Ringkasan Singkat
Video ini adalah tutorial tentang cara membuat alarm pendeteksi polusi udara menggunakan Arduino, LCD, LED, dan sensor gas. Proyek ini mendeteksi tingkat polusi udara dan memberikan peringatan visual dan suara melalui LED, LCD, dan buzzer. Komponen-komponen yang digunakan meliputi Arduino Uno, LED (hijau, kuning, oranye, merah), resistor, breadboard, sensor gas, buzzer, LCD, multimeter, dan kabel jumper.
- Menggunakan Arduino Uno sebagai mikrokontroler utama.
- Memanfaatkan sensor gas untuk mendeteksi tingkat polusi udara.
- Memberikan indikasi visual melalui LED dan LCD, serta peringatan suara melalui buzzer.
- Mengukur volume listrik yang digunakan dengan multimeter.
Pendahuluan dan Deskripsi Proyek
Proyek ini bertujuan untuk mendeteksi tingkat polusi udara di suatu daerah. Jika polusi terdeteksi, LED, LCD, dan buzzer akan memberikan respons. Proyek ini menggunakan beberapa komponen utama seperti Arduino Uno, LED sebagai indikator polusi, kabel jumper untuk menghubungkan komponen, breadboard sebagai tempat merangkai komponen, sensor gas sebagai input, buzzer sebagai alarm, LCD untuk menampilkan deskripsi polusi, resistor untuk mengatur arus, dan multimeter untuk mengukur volume listrik saat buzzer menyala.
Komponen yang Digunakan
Komponen-komponen yang digunakan dalam proyek ini meliputi: Arduino Uno sebagai mikrokontroler, LED sebagai indikator visual tingkat polusi (hijau, kuning, oranye, merah), kabel jumper untuk koneksi antar komponen, breadboard sebagai tempat merangkai komponen, sensor gas sebagai input untuk mendeteksi polusi, buzzer sebagai alarm suara, LCD untuk menampilkan informasi polusi, resistor untuk membatasi arus, dan multimeter untuk mengukur volume listrik yang digunakan.
Memulai Proyek di Tinkercad
Untuk memulai proyek, pilih sirkuit baru di Tinkercad dan ganti nama file proyek menjadi "Project Alarm". Pilih semua komponen agar sensor dapat terlihat. Tempatkan Arduino Uno dan atur jaraknya agar rangkaian terlihat rapi. Sensor gas ditempatkan di sebelah kiri breadboard. Empat buah LED (hijau, kuning, oranye, dan merah) digunakan sebagai penanda kondisi polusi udara.
Pemasangan Resistor dan LED
Resistor dipasang satu per satu untuk memberikan arus listrik pada setiap LED. Nilai resistor diatur menjadi 220 Ohm. Resistor juga digunakan pada sensor gas dengan pengaturan yang sama, yaitu 220 Ohm.
Penyambungan Kabel (Wiring)
Kabel (wire) dihubungkan dari resistor ke LED. Pastikan kabel terhubung dengan benar agar tidak terjadi hambatan dan semua komponen berfungsi. Sensor gas dihubungkan ke Arduino pada pin A0. Pastikan semua komponen terhubung dengan benar.
Penambahan Aliran Listrik dan Buzzer
Tambahkan kabel untuk breadboard, yaitu plus (+) dan minus (-), untuk aliran listrik yang akan terhubung ke LCD dan komponen lainnya. Buzzer digunakan sebagai alarm, posisinya diatur agar rangkaian terlihat rapi. Gunakan resistor 220 Ohm untuk buzzer agar berfungsi dengan benar.
Inisialisasi Komponen dan Kode (Bagian 1)
Pilih Liquid Crystal karena menggunakan sensor gas. Inisialisasi semua komponen seperti LED hijau, kuning, oranye, merah, buzzer pin, dan sensor gas. Gunakan integer (int) untuk inisialisasi. Pastikan semua komponen terinisialisasi agar kode dapat dijalankan.
Inisialisasi Void Setup dan Loop
Inisialisasi void setup dengan pinmode untuk LED hijau, kuning, oranye, merah, buzzer pin, dan sensor gas sebagai output. Jangan lupa serial begin dengan 9600. Selanjutnya, inisialisasi void loop dengan gas = analogRead(sensor gas). Gunakan map untuk sensor gas dengan rentang 300 hingga 750, dipetakan ke 0 hingga 1.
Pengaturan Kondisi LED dan Buzzer
Atur kondisi digital write untuk LED hijau, kuning, oranye, dan merah berdasarkan nilai gas. LED akan menyala jika nilai gas melebihi ambang batas tertentu (30, 50, dan 80). Buzzer akan berbunyi jika gas kurang dari 30, atau antara 30-50, atau antara 50-80.
Pemasangan LCD
Pasangkan LCD 16x2 sebagai komponen output. Sambungkan kabel dari LCD ke Arduino, pastikan terpasang dengan benar dan mendapatkan arus listrik dari resistor yang telah terpasang sebelumnya.
Kode untuk LCD
Buat kode untuk LCD agar menampilkan informasi berdasarkan tingkat polusi. Jika gas kurang dari 30, LCD menampilkan "normal dan sehat". Jika gas antara 30-50, LCD menampilkan "berbahaya". Jika gas antara 50-80, LCD menampilkan "beracun". Jika gas lebih dari 80, LCD menampilkan "gas tersebut sangat beracun".
Penggunaan Multimeter
Multimeter digunakan untuk mengukur jumlah arus listrik yang digunakan saat buzzer berbunyi. Kode untuk multimeter sangat simpel.