Ringkasan Singkat
Video ini membahas tentang pentingnya mengelola pikiran dan perasaan agar selaras dengan kehendak Tuhan. Dijelaskan bahwa pikiran dan perasaan yang tidak terkontrol dapat menjadi medan pertempuran yang dimanfaatkan iblis untuk mengganggu kehidupan kita. Ada tiga virus perasaan yang seringkali merusak kehidupan kita, yaitu virus mengasihani diri sendiri, virus merasa kalah (loser), dan virus tidak pernah merasa cukup (never enough). Kunci untuk memenangkan pertempuran ini adalah dengan menawan segala pikiran dan perasaan, serta menaklukkannya kepada Kristus.
- Pikiran dan perasaan memengaruhi tindakan dan kehidupan kita.
- Tiga virus perasaan: mengasihani diri sendiri, merasa kalah, tidak pernah merasa cukup.
- Kunci kemenangan: menawan pikiran dan perasaan, menaklukkannya kepada Kristus.
Pembukaan
Kalista membuka dengan doa syukur atas anugerah Tuhan dan menyatakan kerinduan untuk mengasihi dan menyenangkan hati Tuhan lebih dari apapun. Dia memperkenalkan diri dan menyampaikan bahwa pelayanannya banyak berfokus pada wanita, karena setiap wanita berharga di mata Tuhan. Kalista menekankan bahwa setiap orang percaya adalah anak Bapa dan ahli waris kerajaan surga.
Pikiran dan Perasaan: Sumber Permasalahan
Seringkali kita salah paham dengan Tuhan karena perbedaan pola pikir dan perasaan. Pikiran yang ruwet dan perasaan yang tidak selaras dengan pikiran Tuhan menjadi sumber permasalahan. Oleh karena itu, penting untuk belajar mengelola pikiran dan perasaan agar selaras dengan kehendak Tuhan. Setiap tindakan kita bermula dari pikiran, sehingga pikiran yang baik akan menghasilkan tindakan yang baik, dan sebaliknya.
Mengontrol Pikiran
Sama seperti kita mengontrol apa yang masuk ke mulut untuk menjaga kesehatan fisik, kita juga harus menjaga pikiran kita agar tetap sehat. Pikiran yang tidak terkontrol akan menjadi medan pertempuran terbesar, di mana iblis dapat masuk dan mengganggu kehidupan kita.
Tiga Virus Perasaan
Ada tiga virus perasaan yang setiap hari kita hadapi, yang jika dibiarkan akan membunuh kita pelan-pelan:
- Virus Mengasihani Diri Sendiri (Self-Pity): Belajar dari Paulus yang tidak mementingkan diri sendiri meskipun mengalami banyak penderitaan. Jangan terlalu fokus pada perasaan sendiri, tetapi pikirkan perasaan Tuhan.
- Virus Merasa Kalah (Loser): Lawan perasaan kalah dengan iman yang kuat. Ingatlah bahwa di dalam Tuhan, kita lebih dari pemenang. Kalista menceritakan pengalamannya kehilangan catatan khotbahnya, namun tetap maju karena yakin Tuhan menyertainya.
- Virus Tidak Pernah Merasa Cukup (Never Enough): Virus ini merasuk ke seluruh dunia, membuat orang tidak pernah puas dengan apa yang mereka miliki. Penting untuk memiliki rasa syukur dan merasa cukup dalam segala keadaan.
Jurus Sakti: Menawan Pikiran dan Perasaan
Kunci kemenangan dalam pertempuran melawan pikiran dan perasaan adalah dengan menawan segala pikiran dan perasaan, serta menaklukkannya kepada Kristus (2 Korintus 10:3-5). Roma 7:22-23 mengakui adanya perjuangan melawan dosa setiap hari. Kalista memberikan jurus sederhana: "Hus!" untuk mengusir pikiran dan perasaan yang tidak benar.
Efesus 4: Manusia Baru
Dalam jurus "Hus," ada tiga hal yang harus dilakukan:
- Jangan hidup lagi seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah.
- Jangan beri kesempatan kepada iblis.
- Jangan mendukakan Roh Kudus Allah.
Kita adalah anak raja dan ahli waris kerajaan Allah, sehingga kita harus menjaga pikiran dan perasaan kita agar tidak mendukakan Tuhan.
Penutup dan Doa
Kalista mengajak untuk terus menjaga iman percaya kepada Tuhan sampai akhir. Dia menutup dengan doa, memohon ampunan dan kekuatan untuk menawan pikiran dan perasaan, serta menaklukkannya kepada Tuhan Yesus. Dia juga memohon agar tidak memberikan kesempatan kepada iblis dan menyenangkan hati Tuhan sampai akhir hayat.

