Ringkasan Singkat
Video ini membahas berbagai bagian otak dan fungsinya masing-masing. Mulai dari otak kanan dan kiri yang mengatur kreativitas dan logika, hingga lobus-lobus yang mengendalikan emosi, sensorik, penglihatan, dan fungsi vital lainnya. Dijelaskan juga pentingnya menjaga kesehatan otak dan cara melatihnya.
- Otak kanan bertanggung jawab atas kreativitas dan intuisi.
- Otak kiri mengatur logika, analisis, dan bahasa verbal.
- Lobus frontal penting untuk pengambilan keputusan dan pengendalian emosi.
- Lobus parietal mengatur persepsi sensorik dan posisi tubuh.
- Lobus temporal mengatur pendengaran, pemahaman bahasa, dan memori jangka panjang.
- Lobus oksipital adalah pusat penglihatan.
- Cerebelum mengatur keseimbangan dan koordinasi gerakan.
- Batang otak mengatur fungsi tubuh otomatis dan vital.
Otak Kanan
Otak kanan terletak di belahan kanan serebrum dan mengendalikan sisi kiri tubuh. Otak kanan bertanggung jawab atas hal-hal yang bersifat kreatif dan intuitif, termasuk imajinasi, emosi, musik, seni, bahasa tubuh, dan kemampuan memahami pola atau gambar secara keseluruhan. Tanpa otak kanan, hidup terasa datar dan kehilangan rasa humor, kreativitas, bahkan empati. Kerusakan pada otak kanan dapat menyebabkan kesulitan mengenali wajah, tidak peka terhadap emosi orang lain, sulit memahami sindiran atau lelucon, sulit menggambar, dan kehilangan sisi manusiawi dalam komunikasi. Cara melatih otak kanan adalah dengan latihan menggambar, mendengarkan musik instrumental, meditasi visual, bermain game berpikir kreatif, dan menulis jurnal mimpi atau visualisasi ide.
Otak Kiri
Otak kiri terletak di belahan kiri serebrum dan mengendalikan sisi kanan tubuh. Otak kiri mengatur hal-hal logis, analitis, dan bahasa verbal. Bagian otak ini berpikir menggunakan angka, kata, logika, dan urutan. Otak kiri penting untuk sekolah, kerja, dan memahami presentasi. Kerusakan pada otak kiri dapat menyebabkan kesulitan berbicara, menulis, membaca, berpikir urut, dan bingung dengan angka atau waktu. Dampak jangka panjangnya adalah kehilangan kemampuan komunikasi, susah belajar, dan gampang salah paham dalam diskusi serius. Cara melatih otak kiri adalah dengan menulis artikel atau jurnal, menghitung tanpa kalkulator, belajar bahasa baru, bermain game logika atau strategi, dan membaca buku nonfiksi secara rutin.
Lobus Frontal
Lobus frontal terletak di bagian depan otak, tepatnya di belakang dahi. Ini adalah bagian otak terbesar dari semua lobus. Lobus frontal berfungsi untuk mengambil keputusan, perencanaan, pengendalian emosi, perilaku sosial, dan gerakan otot sadar. Lobus frontal adalah pusat kepribadian. Tanpa lobus frontal, seseorang bisa bertindak impulsif seperti anak kecil. Kerusakan pada lobus frontal dapat menyebabkan emosi tidak stabil, keputusan ngawur, susah fokus, bertindak agresif tanpa berpikir, dan kehilangan motivasi atau inisiatif. Dampak jangka panjangnya adalah sifat bisa berubah total, tidak peduli sama sekitar, tidak punya tujuan hidup, atau bahkan tidak bisa bergerak dengan terkoordinasi. Cara melatih lobus frontal adalah dengan membiasakan diri mengambil keputusan kecil tiap hari, melatih fokus lewat meditasi, bermain catur, sudoku, atau game strategi, dan menulis todo list dan rencana mingguan.
Lobus Parietal
Lobus parietal terletak di bagian atas belakang kepala, di antara lobus frontal dan oksipital. Lobus parietal mengatur persepsi sensorik dari tubuh seperti rasa sakit, sentuhan, suhu, tekanan, dan mengetahui posisi tubuh dalam ruang. Tanpa lobus parietal, seseorang tidak bisa membedakan mana yang panas atau yang tajam dan bisa jatuh saat jalan karena tidak sadar posisi tubuh. Kerusakan pada lobus parietal dapat menyebabkan kehilangan rasa di tubuh, bingung arah dan ruang, susah mengoordinasi gerakan, dan tidak sadar bagian tubuh sendiri. Dampak jangka panjangnya adalah gangguan persepsi yang parah, susah gerak, dan disorientasi total terhadap dunia sekitar. Cara melatih lobus parietal adalah dengan latihan keseimbangan, latihan musik, jalan sambil merem, dan lainnya.
Lobus Temporal
Lobus temporal terletak di sisi kiri dan kanan kepala, tepatnya di belakang telinga. Lobus temporal mengatur pendengaran, pemahaman bahasa, dan memori jangka panjang. Lobus temporal juga berperan besar dalam emosi dan pengenalan suara atau wajah. Tanpa lobus temporal, seseorang bisa mendengar suara tapi tidak mengerti itu apa dan siapa, kehilangan memori, atau salah mengenali orang. Kerusakan pada lobus temporal dapat menyebabkan gangguan pendengaran atau persepsi suara, susah mengingat hal-hal jangka panjang, tidak mengerti bahasa lisan, sulit mengenali wajah atau suara orang, dan mengalami halusinasi suara. Dampak jangka panjangnya adalah amnesia, gangguan bahasa, dan masalah persepsi suara atau emosi. Cara melatih lobus temporal adalah dengan latihan mendengarkan aktif seperti mendengarkan podcast lalu merangkum, bermain game memori, belajar bahasa asing, dan lainnya.
Lobus Oksipital
Lobus oksipital terletak di bagian belakang otak dekat tengkuk. Lobus oksipital adalah pusat penglihatan. Semua informasi visual dari mata diproses di sini, seperti bentuk, warna, gerakan, hingga arah cahaya. Tanpa lobus oksipital, mata bisa sehat tapi otak tidak bisa mengerti apa yang dilihat, seperti buta secara otak. Kerusakan pada lobus oksipital dapat menyebabkan gangguan penglihatan, halusinasi visual, tidak bisa mengenali bentuk atau wajah orang, susah membaca, dan tidak sadar arah gerak objek. Dampak jangka panjangnya adalah kehilangan kemampuan mengenali lingkungan, bahaya saat menyetir atau jalan kaki, dan panik karena dunia jadi kabur. Cara melatih lobus oksipital adalah dengan latihan observasi detail, bermain game visual, atau belajar melukis dan desain.
Cerebelum
Cerebelum atau otak kecil terletak di bagian belakang bawah otak, tepatnya di bawah lobus oksipital dan di atas batang otak. Cerebelum mengatur keseimbangan tubuh, koordinasi gerakan, postur, dan ketepatan motorik halus. Cerebelum membuat gerakan menjadi halus dan terkontrol. Tanpa cerebelum, gerakan bisa jadi kaku, berantakan, atau bahkan tidak terkoordinasi sama sekali. Kerusakan pada cerebelum dapat menyebabkan gemetar saat gerak (tremor), susah menjaga keseimbangan, jalan limbung seperti orang mabuk, gerakan lambat dan tidak tepat, dan jatuh tanpa sebab. Dampak jangka panjangnya adalah susah melakukan kegiatan sehari-hari dari menulis, makan, sampai jalan pun susah, dan kualitas hidup menurun drastis. Cara melatih cerebelum adalah dengan latihan keseimbangan, latihan gerakan halus seperti mengetik cepat, menggambar, main musik, atau main olahraga ringan seperti badminton atau tenis meja.
Batang Otak
Batang otak atau brainstem terletak di bagian dasar otak dan menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang. Batang otak mengatur fungsi tubuh yang otomatis dan vital, seperti napas, detak jantung, tekanan darah, menelan, dan refleks dasar. Batang otak bisa dibilang otak kehidupan. Tanpa batang otak, seseorang tidak bisa hidup. Kerusakan pada batang otak dapat menyebabkan sulit bernapas sendiri, detak jantung tidak stabil, lumpuh, hilang kesadaran, dan tidak bisa menelan atau bicara. Dampak jangka panjangnya adalah koma, vegetative state, bahkan meninggal. Cara menjaga batang otak adalah dengan menghindari trauma kepala dan leher, tidur yang cukup, dan menjaga tekanan darah tetap normal.
Kortex Prefrontal, Hipotalamus, Talamus, Amigdala
Kortex prefrontal terletak di bagian paling depan dari lobus frontal dan berfungsi untuk mengatur pengambilan keputusan, logika, perencanaan jangka panjang, mengontrol impuls dan emosi, fokus dan konsentrasi, serta berperan besar dalam kepribadian dan perilaku sosial. Hipotalamus terletak di bawah talamus di tengah otak bagian dalam dan berfungsi untuk mengontrol sistem hormon, mengatur suhu tubuh, rasa lapar, haus, tidur, hasrat seksual, merespon stres, dan mempertahankan keseimbangan dalam tubuh. Talamus terletak di bagian tengah otak, di atas batang otak dan di bawah korteks serebral, dan merupakan pusat utama untuk hampir semua informasi sensorik kecuali penciuman yang masuk ke otak. Amigdala terletak di bagian dalam lobus temporal dekat hipokampus dan berfungsi untuk mengatur emosi, rasa takut, cemas, dan respons terhadap ancaman, serta terlibat dalam pembentukan memori emosional.

