tidak akan pernah bisa dipuaskan dengan hal-hal duniawi seperti hobi, cita-cita, harta, kekayaan, atau seks. Kepuasan sejati hanya dapat ditemukan dalam pribadi Tuhan dan hadirat-Nya. Ketika kita berjumpa dengan Tuhan dalam penyembahan, kita merasakan perasaan hancur dan ingin menangis karena kita berjumpa dengan pribadi-Nya.
Mempersembahkan Diri kepada Tuhan
Kita harus memberikan hati kita sepenuhnya kepada Tuhan dalam penyembahan. Jika pikiran kita mengembara ke mana-mana, kita hanya datang tanpa kerinduan dan kelaparan akan Tuhan. Orang yang mempersembahkan tubuhnya sebagai persembahan yang kudus, berkenan, dan sempurna di hadapan Tuhan akan mengalami perubahan dalam hidupnya.
Penyembahan yang Sejati Membawa Pemulihan dan Berkat
Orang yang memiliki kerinduan dan kelaparan akan Tuhan tahu bahwa mereka membutuhkan Dia dan tidak bisa berbuat apa-apa tanpa-Nya. Mereka menggantungkan hati mereka sepenuhnya kepada Tuhan dan memberikan pujian dan penyembahan kepada-Nya. Penyembahan membawa kita masuk ke dalam hadirat-Nya, mengenal Dia, dan memberikan yang terbaik kepada-Nya. Tuhan menyelidiki sampai kedalaman batin kita dan memberikan pengertian yang dalam tentang pribadi-Nya.
Penyembahan Bukan Sekadar Ritual
Penyembahan bukan sekadar bermain musik atau berkata-kata, tetapi lahir karena kita mencintai dan mengasihi Tuhan dari kedalaman batin kita. Manifestasinya terlihat dalam sikap, tindakan, dan motivasi kita yang benar di hadapan Tuhan. Orang yang menyembah Tuhan mendedikasikan hidupnya sepenuhnya kepada-Nya.
Membangun Hubungan yang Intim dengan Tuhan
Setiap orang harus memiliki hubungan yang dalam dengan Tuhan agar dari hidupnya mengalir pujian, penyembahan, dan sesuatu yang ilahi karena terbiasa tinggal di dalam hadirat-Nya. Tuhan ingin memulihkan hubungan kita seperti Adam dan Hawa, bergaul karib, dekat, dan intim dengan-Nya. Tanpa Yesus, kita tidak bisa memiliki kehidupan kedekatan dengan Tuhan.
Kuasa dan Otoritas Roh Kudus
Setelah percaya Yesus, kita harus memiliki pergaulan dan keintiman dengan Roh Kudus yang dibangun setiap hari. Roh Kudus yang sama yang mengilhami para rasul dan nabi tinggal di dalam kita dan memberikan kuasa. Orang Kristen yang dipenuhi Roh Kudus memiliki kepekaan yang tajam dan hidupnya dikendalikan oleh Roh Kudus.
Pentingnya Hikmat dan Pengertian
Dengan berjalan setiap hari bersama Tuhan dan bergaul intim dengan-Nya, kita akan mengenal kehendak-Nya dan ditarik pada pusat kehendak-Nya. Dari hidup kita akan mengalir aliran-aliran air hidup, otoritas, kuasa, urapan, hikmat, dan pengertian. Kita membutuhkan hikmat dan pengertian untuk menghadapi berbagai situasi dalam hidup.
Cinta yang Sejati Membutuhkan Pengorbanan
Orang yang mengenal Tuhan tidak mau menyakiti hati-Nya. Cinta yang sejati membutuhkan pengorbanan, kita harus mati terhadap diri sendiri, pikul salib, dan menyangkal diri untuk mengikuti kehendak Tuhan. Jika kita mengaku mencintai Tuhan tetapi tidak mau memberikan hidup kita kepada-Nya, tidak mendengar suara-Nya, dan melanggar perintah-Nya, maka cinta kita palsu.
Penyembahan yang Palsu
Sama seperti pernikahan tanpa komunikasi dan hubungan akan menuju kehancuran, demikian pula hidup yang mengaku cinta Tuhan tetapi tidak pernah bergaul dengan-Nya dan tidak mau mengerti isi hati-Nya adalah palsu. Penyembahan yang sejati lahir dari hati yang mencintai Tuhan, seperti pujian yang keluar dari hati untuk memberikan penghormatan kepada pasangan hidup kita.
Hubungan yang Ilegal dengan Tuhan
Jika kita mengaku cinta Tuhan tetapi tidak memiliki hubungan dengan-Nya, maka hubungan kita ilegal. Kita tidak bisa menyembah dan bilang cinta kepada orang yang tidak kita cintai. Sama seperti hubungan dengan pasangan yang dibangun melalui lirik-lirikan, tukar nomor, dan akhirnya memutuskan untuk hidup bersama, demikian pula hubungan dengan Tuhan perlu dibangun dan dipelihara.
Paralel Mencintai Tuhan dan Sesama
Jika kita tidak suka memuji pasangan kita, kita akan susah menyembah Tuhan. Mencintai Tuhan dan mengasihi sesama adalah paralel. Dampaknya, jika kita mengasihi Tuhan, kita akan mengasihi sesama kita. Jika kita real mencintai Tuhan, kita bisa berkomunikasi dengan-Nya.
Membangun Keintiman dengan Tuhan Setiap Hari
Keintiman dengan Tuhan perlu dibangun dan disengaja setiap hari. Sama seperti hubungan suami istri perlu disengaja dan dilatih, demikian pula hubungan kita dengan Tuhan. Daging, pikiran, dan perasaan kita tidak suka Tuhan, jadi kita harus memaksa diri untuk menyembah Tuhan agar mengenal Dia.
Bahasa Roh
Jika kita lagi kesal atau jengkel, lebih baik menyembah Tuhan dalam bahasa roh untuk membangun manusia roh kita. Awalnya mungkin terasa susah karena tidak terbiasa, tetapi harus disengaja dan terbiasa. Jika kita terbiasa menyembah di rumah, maka ketika diajak menyembah di gereja akan terasa lebih enak karena kita sudah terbiasa.
Proses Menuju Kedalaman dengan Tuhan
Membangun keintiman dengan Tuhan dimulai dengan menaklukkan pikiran yang melayang ke mana-mana. Dengan meluangkan waktu setiap hari untuk berdoa dan menyembah, kita akan dibawa dari pelataran ke ruang kudus, mulai merenungkan firman Tuhan, dan akhirnya dibawa ke ruang maha kudus. Di sana, kita bisa menaklukkan diri, menguasai diri, dan menyembah Tuhan tanpa terasa.
Ruang Maha Kudus
Di ruang maha kudus, hidup kita diubahkan dan memberikan dampak. Kita mati terhadap diri sendiri dan terbiasa menyembah Tuhan. Perkataan, tindakan, doa, dan penyembahan kita menjadi begitu berkuasa. Ketika menghadapi goncangan, tantangan, himpitan, dan persoalan, kita bisa tetap tenang karena kita telah mati di ruang maha kudus.
Tidak Ada yang Instan dalam Mengikut Tuhan
Mengikut Tuhan adalah sebuah proses yang harus disengaja. Teruslah berdoa dan menyembah, taklukkan pikiran yang mengembara, sampai kita bisa berdiam diri dan mengenal Tuhan. Dalam ketenangan, kita bisa mendengar dan memiliki kepekaan dengan Tuhan seperti Elia.
Menjadi Tawanan Roh Kudus
Pecicilan dan manifestasi kedagingan harus ditaklukkan agar kita bisa masuk ke ruang kudus dan ruang maha kudus. Di sana, kita lebih tenang dan menguasai diri, menjadi tawanannya Roh Kudus. Roh Kudus akan menuntun kita ke mana pun Dia mau. Dari situ, hidup kita dibawa dalam level kehidupan dalam pengurapan dan otoritas yang berbeda.
Penutup
Doa dipanjatkan agar setiap orang memiliki kedalaman yang berbeda dengan Tuhan, penyembahan yang berbeda, dan rasa haus dan lapar yang berbeda. Ketika menghadapi masalah, kita bisa tetap tenang, rileks, dan menikmati hadirat Tuhan yang begitu dahsyat.