Ringkasan Singkat
Video ini membahas empat hal yang perlu dihilangkan agar hidup lebih bahagia:
- Berhenti menyesali masa lalu dan menjadikannya pelajaran.
- Berhenti mengkhawatirkan masa depan dan fokus pada tindakan yang bisa dilakukan saat ini.
- Berhenti mengandalkan orang lain dan mulai mengandalkan Tuhan dan diri sendiri.
- Berhenti merendahkan diri sendiri dan mengenali potensi serta keunikan yang diberikan Tuhan.
Pembukaan dan Doa
Pendeta membuka dengan doa syukur atas berkat dan penyertaan Tuhan, serta memohon agar firman Tuhan menjadi berkat dan kekuatan bagi setiap pendengar.
Berhenti Menyesali Masa Lalu
Menyesali masa lalu hanya akan menyia-nyiakan hidup dan menambah penderitaan. Hati yang patah akan mengeringkan tulang. Terus menerus menyesali kesalahan dan keputusan yang telah dibuat di masa lalu akan membuat seseorang terperangkap di masa lalu dan tertinggal. Masa lalu tidak bisa diubah, sehingga penyesalan tidak akan membawa perubahan positif. Lebih baik menjadikan masa lalu sebagai pelajaran agar tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa depan. Paulus dalam Filipi 3:13-14 melupakan masa lalunya dan fokus pada tujuan di depan.
Berhenti Mengkhawatirkan Masa Depan
Jangan terlalu mengkhawatirkan masa depan, karena masa depan itu ada dan Tuhan telah menyediakan yang terbaik. Tetaplah bijaksana, bekerja keras, dan mempersiapkan diri, tetapi serahkan hal-hal yang di luar kendali kita kepada Tuhan. Selama kita berdoa dan melakukan bagian kita dengan benar, Tuhan pasti akan bergerak untuk menolong kita.
Berhenti Mengandalkan Orang Lain
Dalam hidup ini, hanya ada dua hal yang perlu diandalkan: Tuhan dan diri sendiri. Bangunlah iman, disiplin rohani, kerajinan, mental, pengetahuan, dan wawasan diri sendiri. Manusia bisa mengecewakan, bahkan orang terdekat sekalipun. Jaga kesehatan, tambah wawasan, karena pada akhirnya yang menemani kita adalah diri sendiri dan Tuhan. Berbuat baiklah kepada orang lain, tetapi jangan menggantungkan hidup kepada mereka.
Berhenti Merendahkan Diri Sendiri
Setiap orang diciptakan Tuhan dengan sempurna dan memiliki karunia serta talenta yang unik. Jangan pernah merendahkan diri sendiri. Kenali diri sendiri dan bangunlah potensi yang ada. Yang terpenting adalah bagaimana kita menilai diri sendiri, bukan bagaimana orang lain menilai kita. Jika kita tahu bahwa kita berharga, maka kita akan menjadi orang yang berharga.
Penutup dan Doa
Pendeta menutup dengan doa syukur atas nilai dan potensi yang telah Tuhan berikan kepada setiap orang. Dia memohon agar Tuhan menolong untuk semakin bijaksana mengenali diri sendiri dan percaya bahwa masa depan sungguh ada bersama dengan Tuhan Yesus.