Ringkasan Singkat
Video ini membahas tentang hadis Mungqati', Mu'dhal, dan Mu'an'an. Hadis Mungqati' adalah hadis yang sanadnya terputus tidak berurutan, sedangkan Mu'dhal adalah hadis yang sanadnya terputus dua atau lebih secara berurutan. Hadis Mu'an'an adalah hadis yang sanadnya menggunakan kata 'an (dari) tanpa menjelaskan metode periwayatan secara jelas.
- Hadis Mungqati': Sanad terputus tidak berurutan.
- Hadis Mu'dhal: Sanad terputus dua atau lebih secara berurutan.
- Hadis Mu'an'an: Sanad menggunakan kata 'an (dari), perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan hubungan guru-murid.
Pengertian Hadis Mungqati'
Hadis Mungqati' secara bahasa berarti terputus. Menurut ahli hadis, hadis Mungqati' adalah hadis yang gugur seorang periwayatnya selain sahabat, atau hadis yang di tengah sanadnya gugur seorang atau beberapa perawi tetapi tidak berurutan. Jadi, yang hilang adalah satu atau dua orang periwayat, tetapi tidak berurutan.
Pengertian Hadis Mu'dhal
Mu'dhal berarti lemah. Menurut ahli hadis, hadis Mu'dhal adalah hadis yang gugur dua orang periwayat atau lebih secara berurutan, misalnya sahabat dan tabi'in. Hadis Mu'dhal tidak bisa dipertanggungjawabkan keotentikannya karena sanadnya bermasalah.
Perbedaan Mungqati' dan Mu'dhal
Perbedaan utama antara Mungqati' dan Mu'dhal terletak pada jumlah dan urutan perawi yang gugur. Mungqati' gugur satu atau beberapa orang tetapi tidak berurutan, sedangkan Mu'dhal gugur dua orang atau lebih secara berurutan. Mencari contoh hadis Mungqati' dan Mu'dhal tidak mudah karena perlu meneliti keberadaan sanad hadis tersebut.
Pengertian Hadis Mu'an'an
Hadis Mu'an'an adalah hadis yang sanadnya terdapat redaksi 'an' (dari) tanpa menjelaskan metode yang digunakan dengan jelas. Menurut ulama hadis, hadis Mu'an'an dapat diterima dengan syarat perawinya adil, ada hubungan guru-murid, dan perawi bukan orang yang mudah melakukan kesalahan (mudallis). Imam Muslim menambahkan syarat bahwa guru dan murid hidup dalam satu masa dan ada kemungkinan bertemu.
Syarat Penerimaan Hadis Mu'an'an
Untuk menerima hadis Mu'an'an, perlu dipastikan hubungan guru-murid, keadilan perawi, dan tidak adanya tadlis. Jika bisa dibuktikan dengan ilmu sejarah bahwa ada hubungan guru-murid, maka hadis tersebut bisa dipertanggungjawabkan. Meneliti hadis Mu'an'an membutuhkan waktu yang lama karena harus meneliti hubungan guru-murid.
Contoh dan Kesimpulan Hadis Mu'an'an
Walaupun menggunakan periwayat 'an', jika guru-murid dapat dipertanggungjawabkan pertemuannya dan perawinya terpercaya, maka hadis Mu'an'an tidak ada masalah. Tetapi, jika perawinya sering salah dan sulit membuktikan pertemuan guru-murid, maka hadis Mu'an'an tidak bisa digunakan sebagai hujjah. Hadis yang baik adalah hadis yang sahih.

