Ringkasan Singkat
Video ini membahas cara merespons perlakuan buruk orang lain dengan bijak dan tenang, berdasarkan prinsip-prinsip Alkitab. Intinya adalah mengendalikan diri, menjaga hati, dan memilih untuk bahagia serta menjadi berkat, bahkan dalam situasi yang sulit.
- Mengendalikan diri dan emosi adalah kunci untuk merespons perlakuan buruk dengan bijak.
- Menjaga hati dari kepahitan dan amarah akan memancarkan kehidupan dan berkat.
- Kebahagiaan adalah keputusan hati yang dapat dipilih dalam segala situasi.
Pembukaan dan Doa
Pendeta mengawali dengan doa, memohon hikmat, wahyu, dan pengertian agar jemaat dapat memahami kehendak Tuhan dan tetap tenang di tengah badai kehidupan. Ia juga berdoa agar jemaat dapat menguasai diri dan melihat kebaikan Tuhan dalam segala situasi.
Menghadapi Orang yang Tidak Sejalan
Kita seringkali diperhadapkan dengan orang-orang yang tidak sejalan dengan kita, yang menyakiti, melukai, bahkan dengan kata-kata yang pedas. Jika kita tidak bisa menguasai diri dengan baik, kita akan terpengaruh dan kehilangan damai sejahtera. Sepanjang hidup, kita akan bertemu dengan orang-orang yang menyebalkan, menyakiti, dan melukai kita. Respon hati kita akan menentukan bagaimana kita bersikap.
Bersikap Bijak Terhadap Cemoohan
Amsal 12:16 menyatakan bahwa orang bodoh menyatakan sakit hatinya seketika, tetapi orang bijak mengabaikan cemooh. Tidak semua orang akan sejalan dengan kita, dan banyak yang lebih suka membicarakan kejelekan kita. Hidup kita tidak ditentukan oleh perkataan orang lain, melainkan oleh firman Tuhan. Orang yang bijaksana dapat mengendalikan diri dan tetap tenang, bahkan ketika diperlakukan buruk.
Mengampuni dan Bersikap Baik
Mengampuni dan bersikap baik kepada orang yang bersikap buruk kepada kita memang tidak mudah, tetapi itulah yang membedakan kita sebagai orang yang mengerti kebenaran. Ketika kita melakukan yang terbaik dan bersikap baik kepada musuh, kita menaruh bara api di atas kepalanya. Tuhan yang akan mengatur dan membela kita.
Menjaga Hati
Amsal 4:23 mengingatkan kita untuk menjaga hati dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Menjaga hati termasuk menjaga diri dari sikap dan perlakuan buruk orang lain. Ketika kita bisa menjaga hati, yang terpancar adalah kehidupan, bukan emosi, amarah, atau dendam.
Beratnya Sakit Hati
Amsal 27:3 menyatakan bahwa sakit hati terhadap orang bodoh lebih berat daripada batu dan pasir. Orang bodoh tidak mengerti kebenaran dan kelakuannya seringkali menyebalkan. Kita tidak seharusnya sakit hati kepada orang yang memang tidak mengerti kebenaran.
Konsekuensi Emosi yang Tidak Terkendali
Kecewa adalah umpan yang digunakan iblis untuk mengontrol dan menghancurkan hidup kita. Emosi dan amarah terhadap orang bodoh dapat menimbulkan kehancuran. Orang yang tidak bisa menguasai diri dan mengendalikan diri dengan baik akan berurusan dengan hukum dan menghancurkan hidup mereka.
Kesabaran dan Pengertian
Amsal 14:29 menyatakan bahwa orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohannya. Untuk bisa mengendalikan diri dengan baik, kita harus mengambil keputusan berdasarkan apa yang Tuhan senangi.
Dampak Kata-Kata dan Kepahitan
Kata-kata yang tajam dan menyakitkan dapat diingat seumur hidup dan menimbulkan kepahitan. Kepahitan dapat menyebabkan berbagai penyakit mengerikan karena memproduksi racun dalam tubuh. Kita harus mengendalikan pikiran kita agar menjadi orang yang berkemenangan, bukan emosian.
Marah yang Terkendali
Orang Kristen harus memiliki sikap dan tindakan yang mencerminkan orang yang terhormat. Marah boleh, tetapi harus tahu tempatnya dan cepat diselesaikan. Jika tidak, setan akan mengambil kesempatan. Menyimpan kemarahan berhari-hari akan menaruh racun dalam tubuh dan membuat pola pikir menjadi jelek.
Akibat Kemarahan
Amsal 19:19 menyatakan bahwa orang yang sangat cepat marah akan kena denda. Kemarahan dapat menyebabkan masalah hukum dan merusak hubungan. Orang yang gampang marah seperti beruang yang kehilangan anak, tidak ada yang mau mendekat.
Menghadapi Orang yang Marah
Jika engkau hendak menolong orang yang marah, engkau hanya menambah marahnya. Orang yang sedang marah seperti anjing yang sedang menyala, jangan direspon. Tetap tenang dan kuasai diri.
Pertengkaran dan Pelanggaran
Amsal 29:22 menyatakan bahwa si pemarah menimbulkan pertengkaran dan orang yang lekas gusar banyak pelanggarannya. Orang yang lekas gusar gampang panik, emosi, dan tidak bisa menguasai diri.
Tenang di Tengah Badai
Kita harus bisa tenang di tengah badai karena Tuhan menyertai kita. Kita dipanggil untuk menjadi berkat, bukan untuk konflik dan ribut dengan orang. Jika kita bersikap tenang, kita bisa tidur di tengah badai.
Kebahagiaan adalah Keputusan
Kebahagiaan adalah keputusan hati yang dapat dipilih dalam situasi buruk sekalipun. Kebahagiaan tidak ditentukan oleh situasi dan kondisi. Tuhan mau kita bahagia dan menikmati hidup selama tinggal di bumi.
Penutup dan Doa
Pendeta menutup khotbah dengan doa, memohon agar firman Tuhan meresap ke dalam hati jemaat dan membuat mereka menjadi orang yang bisa menguasai diri dan mengendalikan diri dalam segala situasi. Ia juga berdoa agar jemaat diberkati dan dipimpin oleh Tuhan.