Ringkasan Singkat
Video ini membahas tentang reseptor dalam komunikasi sel, peran mereka dalam menerima sinyal eksternal dan mengubahnya menjadi respons seluler. Dijelaskan berbagai jenis reseptor, termasuk reseptor membran dan intraseluler, serta klasifikasi reseptor berdasarkan mekanisme kerjanya seperti saluran ion berpintu ligan, reseptor terkait protein G, reseptor katalitik, reseptor nuklir, dan reseptor yang mengalami pembelahan.
- Reseptor adalah kunci komunikasi antar sel, menerima pesan kimiawi dan memicu respons seluler.
- Lokasi reseptor (membran sel atau intraseluler) bergantung pada sifat pembawa pesan (hidrofilik atau hidrofobik).
- Terdapat berbagai jenis reseptor dengan mekanisme kerja yang berbeda, masing-masing memainkan peran spesifik dalam pensinyalan seluler.
Pengantar Reseptor
Reseptor berperan penting dalam komunikasi sel ke sel, di mana sel mengirim pesan kimiawi dan sel lain mendengarkan melalui reseptor. Pengikatan pembawa pesan ke reseptor memicu serangkaian kejadian yang menghasilkan respons seluler. Reseptor adalah titik kontak pertama sel dengan utusan eksternal, mengubah sinyal menjadi respons. Reseptor memiliki domain pengikat ligan yang mengenali molekul ligan tertentu dan domain efektor yang mengalami perubahan konformasi untuk menghasilkan efek hilir.
Lokasi Reseptor
Reseptor dapat ditemukan di membran sel atau di dalam sel. Reseptor membran diperuntukkan bagi pembawa pesan hidrofilik seperti hormon peptida, yang tidak dapat melewati lapisan lipid hidrofobik. Reseptor intraseluler diperuntukkan bagi pembawa pesan hidrofobik seperti hormon steroid, yang dapat melewati lapisan lipid ganda dan berikatan dengan reseptor di dalam sel.
Jenis-Jenis Reseptor
Secara umum, reseptor dapat dibagi menjadi beberapa jenis utama:
- Saluran Ion Berpagar Ligan: Saluran ion yang terbuka atau tertutup sebagai respons terhadap pengikatan ligan. Mereka memungkinkan ion-ion kecil seperti Na, Ca, dan K untuk melewati membran sel. Reseptor ini berperan dalam pensinyalan antara sel-sel yang dapat terangsang secara elektrik, seperti neuron dan sel otot. Contohnya adalah reseptor asetilkolin di ujung otot yang merupakan saluran Na.
- Reseptor Berpasangan Protein G: Keluarga reseptor permukaan sel terbesar yang memediasi respons terhadap berbagai molekul sinyal. Mereka berasosiasi dengan protein G di sisi sitoplasma. Pengikatan ligan memicu serangkaian peristiwa intraseluler yang mengatur fungsi enzim dan saluran ion. Contohnya adalah reseptor adrenergik dalam sel otot jantung. Protein G dinamakan demikian karena mereka mengikat GTP atau GDP.
- Reseptor Katalitik: Reseptor yang memiliki aktivitas enzimatik. Beberapa bersifat katalitik, seperti reseptor insulin, sementara yang lain berasosiasi dengan protein katalitik lain, seperti reseptor eritropoietin. Reseptor ini mengkatalisis berbagai reaksi, terutama kinase (menambahkan gugus fosfat) dan fosfatase (menghilangkan gugus fosfat), yang mengaktifkan atau menonaktifkan protein substrat.
- Reseptor Nuklir: Terletak di dalam sel dan diperuntukkan bagi pembawa pesan hidrofobik seperti hormon steroid. Mereka berfungsi sebagai faktor transkripsi yang mengatur ekspresi gen. Setelah terikat dengan ligan, mereka menuju ke DNA dan menginduksi atau menekan ekspresi gen. Efek reseptor ini membutuhkan waktu lebih lama untuk muncul karena sintesis protein membutuhkan waktu. Lokasi reseptor nuklir yang tidak ditempati bervariasi, misalnya reseptor glukokortikoid dan mineralokortikoid sebagian besar terletak di sitosol, sedangkan reseptor estrogen dan progesteron terletak terutama di dalam nukleus.
- Reseptor yang Mengalami Pembelahan: Setelah mengikat ligan, mereka mengalami proteolisis intramembran yang diatur (RIP). Fragmen sitoplasma yang dilepaskan menuju ke nukleus dan mengatur ekspresi gen. Contohnya adalah protein pengikat elemen pengatur sterol yang ditemukan pada retikulum endoplasma.
Ringkasan
Reseptor menerima sinyal dari luar sel dan memiliki domain pengikat ligan untuk mengenali ligan tertentu serta domain efektor untuk menghasilkan kejadian hilir. Reseptor untuk molekul sinyal hidrofilik terletak pada membran sel, sedangkan reseptor untuk molekul hidrofobik terletak di dalam sel. Berbagai jenis reseptor meliputi saluran ion berpagar ligan, reseptor yang berpasangan dengan protein G, reseptor katalitik, dan reseptor nuklir, masing-masing dengan mekanisme kerja yang berbeda dalam mengatur respons seluler.

