The Nicomachean Ethics by Aristotle | Complete Audiobook with Text

The Nicomachean Ethics by Aristotle | Complete Audiobook with Text

Ringkasan Singkat

Etika Nikomakea oleh Aristoteles membahas tentang kebahagiaan sebagai tujuan akhir manusia, yang dicapai melalui pengembangan kebajikan moral dan intelektual. Buku ini menguraikan berbagai jenis kebajikan, pentingnya kebiasaan, dan peran akal dalam membimbing tindakan. Persahabatan juga dibahas sebagai elemen penting dalam kehidupan yang baik, dengan berbagai jenis persahabatan yang dianalisis.

  • Kebahagiaan adalah tujuan akhir.
  • Kebajikan moral dan intelektual penting untuk mencapai kebahagiaan.
  • Persahabatan adalah komponen penting dari kehidupan yang baik.

Buku 1: Tujuan

Setiap seni dan penyelidikan bertujuan pada suatu kebaikan. Kebaikan tertinggi adalah tujuan dari politik, yang mencakup kebaikan individu dan negara. Ketepatan dalam politik terbatas karena subjeknya yang beragam dan tidak pasti. Orang muda tidak cocok untuk belajar politik karena kurangnya pengalaman dan kecenderungan pada perasaan. Kebahagiaan disepakati sebagai kebaikan, tetapi definisinya berbeda. Kebahagiaan bukanlah kesenangan, kehormatan, atau kebajikan saja, tetapi merupakan aktivitas jiwa sesuai dengan kebajikan. Definisi ini selaras dengan pandangan umum dan membutuhkan barang eksternal. Kebahagiaan dicapai melalui pembelajaran, kebiasaan, atau pelatihan, dan merupakan hadiah ilahi. Kebahagiaan membutuhkan kesempurnaan kebajikan dan jangka waktu hidup yang penuh. Nasib baik dan buruk memengaruhi kebahagiaan, tetapi kebajikan sejati bersinar melalui kemalangan. Kesejahteraan teman memengaruhi orang yang meninggal, tetapi tidak mengubah kebahagiaan mereka. Kebahagiaan berada di atas pujian dan merupakan tujuan dari semua tindakan. Jiwa memiliki bagian irasional dan rasional, dengan kebajikan intelektual dan moral yang sesuai.

Buku 2: Kebajikan Moral

Kebajikan moral diperoleh melalui kebiasaan dan latihan, bukan bawaan. Tindakan harus sesuai dengan akal yang benar, menghindari kelebihan dan kekurangan. Kebajikan berkaitan dengan kesenangan dan rasa sakit, dan diuji dengan bagaimana kita bereaksi terhadapnya. Kondisi tindakan bajik berbeda dari produksi artistik; tindakan harus dilakukan dengan pengetahuan, pilihan, dan karakter yang stabil. Kebajikan bukanlah emosi atau kemampuan, tetapi kebiasaan yang terlatih. Kebajikan adalah kebiasaan memilih jalan tengah antara dua ekstrem, yang ditentukan oleh akal. Ini berlaku untuk berbagai kebajikan seperti keberanian, kesederhanaan, dan kemurahan hati.

Buku 3: Kehendak, Kebajikan Moral, dan Kejahatan

Tindakan dianggap tidak sukarela jika dilakukan di bawah paksaan atau karena ketidaktahuan. Tindakan sukarela berasal dari pelaku dengan pengetahuan tentang keadaan. Tujuan adalah pilihan setelah pertimbangan. Kita berunding tentang apa yang dapat kita lakukan, bukan tentang tujuan, tetapi tentang cara. Keinginan adalah untuk tujuan, pilihan adalah untuk sarana. Kebajikan dan kejahatan sama-sama sukarela, dan tindakan kita adalah milik kita. Kita dihukum karena kejahatan kita, dan kita membentuk karakter kita dengan tindakan yang berulang-ulang. Kita tidak dapat beralasan bahwa gagasan kita tentang kebaikan bergantung pada alam kita, karena kejahatan akan tetap sukarela seperti kebajikan.

Buku 4: Beberapa Kebajikan dan Kejahatan Moral—Lanjutan

Keberanian adalah moderasi dalam rasa takut dan percaya diri. Kesederhanaan adalah moderasi dalam kesenangan dan rasa sakit tertentu. Kemurahan hati adalah moderasi dalam memberi dan mengambil uang. Kebajikan lain termasuk kemegahan, harga diri, dan kesabaran. Kebenaran, kecerdasan, dan keramahan adalah kebajikan yang berkaitan dengan interaksi sosial. Rasa malu bukanlah kebajikan, tetapi orang yang sederhana dipuji. Kebajikan adalah jalan tengah antara dua ekstrem yang berlawanan. Sulit untuk mencapai jalan tengah, dan itu adalah masalah persepsi, bukan penalaran.

Buku 5: Keadilan

Keadilan berarti kepatuhan pada hukum dan keadilan. Keadilan lengkap adalah kebajikan yang ditampilkan terhadap orang lain. Keadilan sebagian berkaitan dengan distribusi kehormatan, kekayaan, dan keselamatan. Keadilan korektif berkaitan dengan transaksi pribadi, baik sukarela maupun tidak sukarela. Keadilan distributif mengikuti proporsi geometris, sedangkan keadilan korektif mengikuti proporsi aritmatika. Keadilan dalam pertukaran membutuhkan timbal balik yang proporsional, yang difasilitasi oleh uang. Keadilan politik hanya ada di antara warga negara yang bebas dan setara. Keadilan sebagian bersifat alami dan sebagian bersifat konvensional. Tindakan yang tidak adil berbeda dengan ketidakadilan. Keadilan dan ketidakadilan sukarela, dan ketidaktahuan membuat suatu tindakan tidak sukarela. Ekuitas mengoreksi keadilan hukum ketika hukum terlalu umum. Seseorang tidak dapat melakukan kesalahan terhadap dirinya sendiri.

Buku 6: Kebajikan Intelektual

Akal menentukan jalan tengah, dan kebajikan intelektual membantu mencapai kebenaran. Akal dibagi menjadi ilmiah dan kalkulatif. Ada lima cara untuk mencapai kebenaran: seni, sains, kebijaksanaan, akal, dan kebijaksanaan intuitif. Sains adalah demonstrasi pengetahuan tentang hal-hal yang tidak berubah. Seni adalah kemampuan untuk membuat sesuatu dengan alasan yang benar. Kebijaksanaan praktis adalah kemampuan untuk berunding dengan baik tentang apa yang baik dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Kebijaksanaan intuitif memahami prinsip-prinsip pertama. Kebijaksanaan adalah kombinasi dari kebijaksanaan intuitif dan sains. Kebijaksanaan praktis berkaitan dengan hal-hal manusiawi dan membutuhkan pengalaman. Kebijaksanaan intuitif adalah dasar dari akal praktis. Kebajikan moral membuat kita mencapai tujuan yang benar.

Buku 7: Karakter Selain Kebajikan dan Kejahatan

Karakter yang tidak diinginkan meliputi kejahatan, inkontinensia, dan kebrutalan. Karakter heroik lebih tinggi dari kebajikan. Ketidakmampuan adalah ketika seseorang tahu apa yang benar tetapi bertindak salah karena nafsu. Kesenangan dan rasa sakit memengaruhi kebajikan moral. Ada berbagai jenis ketidakmampuan, termasuk ketidakmampuan dalam kemarahan. Ketidakmampuan dalam nafsu lebih tercela daripada dalam kemarahan. Profligacy lebih sukarela daripada pengecut. Kebajikan dan kejahatan moral bersifat sukarela.

Buku 8: Persahabatan atau Cinta

Persahabatan adalah kebajikan atau menyiratkan kebajikan, dan sangat penting untuk kehidupan. Ada tiga motif persahabatan: kegunaan, kesenangan, dan kebaikan. Persahabatan sejati didasarkan pada kebajikan dan membutuhkan waktu dan keintiman. Persahabatan yang tidak setara membutuhkan proporsi. Lebih baik mencintai daripada dicintai. Persahabatan terwujud dalam kebersamaan. Setiap masyarakat memiliki bentuk persahabatan dan keadilannya sendiri.

Buku 9: Persahabatan atau Cinta—Lanjutan

Dalam persahabatan yang tidak setara, timbal balik yang proporsional mempertahankan kesetaraan. Perselisihan muncul dalam persahabatan yang didasarkan pada keuntungan. Kita harus mencari akhir dan kemudian menyebut seseorang bahagia. Nasib orang yang selamat dapat memengaruhi orang mati. Kebahagiaan sebagai tujuan mutlak berada di atas pujian. Kebahagiaan adalah aktivitas jiwa sesuai dengan kebajikan.

Buku 10: Kesenangan dan Kebahagiaan

Kesenangan terkait erat dengan sifat kita dan penting dalam pendidikan. Pendapat tentang kesenangan berbeda-beda. Eudoxus berpendapat bahwa kesenangan adalah kebaikan tertinggi karena semua makhluk menginginkannya. Kesenangan bukanlah proses, tetapi aktivitas. Kesenangan melengkapi aktivitas. Kesenangan berbeda menurut aktivitas. Kebahagiaan bukanlah hiburan, tetapi aktivitas yang sesuai dengan kebajikan. Kebahagiaan membutuhkan barang eksternal dan persahabatan. Kebahagiaan adalah latihan akal. Kebijaksanaan dan akal budi diperlukan untuk mencapai kebahagiaan. Hukum diperlukan untuk menumbuhkan kebajikan.

Share

Summarize Anything ! Download Summ App

Download on the Apple Store
© 2024 Summ