Ringkasan Singkat
Video ini membahas tentang persebaran flora dan fauna di Indonesia, yang diklasifikasikan berdasarkan wilayah (Asiatis, Peralihan, Australis) dan jenisnya (hutan hujan tropis, hutan homogen, sabana, dll.). Fauna juga dikelompokkan menjadi Asiatis, Peralihan, dan Australis, dengan karakteristik dan contoh spesies yang berbeda untuk setiap wilayah.
- Persebaran flora dibagi berdasarkan wilayah dan jenis.
- Fauna Indonesia dikelompokkan menjadi Asiatis, Peralihan, dan Australis.
- Setiap wilayah memiliki karakteristik flora dan fauna yang unik.
Persebaran Flora di Indonesia
Persebaran flora di Indonesia dapat diklasifikasikan berdasarkan wilayah dan jenisnya. Berdasarkan wilayah, flora dibagi menjadi flora Indonesia Barat (Asiatis), flora Indonesia Tengah (Peralihan/Wallacea), dan flora Indonesia Timur (Australis). Flora Asiatis dibagi lagi menjadi flora Sumatera-Kalimantan dan flora Jawa-Bali. Klasifikasi berdasarkan jenis meliputi hutan hujan tropis, hutan hujan pegunungan, hutan homogen (musim), sabana, stepa, mangrove, hutan gambut, dan hutan lumut.
Flora Asiatis (Sumatera-Kalimantan dan Jawa-Bali)
Flora Asiatis terletak di Indonesia Barat, dibatasi oleh garis Wallace. Flora Sumatera-Kalimantan memiliki karakteristik hutan hujan tropis dengan pohon-pohon tinggi, besar, lebat, dan lembab seperti kayu kruing, bengkirai, dan kamper. Tanaman endemiknya termasuk Rafflesia arnoldii (patma raksasa), bunga bangkai, daun payung, dan kantong semar. Flora Jawa-Bali memiliki jenis hutan heterogen, hutan homogen, dan sabana. Tanaman endemiknya adalah kepoh, sawo kecik, dan edelweiss Jawa.
Flora Peralihan (Wallacea)
Flora Peralihan terletak di Indonesia Tengah, antara garis Wallace dan garis Weber. Wilayahnya meliputi Sulawesi dan Nusa Tenggara (NTB dan NTT). Jenis hutannya meliputi hutan pegunungan, sabana, stepa, dan hutan campuran. Tanaman endemiknya adalah kayu Eboni (kayu hitam), anggrek serat, dan languel. Di NTT, terdapat kayu cendana yang mahal dan dimanfaatkan untuk cenderamata, mebel, dan obat-obatan, serta ampupu yang menjadi bahan baku minyak atsiri.
Flora Australis
Flora Australis terletak di Indonesia Timur, di sebelah timur garis Weber, meliputi Maluku dan Papua. Jenis hutannya meliputi hutan hujan tropis, hutan pegunungan tinggi, dan mangrove. Tanaman endemiknya adalah eukaliptus (bahan baku minyak putih), pohon Matoa, waromo, sagu, dan nipah.
Jenis-Jenis Flora Berdasarkan Jenisnya
Hutan hujan tropis memiliki ciri-ciri lebat, tinggi, berbatang besar, gelap, dan lembab, terdapat di Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Hutan hujan pegunungan mirip dengan hutan hujan tropis tetapi terletak di pegunungan tinggi. Hutan homogen (musim) memiliki tumbuhan sejenis yang rimbun di musim hujan dan meranggas di musim kemarau, seperti pohon jati di Jawa. Sabana adalah padang rumput yang diselingi pepohonan, sedangkan stepa adalah padang rumput yang diselingi semak belukar. Mangrove tumbuh di pantai, hutan gambut tumbuh di tanah masam di pedalaman, dan hutan lumut tumbuh di pegunungan tinggi di atas 1000 m dpl.
Fauna Asiatis
Fauna Asiatis terletak di Indonesia Barat, meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Mirip dengan fauna di benua Asia, banyak ditemukan mamalia berukuran besar, jenis kera, dan ikan air tawar. Contohnya adalah gajah, badak, harimau, siamang, orangutan, bekantan, dan ikan pesut.
Fauna Peralihan
Fauna Peralihan terletak di Indonesia Tengah, antara garis Wallace dan garis Weber. Merupakan perpaduan antara fauna Asiatis dan Australis, dan banyak hewan endemik yang tidak ditemukan di tempat lain. Banyak dijumpai reptil dan hewan langka atau purba, seperti komodo, babi rusa, anoa, burung maleo, dan tarsius.
Fauna Australis
Fauna Australis terletak di Indonesia Timur, di sebelah timur garis Weber, meliputi Maluku dan Papua. Karakteristiknya adalah mamalia berukuran kecil, banyak binatang berkantung, dan banyak burung berwarna. Contohnya adalah kanguru, kanguru pohon, koala, walabi, cendrawasih, kasuari, dan emu.

