Ringkasan Singkat
Video ini membahas vonis 16 tahun penjara dan denda 1 miliar Rupiah yang dijatuhkan kepada Zarov Richard terkait kasus penyuapan. Mahfud MD menjelaskan bahwa vonis ini hanya terkait dengan dakwaan penyuapan sebesar 5 miliar Rupiah dalam kasus Tanor. Uang senilai 915 miliar Rupiah dan emas 51 kg yang disita dapat dijadikan perkara baru karena Zarov tidak dapat membuktikan legalitasnya, sehingga dianggap gratifikasi yang tidak dilaporkan. Mahfud MD berharap kejaksaan segera membuat perkara baru dengan tuntutan yang lebih berat.
- Vonis 16 tahun dan denda 1 miliar hanya terkait kasus penyuapan 5 miliar.
- Uang 915 miliar dan emas 51 kg bisa dijadikan perkara baru karena dianggap gratifikasi.
- Kejaksaan diharapkan segera membuat perkara baru dengan tuntutan lebih berat.
Vonis Zarov Richard
Hakim Pengadilan Negeri telah menjatuhkan hukuman 16 tahun penjara dan denda 1 miliar Rupiah kepada Zarov Richard. Vonis ini menimbulkan beragam reaksi, dengan sebagian pihak merasa hukuman tersebut terlalu ringan mengingat jumlah uang dan emas yang disita. Mahfud MD menjelaskan bahwa vonis ini hanya terkait dengan dakwaan penyuapan sebesar 5 miliar Rupiah dalam kasus Tanor melalui pengacaranya, Lisa, yang membebaskan Tanur.
Perkara Uang dan Emas
Uang senilai 915 miliar Rupiah dan emas seberat 51 kg yang disita dari Zarov Richard dapat dijadikan perkara baru dan belum tersentuh dalam vonis sebelumnya. Dalam fakta persidangan, hakim Zuariyah menyatakan bahwa Zarov tidak dapat membuktikan legalitas kepemilikan uang dan emas tersebut. Karena Zarov tidak bisa membuktikan asal-usul yang sah, maka harta tersebut dianggap sebagai gratifikasi.
Gratifikasi dan Harapan Kejaksaan
Jika gratifikasi tidak dikembalikan atau dilaporkan ke KPK dalam waktu 30 hari setelah diperoleh, maka dianggap sebagai suap. Uang senilai 915 miliar Rupiah dan emas 51 kg belum diajukan ke pengadilan. Mahfud MD berharap kejaksaan segera membuat perkara baru atas Zarov dengan tuntutan yang jauh lebih berat, mengingat jumlah uang suap yang disimpan sangat besar. Selain itu, ditemukan catatan nomor-nomor perkara yang terkait dengan uang dan emas tersebut. Mahfud MD menekankan bahwa masalah ini sebenarnya sederhana dan mendesak untuk segera diusut kembali.