PERANG DUNIA 3 DIMULAI?? ISRAEL VS IRAN SIAPA YANG PALING KUAT?! | FAISAL ASSEGAF

PERANG DUNIA 3 DIMULAI?? ISRAEL VS IRAN SIAPA YANG PALING KUAT?! | FAISAL ASSEGAF

Ringkasan Singkat

Video ini membahas konflik Israel-Iran dari perspektif seorang wartawan khusus Timur Tengah, Mas Faisal Asegaf, yang memberikan analisis mendalam tentang latar belakang, penyebab, dan dampak dari konflik tersebut. Beberapa poin utama yang dibahas meliputi:

  • Sejarah permusuhan Israel-Iran sejak Revolusi Islam Iran 1979.
  • Dukungan Iran terhadap Palestina dan kelompok milisi seperti Hamas dan Hizbullah.
  • Serangan Israel terhadap Iran dan balasan dari Iran.
  • Motivasi dan kepentingan Amerika Serikat dalam konflik tersebut.
  • Potensi dampak perang yang lebih luas terhadap Indonesia dan dunia.

Pengalaman Wartawan di Timur Tengah

Mas Faisal Asegaf, seorang wartawan khusus Timur Tengah, menceritakan pengalamannya meliput berbagai konflik di wilayah tersebut, termasuk di Gaza, Libya, Libanon, Iran, dan Suriah. Ia pernah ditangkap oleh Hizbullah di Libanon selama 29 jam dan oleh pasukan Kurdi di Suriah selama 5 hari. Penangkapan di Libanon terjadi karena merekam video di daerah Dahiyah, basis Hizbullah, yang dilarang sejak perang Hizbullah-Israel 2006. Ia kemudian dibebaskan setelah diinterogasi oleh intelijen militer Libanon.

Penjajahan Israel atas Palestina dan Konflik Iran

Mas Faisal menjelaskan bahwa narasi yang tepat bukanlah konflik Israel-Palestina, melainkan penjajahan Israel atas Palestina. Iran membantu Palestina dengan memberikan bantuan militer, pendanaan, dan pelatihan. Iran juga mendukung pendirian Hamas dan Jihad Islam di Gaza. Serangan Iran ke Israel adalah balasan atas serangan Israel yang menewaskan tokoh penting Iran, termasuk tewasnya Ismail Haniah di Teheran dan Sekretaris Jenderal Hizbullah.

Sejarah Permusuhan Iran dan Israel

Sebelum Revolusi Islam Iran 1979, Iran memiliki hubungan baik dengan Israel dan Amerika Serikat. Namun, setelah revolusi, Iran mendeklarasikan diri sebagai anti-Zionis dan anti-Amerika. Sejak saat itu, Iran mendapat sanksi ekonomi, politik, dan militer dari Amerika Serikat. Iran dituduh membuat senjata nuklir, meskipun tidak pernah terbukti. Israel, yang memiliki nuklir, menolak masuk NPT dan mengizinkan inspeksi fasilitas nuklirnya.

Serangan Israel ke Iran dan Balasan Iran

Israel menyerang Iran pada 13 Juni, menewaskan enam komandan senior Iran dan menyerang fasilitas nuklir. Serangan ini bertujuan untuk menghancurkan program nuklir Iran dan mengganti rezim yang anti-Zionis. Iran membalas serangan tersebut dengan menyerang pangkalan militer Israel. Menurut Mas Faisal, Iran sudah menang karena mampu memberikan perlawanan yang menyakitkan bagi Israel meskipun terkena sanksi selama 46 tahun.

Kekuatan Militer Iran dan Israel

Mas Faisal menilai kekuatan militer Iran dan Israel setara. Iran mampu memberikan serangan balasan yang menghancurkan Tel Aviv dan Haifa. Iran tidak meminta bantuan dari negara lain, sementara Netanyahu meminta bantuan kepada Trump untuk membom fasilitas nuklir Iran. Serangan Iran memberikan keadilan bagi bangsa Palestina yang selama ini dijajah oleh Israel.

Dampak Serangan Iran ke Israel dan Gencatan Senjata

Israel menyensor informasi tentang kerusakan akibat serangan Iran untuk menjaga citranya sebagai negara kuat. Serangan Iran menggunakan peluru kendali hipersonik yang mampu menembus sistem pertahanan Israel. Trump menyerukan gencatan senjata karena tahu jika diteruskan, Tel Aviv bisa hancur lebur. Amerika Serikat juga menyerang fasilitas nuklir Iran secara simbolik.

Efek Perang Iran-Israel ke Indonesia

Perang ini berpotensi memperkuat narasi bahwa Syiah Iran sesat, meskipun Mas Faisal menyatakan tidak ada masalah saat beribadah dengan orang Syiah. Secara ekonomi, jika perang berkepanjangan dan Selat Hormuz ditutup, harga minyak akan naik dan berdampak pada perekonomian Indonesia.

Kepentingan Amerika Serikat dalam Konflik Israel-Palestina

Amerika Serikat mendukung Israel karena kekuatan lobi Zionis di Amerika. Elit politik, militer, dan keuangan Amerika menempatkan Israel sebagai prioritas kebijakan luar negeri. Konflik ini juga menguntungkan industri pertahanan Amerika Serikat karena negara-negara yang takut akan pengaruh Israel membeli persenjataan dari Amerika.

Masa Depan Palestina dan Potensi Perang Dunia Ketiga

Mas Faisal yakin negara Palestina konvensional tidak akan pernah terwujud karena faktor internal di pihak Israel dan Palestina. Israel tidak ingin ada negara Palestina, sementara sebagian pihak Palestina tidak mau mengakui eksistensi Israel. Israel akan terus berusaha mengganti rezim di Iran dan menghancurkan proyek nuklirnya. Mas Faisal tidak percaya akan terjadi perang dunia ketiga karena para pemimpin negara nuklir masih waras dan dunia pernah merasakan pahitnya perang dunia.

Kekuatan Amerika Serikat dan Ketahanan Iran

Meskipun Amerika Serikat adalah negara adidaya, pengalaman di Afghanistan dan Irak menunjukkan bahwa tidak mudah mengalahkan negara yang rakyatnya memiliki motivasi kuat untuk melawan penjajah. Iran mampu bertahan dari sanksi karena memiliki harga diri dan kebanggaan sebagai bangsa yang pernah menguasai peradaban dunia.

Dampak Perang Dunia Ketiga bagi Indonesia

Jika terjadi perang dunia ketiga, Indonesia akan menjadi korban jika pemerintah gagal membuat kemandirian dalam pangan dan ketahanan pangan. Serangan nuklir akan berdampak buruk bagi seluruh dunia karena efek radiasi dan kerusakan lingkungan. Mas Faisal menekankan pentingnya pendidikan karakter sejak dini untuk menjaga ilmu dan mencegah penyalahgunaan ilmu untuk hal yang jelek.

Share

Summarize Anything ! Download Summ App

Download on the Apple Store
Get it on Google Play
© 2024 Summ