Ringkasan Singkat
Video ini membahas tentang mekanisme ketiga dalam transportasi intraseluler, yaitu transportasi vesikular. Transportasi ini melibatkan pembentukan vesikel untuk memindahkan protein antar organel seperti retikulum endoplasma (RE), badan Golgi, dan membran sel. Proses ini penting dalam eksositosis dan endositosis, di mana vesikel membawa muatan tertentu ke tujuan yang tepat dengan bantuan protein seperti clathrin, adaptin, dan SNARE.
- Transportasi vesikular memindahkan protein antar organel.
- Eksositosis dan endositosis adalah contoh transportasi vesikular.
- Protein seperti clathrin, adaptin, dan SNARE penting dalam proses ini.
Pengantar Transportasi Vesikular
Transportasi vesikular adalah mekanisme penting dalam transportasi intraseluler yang melibatkan protein yang dipindahkan dari retikulum endoplasma ke badan Golgi, atau dari badan Golgi ke membran sel. Proses ini juga terjadi di antara bagian-bagian badan Golgi, seperti antara sis-Golgi, medial-Golgi, dan trans-Golgi. Transportasi vesikular berperan dalam eksositosis dan endositosis.
Eksositosis dan Endositosis
Eksositosis dapat terjadi secara konstitutif (tidak diatur) atau regulatif (diatur). Eksositosis konstitutif meningkatkan luas permukaan membran sel saat vesikel bergabung dengan membran sel dan melepaskan isinya. Eksositosis regulatif memerlukan sinyal atau perintah untuk melepaskan isinya, seperti dalam sekresi hormon. Sebaliknya, endositosis mengurangi luas permukaan membran sel.
Pembentukan Vesikel
Pembentukan vesikel dimulai ketika molekul kargo berikatan dengan reseptornya pada membran organel. Di sisi sitosol, protein clathrin berikatan dengan reseptor melalui protein adaptor seperti adaptin. Clathrin menyebabkan membran melengkung dan membentuk vesikel. Protein dinamina kemudian memutar bagian dasar vesikel untuk melepaskannya dari membran. Setelah vesikel terlepas, clathrin dan dinamina terlepas, meninggalkan vesikel yang hanya berisi reseptor dan kargo.
Peran Clathrin
Clathrin adalah protein yang terdiri dari tiga rantai berat dan tiga rantai ringan, membentuk struktur seperti keranjang. Clathrin membantu membran untuk melepaskan diri saat membentuk vesikel. Proses pembentukan vesikel melibatkan pengikatan molekul kargo ke reseptor, diikuti oleh pengikatan clathrin dengan bantuan protein adaptor. Dinamina kemudian memisahkan vesikel dari membran, yang memerlukan energi dari hidrolisis GTP.
Endositosis LDL
Endositosis low-density lipoprotein (LDL) adalah contoh bagaimana molekul memasuki sel. LDL berikatan dengan reseptor LDL, dan clathrin menyebabkan membran melengkung ke dalam, membentuk vesikel. Vesikel ini kemudian bergabung dengan endosom awal, dan akhirnya dipindahkan ke lisosom untuk dihancurkan oleh enzim hidrolitik. Reseptor LDL kemudian kembali ke membran organel.
SNARE dan Penargetan Vesikel
Untuk memastikan vesikel mencapai kompartemen target yang tepat, molekul SNARE berperan penting. v-SNARE terletak pada vesikel, sedangkan t-SNARE terletak pada membran target. v-SNARE mencari dan berikatan dengan t-SNARE yang sesuai, menarik vesikel ke membran target. Setelah pengikatan, clathrin terlepas, dan vesikel dapat bergabung dengan membran target.
Kesimpulan Transportasi Intraseluler
Transportasi intraseluler memiliki tiga mekanisme utama: transportasi gerbang (melalui pori-pori inti), transportasi translokator (melintasi membran organel), dan transportasi vesikular (antara RE, Golgi, endosom, lisosom, dan membran sel). Transportasi vesikular sangat penting untuk pergerakan protein dan molekul di dalam sel.