THE NEW RULES OF THE WORLD (KONSPIRASI DI INDONESIA) 1 / 7

THE NEW RULES OF THE WORLD (KONSPIRASI DI INDONESIA) 1 / 7

Ringkasan Singkat

Video ini membahas dampak globalisasi di Indonesia, menyoroti kesenjangan yang semakin besar antara si kaya dan si miskin. Globalisasi yang dipromosikan sebagai penyatuan dan pemerataan kekayaan, justru memperlebar jurang ketidaksetaraan. Video ini juga menyoroti kondisi kerja yang buruk di pabrik-pabrik yang memproduksi merek-merek terkenal untuk pasar Barat.

  • Globalisasi memperlebar kesenjangan kaya dan miskin di Indonesia.
  • Kondisi kerja di pabrik-pabrik sangat buruk dengan upah rendah dan lingkungan yang tidak layak.
  • Merek-merek terkenal memanfaatkan tenaga kerja murah di negara-negara miskin.

Para Nabi dari Dunia Baru yang Berani

Para nabi dan kapten industri memiliki visi besar, tetapi visi tersebut tidak memberikan ruang bagi semua orang. Mereka membayangkan dunia di mana semua orang kaya dan muda, tetapi realitasnya tidak demikian. Globalisasi, yang dipromosikan sebagai tatanan ekonomi baru, telah memicu protes dari jutaan orang, terutama kaum muda. Meskipun umat manusia memiliki kapasitas untuk menciptakan kekayaan dan mengurangi kemiskinan, kesenjangan antara si kaya dan si miskin semakin lebar.

Fakta-Fakta Globalisasi

Fakta-fakta globalisasi menunjukkan bahwa sekelompok kecil individu yang kuat lebih kaya daripada sebagian besar penduduk Afrika. Hanya 200 perusahaan raksasa yang mendominasi seperempat aktivitas ekonomi dunia. Perusahaan-perusahaan besar seperti General Motors dan Ford memiliki skala ekonomi yang lebih besar dari negara-negara seperti Denmark dan Afrika Selatan. Merek-merek terkenal dari berbagai produk dibuat di negara-negara miskin dengan tenaga kerja murah, bahkan terkadang mendekati bentuk kerja paksa. Contohnya, Tiger Woods dibayar lebih banyak untuk mempromosikan Nike daripada total upah seluruh pekerja Nike di Indonesia.

Indonesia: Imperialisme Lama Bertemu yang Baru

Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam seperti tembaga, emas, minyak, kayu, dan tenaga kerja. Namun, negara ini telah dijajah oleh Belanda sejak abad ke-16 dan dijarah oleh Barat selama ratusan tahun. Globalisasi, yang dipromosikan oleh para pendukungnya sebagai penyatuan orang-orang dari semua ras dan negara, seharusnya mengurangi kemiskinan dan mendistribusikan kekayaan. Namun, yang terjadi adalah sebaliknya: orang miskin semakin miskin, sementara orang kaya semakin kaya.

Pernikahan Elite vs. Kemiskinan Ekstrem

Video ini membandingkan pernikahan mewah para elite Indonesia dengan kemiskinan ekstrem yang dialami oleh sebagian besar penduduk. Bank Dunia pernah menyebut Indonesia sebagai keberhasilan ekonomi yang dinamis, tetapi di balik kemewahan dan kemegahan, terdapat 70 juta orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrem. Upah seorang pekerja Indonesia yang melayani di pernikahan mewah tersebut membutuhkan waktu 400 tahun untuk membayar resepsi pernikahan itu.

Kamp Kerja Paksa di Balik Kesuksesan Ekonomi

Kurang dari 5 mil dari kemewahan Jakarta, terdapat kamp kerja paksa tempat para pekerja membuat pakaian yang dijual di jalan-jalan utama dan pusat perbelanjaan. Ini adalah harga manusia yang harus dibayar untuk mode. Anak-anak muda yang bekerja di sini dibayar rata-rata 72 pence (sekitar satu dolar) sehari, yang merupakan upah minimum yang sah di Indonesia. Kondisi asrama sangat buruk, terbuat dari balok angin dan peti pengepakan, sering banjir, dan tidak ada air bersih. Banyak anak-anak kekurangan gizi dan rentan terhadap penyakit.

Zona Pemrosesan Ekonomi

Para pekerja bekerja di zona pemrosesan ekonomi, yaitu area luas pabrik-pabrik yang mengeksploitasi tenaga kerja. Pabrik-pabrik ini mungkin terlihat modern dari luar, tetapi di dalamnya terasa klaustrofobia dan para pekerja mengalami kelelahan akibat tekanan produksi. Video ini merekam secara diam-diam di pabrik-pabrik yang dimiliki oleh kontraktor Taiwan dan Korea yang mempekerjakan tenaga kerja murah untuk membuat produk merek-merek terkenal seperti Nike, Reebok, Adidas, dan Gap. Kondisi kerja yang ditemukan sama sekali tidak baik, dengan lebih dari seribu orang, kebanyakan perempuan muda, bekerja berdesakan di bawah lampu strip dengan suhu yang bisa mencapai 40 derajat Celcius. AC hanya tersedia di lantai atas, tempat para bos bekerja.

Share

Summarize Anything ! Download Summ App

Download on the Apple Store
Get it on Google Play
© 2024 Summ